Puluhan Motor Nunggak Kredit Terjaring di Pelabuhan Gilimanuk
Setiap moment arus mudik Lebaran, sejumlah perusahaan finance (pembiayaan) biasa mengawasi keberadaan motor kreditan di pintu masuk areal Pelabuhan Gilimanuk.
NEGARA, NusaBali
Tidak terkecuali saat arus mudik Lebaran tahun ini. Selama berjaga mulai H-7 Lebaran hingga memasuki H-3 Lebaran, atau mulai Rabu (29/5) hingga Minggu (2/6), sejumlah perusahaan finance ini menemukan sekitar 50 lebih unit motor yang menunggak kredit sehingga pengendaranya diminta membayar kewajiban tersebut sebelum masuk ke areal Pelabuhan.
Ada tiga perusahaan finance yang mengawasi keberadaan motor kreditan tersebut yakni Federal International Finance (FIF), Wahana Ottomitra Multiartha (WOM), dan Adira. Untuk mengawasi keberadaan sejumlah motor kreditan di tengah-tengah keramaian arus mudik tersebut, disebar belasan petugas lapangan di pintu masuk areal Pelabuhan Gilimanuk. Para petugas lapangan yang dibekali handy talky (HT), itu akan menyampaikan setiap nopol motor kepada petugas yang standby di ruangan perusahaan finance, yang juga tepat berada di pintu masuk areal Pelabuhan Gilimanuk, untuk mengecek nopol motor tersebut apakah termasuk motor kredit atau tidak.
“Untuk yang bertugas mengawasi, ada 12 orang. Sedangkan yang menginput seorang. Memang sudah ada aplikasi untuk mengecek apakah motor itu masuk kreditan atau tidak. Terus kalau masuk kredit, juga akan muncul apakah sudah dibayar atau belum kreditnya. Kalau ternyata belum dibayar, ya kami ingatkan agar membayar tunggakannya. Itu tugas kami di sini. Intinya, ya membuka layanan pembayaran kredit sesuai waktu jatuh tempo,” kata Koordinator FIF Cabang Denpasar II, Gede Nata Wibawa, 30, bersama sejumlah petugas perusahaan finance lainnya.
Menurutnya, selama lima hari melakukan pengawasan bertepatan dengan momen arus mudik Lebaran ini, ada ribuan motor kreditan yang terpantau menyeberang ke Jawa. Tetapi dari ribuan unit motor kreditan, itu sebagian besar sudah dibayar kreditnya. Sedangkan yang belum membayar tunggakan kredit, ditemukan sekitar 50 lebih unit motor. “Untuk yang belum bayar kredit itu, semuanya sudah mau bayar. Sementara belum ada yang bermasalah, sampai tidak mau membayar. Bahkan, ada juga yang memang sengaja mendatangi kami, karena sudah tahu ada layanan pembayaran kredit di sini,” ujar Nata Wibawa.
Di antara beberapa motor yang nunggak kredit itu, kata Nata Wibawa, memang ada beberapa motor yang ternyata dibawa orang lain atau bukan atas nama si pengkredit. Ketika menemukan kasus seperti itu, barulah si pengendara ditahan lebih lama untuk diminta keterangannya. Begitu juga dilakukan konfirmasi terhadap si pengkredit motor, untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan berkenaan motor kreditan tersebut. “Beberapa ada seperti itu. Motornya dibawa orang lain. Tetapi setelah dikonfirmasi, ternyata memang atas sepengetahuan yang mengkredit, dan yang membawa sanggup membayar, ya tidak masalah. Tetapi kalau tidak kenal, itu yang paling masalah. Kalau sudah begitu, bisa saja kami limpahkan ke pihak Kepolisian. Tetapi sampai saat ini, belum ada sampai masalah begitu,” pungkasnya.
