Gerindra Bisa Ciptakan Tarung Segitiga
NasDem Komunikasi Intensif dengan Parpol di Parlemen
DENPASAR, NusaBali
Skenario head to head pasca munculnya paket Bakal Cabup-Cawabup di Pilkada Karangasem 2020, I Gede Dana-I Nengah Sumardi (Paket Dadi) terancam buyar. Partai Gerindra Karangasem ternyata juga menyiapkan skenario tarung segitiga, karena bisa menggaet rekan koalisi untuk memenuhi syarat 20 % kursi parlemen (DPRD Karangasem) sehingga bisa mengusung paket Cabup-Cawabup di Pilkada 2020.
Ketua DPC Gerindra Karangasem, I Nyoman Suyasa, dihubungi NusaBali, Sabtu (8/6) siang mengatakan sudah mendengar kasak-kusuk paket Dadi yang dirancang kader PDIP dan Golkar di Karangasem. Namun dengan peta politik dan hasil Pileg 2019 di Kabupaten Karangasem sangat kecil kemungkinan terjadi head to head seperti rancangan Koalisi PDIP-Golkar yang diwacanakan mengusung Paket Dadi.
“Koalisi di Pilkada Karangasem itu bisa melahirkan empat paket calon. Gerindra bisa melahirkan tarung segitiga juga,” ujar Suyasa.
Bahkan menurut Suyasa tidak menutup kemungkinan bisa melahirkan 4 paket calon. Sebab komunikasi politik dinamis. Bisa detik-detik menjelang pendaftaran calon ada perubahan. “Gerindra bisa melahirkan tarung segitiga. Bahkan bisa 4 paket calon di Karangasem. Karena partai-partai banyak memenuhi syarat 20 % mengusung calon. Gerindra peluangnya banyak. Bisa ke incumbent dan bisa melahirkan paket calon,” ujar politisi asal Desa Pertima, Kecamatan/Kabupaten Karangasem yang menjabat Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Ketika ditanya Gerindra pernah merapat ke IGA Mas Sumatri (incumbent), Suyasa mengatakan semuanya masih berjalan dengan cair komunikasi politiknya dalam penjajakan Pilkada Karangasem. “Seperti saya katakan sebelumnya, masih cair semuanya. Koalisi PDIP-Golkar belum final. Gerindra juga bisa menentukan arah di tengah jalan. Gerindra bisa jadi poros tengah alias penyeimbang nanti,” tegas Suyasa.
Hasil Pileg 2019 ada 3 parpol bisa mengusung calon secara mandiri, yakni PDIP, Golkar dan NasDem. Sementara Gerindra bisa menggaet parpol gurem lainnya membentuk koalisi dan mengusung paket calon. PDIP yang memperoleh 12 kursi DPRD Karangasem (26,67 %), dari 45 kursi di Kabupaten Karangasem. Sehingga PDIP tanpa koalisi bisa mengusung paket calon untuk berhadapan dengan incumbent IGA Mas Sumatri-I Wayan Artha Dipa yang diprediksi akan diusung Partai NasDem yang sudah pasti memenuhi syarat mengusung paket, karena menguasai 9 kursi DPRD (20,00 %).
Kemudian Partai Golkar dengan perolehan 11 kursi (24,45 %) juga bisa mengusung paket calon secara mandiri di Pilkada 2020 tanpa koalisi. Lalu Partai Gerindra dengan perolehan 5 kursi (11,11 %) belum bisa mengusung calon sendiri. Namun demikian Gerindra bisa menggaet parpol lainnya seperti Partai Hanura dengan perolehan 3 kursi (6,67 %), Partai Demokrat dengan perolehan 2 kursi (4,44 %), Perindo yang juga meraih 2 kursi (4,44 %), dan PKS yang meraih 1 kursi (2,22 %) .
