Jalur Rawan Kecelakaan Dipasang Guardrail
Dinas Perhubungan (Dishub), mulai memetakan pemasangan pagar pembatas jalan (guardrail) di jalur rawan kecelakaan di Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Pemasangan guardrail itu diutamakan di jalan dengan jalur terjal dan ekstrem berbatasan langsung dengan jurang. Dari sejumlah pemetaan dan pendataan jalur rawan harus antre satu per satu mengingat pemasangan guardrail menghabiskan anggaran yang tidak sedikit.
Satu jalur yang sudah pasti dipasang guardrail tahun ini adalah jalur Desa Kaliasem-Tigawasa di Kecamatan Banjar, Buleleng. “Jalur ini menjadi salah satu prioritas, mengingat medan jalan sangat ekstrem. Banyak tikungan dan tanjakan tajam di jalur yang sangat sempit,” kata Kepala Dishub Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra, Minggu (9/6).
Jalan alternatif yang sering diarahkan google maps dari daerah Puncak Wanagiri menuju Lovina itu sering kali memakan korban jiwa. “Anggarannya sudah siap tahun ini yang di Tigawasa, memang untuk pemasangan guardrail kami ajukan ke Balai, karena mahal. Satu meter itu habis sepuluh juta,” ungkap Gunawan.
Hanya panjang pagar pengaman jalan yang akan dipasang masih disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Selain jalur Kaliasem-Tigawasa, Dishub Buleleng juga akan mengajukan pemasangan guardrail di jalur Desa Selat-Wanagiri, Kecamatan Sukasada. Alasannya pun sama karena jalur alternatif menuju puncak Wanagiri ini juga cukup ekstrem dan sering menjadi lokasi kecelakaan lalu-lintas.
“Yang di Selat sudah mulai kami petakan kebutuhannya, dimana koordinat pemasangan, berapa panjangnya, sekarang masih survei. Dengan database ini nanti akan mengikuti langkah selanjutnya,” imbuh dia.
Sementara itu selain pemasangan guardrail, Dishub Buleleng juga sudah menyusun pengusulan penambahan dan pemeliharaan rambu-rambu lalu lintas di wilayah Buleleng. Jalur Selat-Wanagiri kembali menjadi prioritas pemasangan rambu-rambu lalu lintas.
Dari 100 unit yang diajukan 59 rambu akan dipasang di jalur ini. Jalur yang melintasi hutan Desa Selat yang sangat rimbun memang belum pernah tersentuh pemasangan rambu, setelah tuntasnya pengaspalan jalan hotmix. Selain juga menyasar jalur Wanagiri-Gitgit, Jalan Kabupaten di Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan, jalan kabupaten di Desa Menyali dan jalur Wanagiri-Asah Panji di Kecamatan Sukasada. Seratus unit rambu lalu lintas itu dianggarkan dengan pagu Rp 90 juta.
Sejumlah rambu lalu lintas dan plang nama jalan di seputaran kota juga direncanakan akan diremajakan. Mulai dari perbaikan daun rambu yang rusak, tiang yang keropos, hingga pengecetan kembali dengan anggaran Rp 33 juta. *k23
Satu jalur yang sudah pasti dipasang guardrail tahun ini adalah jalur Desa Kaliasem-Tigawasa di Kecamatan Banjar, Buleleng. “Jalur ini menjadi salah satu prioritas, mengingat medan jalan sangat ekstrem. Banyak tikungan dan tanjakan tajam di jalur yang sangat sempit,” kata Kepala Dishub Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra, Minggu (9/6).
Jalan alternatif yang sering diarahkan google maps dari daerah Puncak Wanagiri menuju Lovina itu sering kali memakan korban jiwa. “Anggarannya sudah siap tahun ini yang di Tigawasa, memang untuk pemasangan guardrail kami ajukan ke Balai, karena mahal. Satu meter itu habis sepuluh juta,” ungkap Gunawan.
Hanya panjang pagar pengaman jalan yang akan dipasang masih disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Selain jalur Kaliasem-Tigawasa, Dishub Buleleng juga akan mengajukan pemasangan guardrail di jalur Desa Selat-Wanagiri, Kecamatan Sukasada. Alasannya pun sama karena jalur alternatif menuju puncak Wanagiri ini juga cukup ekstrem dan sering menjadi lokasi kecelakaan lalu-lintas.
“Yang di Selat sudah mulai kami petakan kebutuhannya, dimana koordinat pemasangan, berapa panjangnya, sekarang masih survei. Dengan database ini nanti akan mengikuti langkah selanjutnya,” imbuh dia.
Sementara itu selain pemasangan guardrail, Dishub Buleleng juga sudah menyusun pengusulan penambahan dan pemeliharaan rambu-rambu lalu lintas di wilayah Buleleng. Jalur Selat-Wanagiri kembali menjadi prioritas pemasangan rambu-rambu lalu lintas.
Dari 100 unit yang diajukan 59 rambu akan dipasang di jalur ini. Jalur yang melintasi hutan Desa Selat yang sangat rimbun memang belum pernah tersentuh pemasangan rambu, setelah tuntasnya pengaspalan jalan hotmix. Selain juga menyasar jalur Wanagiri-Gitgit, Jalan Kabupaten di Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan, jalan kabupaten di Desa Menyali dan jalur Wanagiri-Asah Panji di Kecamatan Sukasada. Seratus unit rambu lalu lintas itu dianggarkan dengan pagu Rp 90 juta.
Sejumlah rambu lalu lintas dan plang nama jalan di seputaran kota juga direncanakan akan diremajakan. Mulai dari perbaikan daun rambu yang rusak, tiang yang keropos, hingga pengecetan kembali dengan anggaran Rp 33 juta. *k23
1
Komentar