RSUD Klungkung Terima Rp 78 Juta
Rawat Pengungsi Korban Erupsi Gunung Agung
SEMARAPURA, NusaBali
Utang biaya perawatan medis para pengungsi korban erupsi Gunung Agung, Karangasem, di RSUD Klungkung, mencapai Rp 1,5 miliar. Hingga saat ini utang tersebut belum dilunasi.
Sesuai hasil rapat koordinasi terbatas di Dinas Kesehatan (Diskes) minggu lalu, disepakati dana yang bersumber dari Dana Siap Pakai (DSP) BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) akan segera dicairkan untuk membayarkan utang tersebut. Hanya saja, untuk RSUD Klungkung hanya mendapatkan Rp 78 juta, dari total yang dicairkan DSP BNPB Rp 883 juta. Angka ini merupakan total klaim perawatan pengungsi Gunung Agung di sejumlah rumah sakit di Bali. Klaim tersebut akan dibayarkan dalam waktu dekat ini.
Direktur RSUD Klungkung dr Nyoman Kesuma mengatakan RSUD Klungkung hanya mendapatkan Rp 78 juta. Karena penggunaan DSP BNPB itu ada aturannya, salah satunya hanya bisa dipakai pada saat tanggap darurat. "Kami sudah menerima pasien pengungsi sejak status siaga bencana,” ujarnya.
Mengenai pembayaran sisa utang tersebut, kata dr Kesuma, Pemkab Karangasem siap untuk membayar sisa biaya perawatan pengungsi Gunung Agung. BPBD Provinsi Bali pun memberikan masukan agar Pemkab Karangasem membayar klaim biaya perawatan pengungsi Gununung Agung menggunakan dana sumbangan masyarakat yang pada saat itu dikumpulkan untuk membantu para pengungsi Gunung Agung melalui rekening Peduli Gunung Agung Karangasem.
Perawatan medis untuk pengungsi Gunung Agung sudah dilakukan sejak 2017 lalu. Karena sudah lama belum terbayar klaim tersebut, maka sejumlah tenaga medis sempat menanyakan hal tersebut, kendati demikian tenaga medis tidak ada yang mengeluh. "Jaspel (jasa pelayanan) tersebut 40 persen dari biaya pelayanan," ujarnya. *wan
Sesuai hasil rapat koordinasi terbatas di Dinas Kesehatan (Diskes) minggu lalu, disepakati dana yang bersumber dari Dana Siap Pakai (DSP) BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) akan segera dicairkan untuk membayarkan utang tersebut. Hanya saja, untuk RSUD Klungkung hanya mendapatkan Rp 78 juta, dari total yang dicairkan DSP BNPB Rp 883 juta. Angka ini merupakan total klaim perawatan pengungsi Gunung Agung di sejumlah rumah sakit di Bali. Klaim tersebut akan dibayarkan dalam waktu dekat ini.
Direktur RSUD Klungkung dr Nyoman Kesuma mengatakan RSUD Klungkung hanya mendapatkan Rp 78 juta. Karena penggunaan DSP BNPB itu ada aturannya, salah satunya hanya bisa dipakai pada saat tanggap darurat. "Kami sudah menerima pasien pengungsi sejak status siaga bencana,” ujarnya.
Mengenai pembayaran sisa utang tersebut, kata dr Kesuma, Pemkab Karangasem siap untuk membayar sisa biaya perawatan pengungsi Gunung Agung. BPBD Provinsi Bali pun memberikan masukan agar Pemkab Karangasem membayar klaim biaya perawatan pengungsi Gununung Agung menggunakan dana sumbangan masyarakat yang pada saat itu dikumpulkan untuk membantu para pengungsi Gunung Agung melalui rekening Peduli Gunung Agung Karangasem.
Perawatan medis untuk pengungsi Gunung Agung sudah dilakukan sejak 2017 lalu. Karena sudah lama belum terbayar klaim tersebut, maka sejumlah tenaga medis sempat menanyakan hal tersebut, kendati demikian tenaga medis tidak ada yang mengeluh. "Jaspel (jasa pelayanan) tersebut 40 persen dari biaya pelayanan," ujarnya. *wan
Komentar