Sementara Juru Bicara DPW Partai NasDem Bali, I Gusti Bagus Eka Subagiartha, secara terpisah, Sabtu kemarin mengatakan sudah mendengar isu paket DADI yang merupakan rancangan koalisi PDIP-Golkar. Tetapi peluang itu masih cair. “Semuanya masih cair. NasDem memang sudah pasti mengusung Mas Sumatri selaku incumbent. Soal paket DADI kita sudah dengar,” kata Gus Eka.
Bendahara DPW NasDem Provinsi Bali ini menyebutkan NasDem punya strategi memenangkan Pilkada dengan mengusung incumbent Mas Sumatri dan Wayan Artha Dipa. “Kami juga punya strategi di Pilkada Karangasem untuk bisa menang. Kita lihat saja nanti perkembangannya. Komunikasi kader NasDem di Karangasem dengan parpol yang memiliki kursi parlemen sedang berjalan,” ujar politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara Badung ini.
Terkait penggalangan dukungan ini, Ketua DPD Partai NasDem Karangasem yang juga Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri, mengaku telah menjalin komunikasi intensif dengan lintas partai, seperti Golkar, PDIP, Gerindra, dan Hanura. Kepada NusaBali di kediamannya, Lingkungan Gede, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Sabtu kemarin, kandidat calon bupati incumbent ini mengatakan dirinya tidak mau lengah.
Walaupun telah berbekal 9 kursi di DPRD Karangasem naik dari perolehan sebelumnya di Pemilu 2014 membukukan 5 kursi. Kemudian bekal pengalaman dua periode jadi anggota DPRD (2009-2014 dan 2014-2015) dari PDIP. Pada tahun 2015, Mas Sumatri mundur dari kursi dewan karena maju di Pilkada Karangasem 2015. Sebagai incumbent, Mas Sumatri secara psikologis juga telah berpengalaman memenangkan jabatan bupati, dan telah mengetahui pemetaan dukungan yang akan segara dijajaki kembali.
Berdasarkan pantauan NusaBali, saat ini yang telah intensif melakukan komunikasi dengan Partai NasDem, yakni Partai Gerindra dan Hanura. "Politik itu kan dinamis, komunikasi telah kami lakukan kepada pimpinan partai peraih kursi di DPRD Karangasem," kata Mas Sumatri.
Hal ini diakui Ketua DPC Hanura Karangasem, Ni Luh Purnaminingsih. "Kami dari Partai Hanura kan dari Pilkada Karangasem 2015 ada kecocokan berkoalisi dengan NasDem, dan terbukti berhasil memenangkan Pilkada Karangasem 2015. Keberhasilan itu mesti kita pelihara bersama," jelas Purnaminingsih.
Sebelumnya diberitakan, PDIP dan Golkar rancang koalisi besar menghadapi Pilkada Karangasem 2020. Koalisi Merah-Kuning ini diskenariokan akan usung pasangan I Gede Dana-I Nengah Sumardi (Paket Dadi) untuk hadang kandidat incumbent dari NasDem, I Gusti Ayu Mas Sumatri.
Gede Dana adalah politisi PDIP asal Desa Datah, Kecamatan Abang yang rencananya bakal menempati posisi Calon Bupati (Cabup) Karangasem di Pilkada 2020. Saat ini, Gede Dana menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Karangasem dan sekaligus Ketua Fraksi PDIP DPRD Karangasem 2014-2019. Gede Dana sebelumnya sempat menjadi Ketua DPRD Karangasem 2009-2014. Dalam Pileg 2019, Gede Dana lolos lagi ke DPRD Karangasem 2019-2024 dengan perolehan 4.474 suara.