Sebelum melakukan pengawasan motor kreditan bertalian moment arus mudik ini, pihaknya juga memastikan turut berkoordinasi dengan pihak Kepolisian. Waktu arus mudik sebelum-sebelumnya, semat diberikan melakukan pengawasan sampai di tenda peneduh sepeda motor sebelum memasuki pintu masuk Pelabuhan. Tetapi tahun ini, hanya khusus diberikan di sekitar areal pintu masuk Pelabuhan. “Sekarang hanya diberikan mengawasi di sekitar areal pintu masuk ini. Katanya, pertimbangan agar tidak begitu mencolok. Karena hanya diberikan di sini, petugas yang di lapangan ya harus lebih teliti mengecek nopol setiap kendaraan yang lewat. Yang pasti kami juga tidak mengganggu kelancaran,” ujar salah satu petugas finance lainnya. *ode
Ada tiga perusahaan finance yang mengawasi keberadaan motor kreditan tersebut yakni Federal International Finance (FIF), Wahana Ottomitra Multiartha (WOM), dan Adira. Untuk mengawasi keberadaan sejumlah motor kreditan di tengah-tengah keramaian arus mudik tersebut, disebar belasan petugas lapangan di pintu masuk areal Pelabuhan Gilimanuk. Para petugas lapangan yang dibekali handy talky (HT), itu akan menyampaikan setiap nopol motor kepada petugas yang standby di ruangan perusahaan finance, yang juga tepat berada di pintu masuk areal Pelabuhan Gilimanuk, untuk mengecek nopol motor tersebut apakah termasuk motor kredit atau tidak.
“Untuk yang bertugas mengawasi, ada 12 orang. Sedangkan yang menginput seorang. Memang sudah ada aplikasi untuk mengecek apakah motor itu masuk kreditan atau tidak. Terus kalau masuk kredit, juga akan muncul apakah sudah dibayar atau belum kreditnya. Kalau ternyata belum dibayar, ya kami ingatkan agar membayar tunggakannya. Itu tugas kami di sini. Intinya, ya membuka layanan pembayaran kredit sesuai waktu jatuh tempo,” kata Koordinator FIF Cabang Denpasar II, Gede Nata Wibawa, 30, bersama sejumlah petugas perusahaan finance lainnya.
Menurutnya, selama lima hari melakukan pengawasan bertepatan dengan momen arus mudik Lebaran ini, ada ribuan motor kreditan yang terpantau menyeberang ke Jawa. Tetapi dari ribuan unit motor kreditan, itu sebagian besar sudah dibayar kreditnya. Sedangkan yang belum membayar tunggakan kredit, ditemukan sekitar 50 lebih unit motor. “Untuk yang belum bayar kredit itu, semuanya sudah mau bayar. Sementara belum ada yang bermasalah, sampai tidak mau membayar. Bahkan, ada juga yang memang sengaja mendatangi kami, karena sudah tahu ada layanan pembayaran kredit di sini,” ujar Nata Wibawa.
Di antara beberapa motor yang nunggak kredit itu, kata Nata Wibawa, memang ada beberapa motor yang ternyata dibawa orang lain atau bukan atas nama si pengkredit. Ketika menemukan kasus seperti itu, barulah si pengendara ditahan lebih lama untuk diminta keterangannya. Begitu juga dilakukan konfirmasi terhadap si pengkredit motor, untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan berkenaan motor kreditan tersebut. “Beberapa ada seperti itu. Motornya dibawa orang lain. Tetapi setelah dikonfirmasi, ternyata memang atas sepengetahuan yang mengkredit, dan yang membawa sanggup membayar, ya tidak masalah. Tetapi kalau tidak kenal, itu yang paling masalah. Kalau sudah begitu, bisa saja kami limpahkan ke pihak Kepolisian. Tetapi sampai saat ini, belum ada sampai masalah begitu,” pungkasnya.
Sebelum melakukan pengawasan motor kreditan bertalian moment arus mudik ini, pihaknya juga memastikan turut berkoordinasi dengan pihak Kepolisian. Waktu arus mudik sebelum-sebelumnya, semat diberikan melakukan pengawasan sampai di tenda peneduh sepeda motor sebelum memasuki pintu masuk Pelabuhan. Tetapi tahun ini, hanya khusus diberikan di sekitar areal pintu masuk Pelabuhan. “Sekarang hanya diberikan mengawasi di sekitar areal pintu masuk ini. Katanya, pertimbangan agar tidak begitu mencolok. Karena hanya diberikan di sini, petugas yang di lapangan ya harus lebih teliti mengecek nopol setiap kendaraan yang lewat. Yang pasti kami juga tidak mengganggu kelancaran,” ujar salah satu petugas finance lainnya. *ode
1
Komentar