Arus Balik Lebaran, Satpol PP Perketat Penjagaan di Pos KTP Gilimanuk
Serangkaian masa arus balik Lebaran, Satpol PP Jembrana menambah personel di Pos KTP Gilimanuk
NEGARA, NusaBali
Penambahan personel untuk memaksimalkan pemeriksaan KTP. Penambahan dilakukan mulai H+1 Lebaran, Jumat (7/6), dan rencananya akan berlangsung hingga H+10 Lebaran, Minggu (16/6).
Kasat Pol PP Jembrana I Gusti Ngurah Rai Budhi, Jumat kemarin, mengatakan untuk hari-hari biasa, ada 4 personel Satpol PP per shift yang berjaga di Pos KTP Gilimanuk. Sedangkan berkenaan arus balik Lebaran ini, dipersiapkan 7 personel Satpol PP per shift atau ditambah 3 personel per shift. “Tambahan personel sudah kami lakukan mulai tadi. Sementara kami tambah 3 personel per shift, dan nanti kalau dirasa kurang, akan kami tambah 4 personel per shift,” ujarnya.
Menurutnya, sesuai hasil koordinasi dengan jajaran Satpol PP se-Bali, juga ada rencana bantuan personel Satpol PP dari Kabupaten Buleleng, Kabupaten Tabanan, dan Provinsi Bali bertalian masa arus balik Lebaran tersebut. Dimana untuk bantuan personel, itu rencananya akan dikerahkan pada Senin (7/6) nanti. “Nanti ada perbantuan Satpol PP dari kabupaten lain. Kami belum tahu sampai kapan diperbantukan. Apakah cuman beberapa hari atau tetap membantu selama perkiraan masa arus balik Lebaran,” ucapnya.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kata Rai Budhi, arus balik Lebaran biasa melonjak setelah memasuki akhir liburan hingga setelah melewati Lebaran Ketupat yang jatuh seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Karena itu, ia pun berencana melakukan tambahan personel hingga H+10 Lebaran, Minggu (16/6), atau hingga memasuki akhir pekan setelah Lebaran Ketupat. “Rencana 10 hari. Kami sudah buatkan surat perintah untuk tambahan personel di Pos KTP Gilimanuk. Kami ambil dari anggota di Markas,” kata mantan Lurah Gilimanuk ini.
Sementara itu, Jumat kemarin, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jembrana Ketut Wiaspada, bersama Kadis Dukcapil Bali I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra, melakukan pemantauan di Pos KTP Gilimanuk, Jumat kemarin. Menurut Wiaspada yang juga menjadi Pimpinan OPD leading sector di Pos KTP Gilimanuk, memang sudah mulai terjadi lonjakan penduduk pendatang (duktang) masuk Bali. Namun duktang yang didominasi membawa mobil, itu kebanyakan mengaku hendak rekreasi maupun bersilaturahmi dengan keluarga mereka di Bali. “Tadi masih kebanyakan yang bawa mobil. Untuk roda dua belum terlalu,” ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan Jumat kemarin mulai pukul 07.00 Wita hingga pukul 19.00 Wita, sambung Wiaspada, ditemukan 2 duktang tanpa KTP di pos yang turut dijaga bersama instansi gabungan TNI/Polri tersebut. Namun kedua orang duktang yang sama-sama bertujuan liburan ke Denpasar, itu tidak sampai dipulangkan karena sudah dapat menunjukan Kartu Keluarga (KK) dan fotocopy KTP. “Kalau lupa bawa KTP, kalau hafal dengan NIK (Nomor Induk Kependudukan) atau membawa KK, ya tetap bisa lanjut. Karena memang untuk NIK bisa dicek secara online. Apalagi hanya liburan, dan jelas penjaminnya,” ucapnya.
