Waspada Air Laut Pasang
BBMKG memprakirakan, ombak laut setinggi 2,7 meter akan berlangsung hingga 10 Juni 2016.
MANGUPURA, NusaBali
Gelombang laut cukup tinggi menerjang kawasan pesisir di Kabupaten Badung, Minggu (5/6) pagi. Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mencatat ketinggian ombak khususnya yang berada di Bali Selatan berkisar 2,3 meter sampai 2,7 meter. Masyarakat diimbau waspada karena gelombang tinggi ini diprediksi akan berlangsung hingga 10 Juni 2016 mendatang
Di kawasan Kuta, air laut bahkan menerjang Pos Induk Balawista pada sekitar pukul 08.00 Wita. Padahal pos tersebut berjarak sekitar 40-50 meter dari bibir pantai. Begitu pun di kawasan Pantai Pattitenget, Nusa Dua, dan pesisir pantai lainnya.
Mengantisipasi tingginya gelombang laut tersebut, BBMKG telah mengeluarkan peringatan kepada instansi terkait seperti SAR, BPBD, PMI, Balawista, agar mewaspadai tingginya gelombang laut. Sehingga segenap instansi dapat bergerak cepat bila ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar Nyoman Gede Wirajaya, menyatakan, gelombang laut yang tinggi terjadi karena dua hal, yakni naik pasang akibat astronomi karena adanya gaya tarik menarik bulan – bumi. Serta akibat faktor cuaca. “Untuk pasang naik akibat astronomi kerap terjadi secara periodik. Sedang untuk faktor cuaca diakibatkan adanya pengaruh kecepatan angin. Sekarang secara umum angin memang sudah dominan bertiup dari timur - tenggara ditambah lagi adanya pusat tekanan rendah (L) di Samudera Hindia yang menyebabkan nilai gelombang konstruktif/naik,” jelasnya.
Kenaikan tinggi gelombang, jelas Wirajaya, utamanya sudah terjadi dari akhir Mei 2016. Sedang untuk kasus gelombang tinggi yang di sekitar Pantai Kuta merupakan gabungan antara pengaruh gelombang tinggi di perairan Selatan Bali dengan pasang naik akibat astronomi. “Sebab saat ini masuk periode bulan mati/bulan baru dimana posisi bulan–bumi–matahari segaris yang menyebabkan pasang naik sangat tinggi,” jelasnya lagi.
Berdasar daftar pasang surut tahun 2016 pasang naik dengan nilai signifikan masih mungkin terjadi hingga 10 Juni 2016. Terutama pada pagi dan siang hari dengan rentang ketinggian mencapai 2,3 – 2,7 meter. Ketinggian ombak ini terjadi di Bali bagian selatan. Sementara untuk Bali bagian utara ketinggian ombaknya relatif normal yakni berkisar anatra 0,1 – 0,75 meter.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat agar tetap waspada saat beraktivitas di laut. Karena ombak tinggi kami prediksi masih akan terjadi beberapa hari ke depan,” tandas Wirajaya.
Pada bagian lain, Koordinator Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Badung I Ketut Ipel, menyatakan ombak pasang di Pantai Kuta terjadi sejak Sabtu (4/6). Hanya saja tidak separah Minggu pagi yang sampai airnya naik ke daratan. “Dari kemarin (Sabtu) ombaknya tinggi. Tadi (Minggu kemarin) juga demikian. Makanya seluruh petugas di lapangan kami sudah instruksikan stand by di pos masing-masing,” tegasnya.
Karena datangnya ombak berlangsung tiba-tiba, petugas Balawista Badung harus mewanti-wanti para pengunjung terutama anak-anak dan para manula.
Ipel mengatakan, sebanyak 24 pos jaga Balawista siaga dengan adanya fenomena pasang air laut ini. Pos jaga milik Balawista dimaksud tersebar mulai dari Pantai Seseh, Kecamatan Mengwi, hingga kawasan Tanjung Benoa, Kuta Selatan. Total kekuatan personel sebanyak 168 orang.
“Petugas kami yang ada di setiap pos 5 orang, ada yang 7-8 orang sudah standby pagi dan sore. Dengan instansi yang lain kami sudah intens koordinasi karena adanya pasang air laut ini,” tegasnya.
Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung AA Rai Adnyana, menyatakan telah menerjunkan anggotanya sejak kemarin memantau kawasan pesisir. “Memang ada peningkatan gelombang laut. Kalau gelombang lautnya cukup tinggi, kami akan berkoordinasi dengan pimpinan untuk langkah selanjutnya,” kata dia. Hingga kemarin, petugas masih memantau di lapangan.
Abdul Dalim salah seorang pedagang di Pantai Kuta menceritakan, ombak sangat besar hingga membasahi semua barang dagangannya, serta dagangan pedagang yang berjualan di pesisir. “Ombaknya sangat besar. Semua barang dagangan basah. Air laut bahkan mencapai trotoar,” ucapnya. 7 asa, cr64
Komentar