Sedangkan I Nengah Sumardi adalah politisi Golkar asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Karangasem 2014-2019. Adik kandung mantan Bupati Karangasem 2005-2015, I Wayan Geredeg, ini rencananya akan menempati posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup). Dalam Pileg 2019, Nengah Sumardi lolos lagi ke DPRD Ka-rangasem 2019-2024 dengan perolehan 4.474 suara 4.272 suara. Sebelumnya, di Pilkada Karangasem 2015 lalu, adik dari Nengah Sumardi, yakni I Nyoman Kisid, maju sebagai Cabup yang diusung Golkar bertandem dengan Made Sukerana. *nat, *k16
Ketua DPC Gerindra Karangasem, I Nyoman Suyasa, dihubungi NusaBali, Sabtu (8/6) siang mengatakan sudah mendengar kasak-kusuk paket Dadi yang dirancang kader PDIP dan Golkar di Karangasem. Namun dengan peta politik dan hasil Pileg 2019 di Kabupaten Karangasem sangat kecil kemungkinan terjadi head to head seperti rancangan Koalisi PDIP-Golkar yang diwacanakan mengusung Paket Dadi.
“Koalisi di Pilkada Karangasem itu bisa melahirkan empat paket calon. Gerindra bisa melahirkan tarung segitiga juga,” ujar Suyasa.
Bahkan menurut Suyasa tidak menutup kemungkinan bisa melahirkan 4 paket calon. Sebab komunikasi politik dinamis. Bisa detik-detik menjelang pendaftaran calon ada perubahan. “Gerindra bisa melahirkan tarung segitiga. Bahkan bisa 4 paket calon di Karangasem. Karena partai-partai banyak memenuhi syarat 20 % mengusung calon. Gerindra peluangnya banyak. Bisa ke incumbent dan bisa melahirkan paket calon,” ujar politisi asal Desa Pertima, Kecamatan/Kabupaten Karangasem yang menjabat Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Ketika ditanya Gerindra pernah merapat ke IGA Mas Sumatri (incumbent), Suyasa mengatakan semuanya masih berjalan dengan cair komunikasi politiknya dalam penjajakan Pilkada Karangasem. “Seperti saya katakan sebelumnya, masih cair semuanya. Koalisi PDIP-Golkar belum final. Gerindra juga bisa menentukan arah di tengah jalan. Gerindra bisa jadi poros tengah alias penyeimbang nanti,” tegas Suyasa.
Hasil Pileg 2019 ada 3 parpol bisa mengusung calon secara mandiri, yakni PDIP, Golkar dan NasDem. Sementara Gerindra bisa menggaet parpol gurem lainnya membentuk koalisi dan mengusung paket calon. PDIP yang memperoleh 12 kursi DPRD Karangasem (26,67 %), dari 45 kursi di Kabupaten Karangasem. Sehingga PDIP tanpa koalisi bisa mengusung paket calon untuk berhadapan dengan incumbent IGA Mas Sumatri-I Wayan Artha Dipa yang diprediksi akan diusung Partai NasDem yang sudah pasti memenuhi syarat mengusung paket, karena menguasai 9 kursi DPRD (20,00 %).
Kemudian Partai Golkar dengan perolehan 11 kursi (24,45 %) juga bisa mengusung paket calon secara mandiri di Pilkada 2020 tanpa koalisi. Lalu Partai Gerindra dengan perolehan 5 kursi (11,11 %) belum bisa mengusung calon sendiri. Namun demikian Gerindra bisa menggaet parpol lainnya seperti Partai Hanura dengan perolehan 3 kursi (6,67 %), Partai Demokrat dengan perolehan 2 kursi (4,44 %), Perindo yang juga meraih 2 kursi (4,44 %), dan PKS yang meraih 1 kursi (2,22 %) .
Sementara Juru Bicara DPW Partai NasDem Bali, I Gusti Bagus Eka Subagiartha, secara terpisah, Sabtu kemarin mengatakan sudah mendengar isu paket DADI yang merupakan rancangan koalisi PDIP-Golkar. Tetapi peluang itu masih cair. “Semuanya masih cair. NasDem memang sudah pasti mengusung Mas Sumatri selaku incumbent. Soal paket DADI kita sudah dengar,” kata Gus Eka.