Tindakan mengembalikan duktang tanpa KTP, dilakukan ketika duktang bersangkutan tidak jelas tujuannya maupun penjaminnya. Penjamin itu, adalah keluarga maupun orang yang hendak dituju. “Contohnya, jika tidak membawa KTP bilang mau kerja atau bertemu keluarga. Tetapi tidak jelas akan kerja di mana maupun siapa yang dituju, terpaksa harus kami pulangkan. Nanti kalau pun ada penjamin, kami juga minta nomor HP penjaminnya, dan akan kami konfirmasi meminta nomor NIK penjaminnya. Begitu juga pelanggarnya tetap akan kami catat identitasnya, dan tetap kami minta agar mengurus KTP-nya,” kata Wiaspada. *ode
Kasat Pol PP Jembrana I Gusti Ngurah Rai Budhi, Jumat kemarin, mengatakan untuk hari-hari biasa, ada 4 personel Satpol PP per shift yang berjaga di Pos KTP Gilimanuk. Sedangkan berkenaan arus balik Lebaran ini, dipersiapkan 7 personel Satpol PP per shift atau ditambah 3 personel per shift. “Tambahan personel sudah kami lakukan mulai tadi. Sementara kami tambah 3 personel per shift, dan nanti kalau dirasa kurang, akan kami tambah 4 personel per shift,” ujarnya.
Menurutnya, sesuai hasil koordinasi dengan jajaran Satpol PP se-Bali, juga ada rencana bantuan personel Satpol PP dari Kabupaten Buleleng, Kabupaten Tabanan, dan Provinsi Bali bertalian masa arus balik Lebaran tersebut. Dimana untuk bantuan personel, itu rencananya akan dikerahkan pada Senin (7/6) nanti. “Nanti ada perbantuan Satpol PP dari kabupaten lain. Kami belum tahu sampai kapan diperbantukan. Apakah cuman beberapa hari atau tetap membantu selama perkiraan masa arus balik Lebaran,” ucapnya.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kata Rai Budhi, arus balik Lebaran biasa melonjak setelah memasuki akhir liburan hingga setelah melewati Lebaran Ketupat yang jatuh seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Karena itu, ia pun berencana melakukan tambahan personel hingga H+10 Lebaran, Minggu (16/6), atau hingga memasuki akhir pekan setelah Lebaran Ketupat. “Rencana 10 hari. Kami sudah buatkan surat perintah untuk tambahan personel di Pos KTP Gilimanuk. Kami ambil dari anggota di Markas,” kata mantan Lurah Gilimanuk ini.
Sementara itu, Jumat kemarin, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jembrana Ketut Wiaspada, bersama Kadis Dukcapil Bali I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra, melakukan pemantauan di Pos KTP Gilimanuk, Jumat kemarin. Menurut Wiaspada yang juga menjadi Pimpinan OPD leading sector di Pos KTP Gilimanuk, memang sudah mulai terjadi lonjakan penduduk pendatang (duktang) masuk Bali. Namun duktang yang didominasi membawa mobil, itu kebanyakan mengaku hendak rekreasi maupun bersilaturahmi dengan keluarga mereka di Bali. “Tadi masih kebanyakan yang bawa mobil. Untuk roda dua belum terlalu,” ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan Jumat kemarin mulai pukul 07.00 Wita hingga pukul 19.00 Wita, sambung Wiaspada, ditemukan 2 duktang tanpa KTP di pos yang turut dijaga bersama instansi gabungan TNI/Polri tersebut. Namun kedua orang duktang yang sama-sama bertujuan liburan ke Denpasar, itu tidak sampai dipulangkan karena sudah dapat menunjukan Kartu Keluarga (KK) dan fotocopy KTP. “Kalau lupa bawa KTP, kalau hafal dengan NIK (Nomor Induk Kependudukan) atau membawa KK, ya tetap bisa lanjut. Karena memang untuk NIK bisa dicek secara online. Apalagi hanya liburan, dan jelas penjaminnya,” ucapnya.
Tindakan mengembalikan duktang tanpa KTP, dilakukan ketika duktang bersangkutan tidak jelas tujuannya maupun penjaminnya. Penjamin itu, adalah keluarga maupun orang yang hendak dituju. “Contohnya, jika tidak membawa KTP bilang mau kerja atau bertemu keluarga. Tetapi tidak jelas akan kerja di mana maupun siapa yang dituju, terpaksa harus kami pulangkan. Nanti kalau pun ada penjamin, kami juga minta nomor HP penjaminnya, dan akan kami konfirmasi meminta nomor NIK penjaminnya. Begitu juga pelanggarnya tetap akan kami catat identitasnya, dan tetap kami minta agar mengurus KTP-nya,” kata Wiaspada. *ode
Komentar