Portugal dan Belanda Berebut Piala Pertama
Punya istirahat lebih lama dan tak sampai menjalani extra time pada babak semifinal, membuat Portugal dinilai di atas angin bisa mengatasi Belanda.
PORTO, NusaBali
Duel Portugal kontra Belanda di babak final UEFA Nations League akan menorehkan sejarah negeri mana yang memboyong piala yang baru diperebutkan pada Senin (10/6) dinihari WITA nanti. Persamaannya, kedua tim sama-sama mencatat kemenangan 3-1 atas lawan-lawannya.
Portugal menggilas Swiss 3-1 lewat aksi hattrick Cristiano Ronaldo pada Rabu (5/6), sedangkan sehari berikutnya Belanda harus menjalani perpanjangan waktu sebelum memulangkan Inggris. Artinya tim asuhan Ronald Koeman harus bertaruh pada pemulihan fisiknya, dibanding tim asuhan Fernando Santos.
Namun isu seputar kelelahan ditepis oleh gelandang muda Belanda Frenkie de Jong. Menurut pemain yang musim depan akan merumput di Barcelona itu, timnya sama sekali tidak mengalami masalah kebugaran.
"Kelelahan mungkin menjadi masalah jika kami kalah, namun tidak demikian dengan kemenangan. Kami semua cukup bugar dan kami tidak memainkan banyak pertandingan belakangan ini."
Sebaliknya De Jong lebih menganggap bintang Portugal Cristiano Ronaldo sebagai sosok yang wajib diwaspadai. "Saya menyaksikan sedikit pertandingan melawan Swiss dan tentu saja Ronaldo membuat perbedaan, kami akan harus mewaspadai dirinya," tutur De Jong).
Keberhasilan Belanda mencapai final UEFA Nations League menandai pertama kalinya mereka berhasil sampai ke pertandingan puncak, setelah penampilan pada final Piala Dunia 2010. Sebaliknya bagi Portugal, gelar UEFA Nations League bisa disandingkan dengan trofi Piala Eropa 2016.
Seperti diketahui pada gelaran Piala Dunia 2018, Portugal dihentikan Uruguay di babak perempatfinal. Pelatih Portugal, Santos, menyatakan fokus merebut gelar juara, apalagi final digelar di Porto. Walau gelar juara tak otomatis memberi tiket lolos Piala Eropa atau Euro 2020, gelar kejuaraan yang menyediakan hadiah 9 juta poundsetrling (sekitar Rp 163 miliar) dianggap penting untuk membangkitkan kepercayaan Portugal.*mao
Portugal menggilas Swiss 3-1 lewat aksi hattrick Cristiano Ronaldo pada Rabu (5/6), sedangkan sehari berikutnya Belanda harus menjalani perpanjangan waktu sebelum memulangkan Inggris. Artinya tim asuhan Ronald Koeman harus bertaruh pada pemulihan fisiknya, dibanding tim asuhan Fernando Santos.
Namun isu seputar kelelahan ditepis oleh gelandang muda Belanda Frenkie de Jong. Menurut pemain yang musim depan akan merumput di Barcelona itu, timnya sama sekali tidak mengalami masalah kebugaran.
"Kelelahan mungkin menjadi masalah jika kami kalah, namun tidak demikian dengan kemenangan. Kami semua cukup bugar dan kami tidak memainkan banyak pertandingan belakangan ini."
Sebaliknya De Jong lebih menganggap bintang Portugal Cristiano Ronaldo sebagai sosok yang wajib diwaspadai. "Saya menyaksikan sedikit pertandingan melawan Swiss dan tentu saja Ronaldo membuat perbedaan, kami akan harus mewaspadai dirinya," tutur De Jong).
Keberhasilan Belanda mencapai final UEFA Nations League menandai pertama kalinya mereka berhasil sampai ke pertandingan puncak, setelah penampilan pada final Piala Dunia 2010. Sebaliknya bagi Portugal, gelar UEFA Nations League bisa disandingkan dengan trofi Piala Eropa 2016.
Seperti diketahui pada gelaran Piala Dunia 2018, Portugal dihentikan Uruguay di babak perempatfinal. Pelatih Portugal, Santos, menyatakan fokus merebut gelar juara, apalagi final digelar di Porto. Walau gelar juara tak otomatis memberi tiket lolos Piala Eropa atau Euro 2020, gelar kejuaraan yang menyediakan hadiah 9 juta poundsetrling (sekitar Rp 163 miliar) dianggap penting untuk membangkitkan kepercayaan Portugal.*mao
Komentar