Penjajakan Koalisi Mulai Terasa di Bangli
Masing-masing parpol punya usulan nama yang harus dilakukan komunikasi lebih lanjut, sehingga lahir satu nama calon yang disepakati bersama.
Tarung Segitiga Berpeluang Terjadi di Pilkada Bangli 2020
BANGLI, NusaBali
Dari sisi perolehan kursi DPRD, hanya dua parpol di Bangli yang bisa usung pasangan calon di Pilkada Bangli 2020, yakni PDIP 53,34 % (16 kursi) dan Golkar 20,00% (6 kursi). Sementara parpol peraih kursi lainnya di Bangli, yakni
Demokrat 3 kursi (10,00%), NasDem 2 kursi (6,67 %), lalu Gerindra, Hanura dan PKPI yang masing-masing raih 1 kursi (3,33 %), harus berkoalisi jika ingin usung calon. Penjajakan koalisi ini pun sudah mulai terasa di Bangli. Jika PDIP, Golkar dan gabungan parpol masing-masing ajukan calon, maka akan terwujud tarung segitiga di Pilkada Bangli 2020 nanti.
Ketua DPC Partai Demokrat Bangli, I Komang Carles, saat dikonfirmasi perihal penjajakan koalisi dengan partai lain, tidak menampik hal tersebut. Menurutnya jika ingin mengusung calon, Demokrat memang harus berkoalisi dengan partai lainnya. “Untuk koalisi lintas partai memang terbuka lebar dengan gabungan tiga parpol sudah bisa mengusung calon,” ungkap Carles, Senin (10/6).
Dikatakannya, hasil Pileg 2019, Partai Demokrat hanya mampu meraih tiga kursi. Raihan kursi ini menyebabkan Demokrat tidak bisa mengusung calon sendiri dalam Pilkada. Begitupula dengan Partai NasDem, Hanura, Gerindra dan PKPI yang hanya meraih 1 kursi. “Maka dari itu harus ada komitmen bersama jika memang ingin mengusung calon. Sementara ini untuk arah membangun koalisi sudah dijalin lewat komunikasi antar pimpinan parpol,” sebutnya.
Politisi asal Desa Batur, Kintamani ini mengatakan walaupun telah terjalin komunikasi, namun sejauh ini belum ada kata sepakat dan masih perlu dilakukan komunikasi lebih lanjut ke depannya. “Tentu dari masing-masing parpol punya usulan nama yang diajukan menjadi calon, jadi tentu harus dilakukan komunikasi lebih lanjut, sehingga lahir satu nama calon yang disepakati bersama," paparnya. Ditambahkan Carles, untuk calon yang bakal diusung nantinya tentu akan digodok sebelum diajukan ke DPP partai masing-masing. "Nantinya akan diajukan ke DPP melalui DPD partai masing- masing. Tentu nama yang diajukan sudah disertakan dengan alasan dan pertimbangannya,” terangnya.
Ditanya apakah sudah ada nama-nama yang menjadi kandidat, Komang Carles enggan menyebutkan. “Yang jelas sudah ada nama yang akan kita usulkan di kabupaten. Dalam hal ini kami tidak ingin mendahului pimpinan, nantinya akan ada rekomendasi dari pusat. Berkaca dari pemilu sebelumnya, usulan yang kami ajukan biasanya diamini,” imbuh Carles.
Sebelumnya Ketua DPC Gerindra Bangli, Joko Arnawa menyampaikan sebagai langkah awal untuk dapat mengusung calon dalam Pilkada tentu ditempuh lewat koalisi. “Kami tahu diri, hanya meraih 1 kursi saja, tentu kami harus berkoalisi dengan parpol lainnya,” ungkapnya.
Arnawa menilai, untuk kriteria calon bupati dan wakil Bupati, idealnya adanya kolaborasi antara Politisi dan Birokrasi. Dengan kolaborasi tersebut diyakini akan ada keseimbangan dalam menjalankan roda pemerintahan. Untuk calon yang diusung jelas kredibilitasnya di masyarakat dan memiliki komitmen untuk membangun Bangli. "Politisi dan birokrat bisa saling mengisi untuk pembangunan Bangli," tandasnya. *esa
Komentar