Bendahara DPW NasDem Provinsi Bali ini menyebutkan NasDem punya strategi memenangkan Pilkada dengan mengusung incumbent Mas Sumatri dan Wayan Artha Dipa. “Kami juga punya strategi di Pilkada Karangasem untuk bisa menang. Kita lihat saja nanti perkembangannya. Komunikasi kader NasDem di Karangasem dengan parpol yang memiliki kursi parlemen sedang berjalan,” ujar politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara Badung ini.
Terkait penggalangan dukungan ini, Ketua DPD Partai NasDem Karangasem yang juga Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri, mengaku telah menjalin komunikasi intensif dengan lintas partai, seperti Golkar, PDIP, Gerindra, dan Hanura. Kepada NusaBali di kediamannya, Lingkungan Gede, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Sabtu kemarin, kandidat calon bupati incumbent ini mengatakan dirinya tidak mau lengah.
Walaupun telah berbekal 9 kursi di DPRD Karangasem naik dari perolehan sebelumnya di Pemilu 2014 membukukan 5 kursi. Kemudian bekal pengalaman dua periode jadi anggota DPRD (2009-2014 dan 2014-2015) dari PDIP. Pada tahun 2015, Mas Sumatri mundur dari kursi dewan karena maju di Pilkada Karangasem 2015. Sebagai incumbent, Mas Sumatri secara psikologis juga telah berpengalaman memenangkan jabatan bupati, dan telah mengetahui pemetaan dukungan yang akan segara dijajaki kembali.
Berdasarkan pantauan NusaBali, saat ini yang telah intensif melakukan komunikasi dengan Partai NasDem, yakni Partai Gerindra dan Hanura. "Politik itu kan dinamis, komunikasi telah kami lakukan kepada pimpinan partai peraih kursi di DPRD Karangasem," kata Mas Sumatri.
Hal ini diakui Ketua DPC Hanura Karangasem, Ni Luh Purnaminingsih. "Kami dari Partai Hanura kan dari Pilkada Karangasem 2015 ada kecocokan berkoalisi dengan NasDem, dan terbukti berhasil memenangkan Pilkada Karangasem 2015. Keberhasilan itu mesti kita pelihara bersama," jelas Purnaminingsih.
Sebelumnya diberitakan, PDIP dan Golkar rancang koalisi besar menghadapi Pilkada Karangasem 2020. Koalisi Merah-Kuning ini diskenariokan akan usung pasangan I Gede Dana-I Nengah Sumardi (Paket Dadi) untuk hadang kandidat incumbent dari NasDem, I Gusti Ayu Mas Sumatri.
Gede Dana adalah politisi PDIP asal Desa Datah, Kecamatan Abang yang rencananya bakal menempati posisi Calon Bupati (Cabup) Karangasem di Pilkada 2020. Saat ini, Gede Dana menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Karangasem dan sekaligus Ketua Fraksi PDIP DPRD Karangasem 2014-2019. Gede Dana sebelumnya sempat menjadi Ketua DPRD Karangasem 2009-2014. Dalam Pileg 2019, Gede Dana lolos lagi ke DPRD Karangasem 2019-2024 dengan perolehan 4.474 suara.
Sedangkan I Nengah Sumardi adalah politisi Golkar asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Karangasem 2014-2019. Adik kandung mantan Bupati Karangasem 2005-2015, I Wayan Geredeg, ini rencananya akan menempati posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup). Dalam Pileg 2019, Nengah Sumardi lolos lagi ke DPRD Ka-rangasem 2019-2024 dengan perolehan 4.474 suara 4.272 suara. Sebelumnya, di Pilkada Karangasem 2015 lalu, adik dari Nengah Sumardi, yakni I Nyoman Kisid, maju sebagai Cabup yang diusung Golkar bertandem dengan Made Sukerana. *nat, *k16
Komentar