Ubud Jadi Destinasi Gastronomi Dunia
Organisasi Pariwisata Dunia atau UN World Tourism Organization (UNWTO) melakukan penilaian terhadap Ubud, Gianyar sebagai destinasi gastronomi dunia.
JAKARTA, NusaBali
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Vita Datau mengatakan, tim Organisasi Pariwisata Dunia akan mendatangi langsung Ubud Selasa (11/6).
"Malam ini, kami langsung ke Ubud. Berdasarkan rencana akan ada penyambutan dari Raja Ubud. Tim UNWTO akan berada di sana hingga 18 Juni nanti. Saya hanya mendampingi," ujar Vita Datau di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Selasa (11/6).
Vita mengatakan, adanya penilaian yang dilakukan UNWTO merupakan tahapan penting untuk melakukan pendalaman kepada destinasi yang diusulkan oleh Kementerian Pariwisata sejak 2017. Tahap itu sebagai tahap pengembangan produk wisata gastronomi di Ubud.
Pada tahap tersebut akan banyak melibatkan peran pemerintah Kabupaten Gianyar dan pelaku industri pariwisata.
“Melalui wawancara, kunjungan, verifikasi tim UNWTO akan bekerja selama lebih kurang 1 minggu di destinasi yang telah sangat siap menjadi destinasi gastronomi kelas dunia ini,” katanya.
Menurut Vita ada tiga tahapan penting dalam proses mengangkat Ubud menjadi destinasi gastronomi dunia. Pertama, melakukan inventarisasi aset dan atraksi gastronomi, termasuk memetakan kesiapan industri dan pelaku usaha yang kemudian dibukukan dalam sebuah laporan dan diajukan ke UNWTO.
Kedua, penilaian oleh UNWTO dan dilakukan kick off proses verifikasi dan analisis melalui metode yang cukup detail termasuk wawancara kepada semua stakeholders gastronomi, Food and Beverages, produsen, hotel, restoran, chefs, inisiator food festival, pemerintah daerah, penyedia transportasi, akademisi, dan wisatawan lokal juga asing.
Proses di lapangan berlangsung 8 hari di Ubud, Gianyar dan sekitarnya. Sedangkan questionares akan dilakukan online dan offline selama tiga minggu. Pada tahap ini juga dilakukan perencanaan dan strategi rekomendasi.
Ketiga, rekomendasi yang perlu diterapkan dan dilakukan oleh stakeholders untuk kemudian dilakukan penilaian kedua yang dijadwalkan awal Agustus 2019. Jika semua proses dilakukan dengan benar, maka Ubud dapat dinyatakan sebagai destinasi gastronomi prototype UNWTO, yang telah sesuai dengan gastronomy destination development guideline UNWTO.
“Diharapkan program ini akan selesai secepatnya dan Ubud menjadi prototype gastronomy holistik pertama di Indonesia dan dunia,” ucap Vita Datau. Sementara Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berharap besar tahun ini sertifikat Ubud sebagai destinasi gastronomi dunia keluar.
"Dengan adanya sertifikat tersebut, berarti sudah sesuai standar dunia sehingga meningkatkan kepercayaan diri dan kredibilitas kita," ucap Arief. *k22
"Malam ini, kami langsung ke Ubud. Berdasarkan rencana akan ada penyambutan dari Raja Ubud. Tim UNWTO akan berada di sana hingga 18 Juni nanti. Saya hanya mendampingi," ujar Vita Datau di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Selasa (11/6).
Vita mengatakan, adanya penilaian yang dilakukan UNWTO merupakan tahapan penting untuk melakukan pendalaman kepada destinasi yang diusulkan oleh Kementerian Pariwisata sejak 2017. Tahap itu sebagai tahap pengembangan produk wisata gastronomi di Ubud.
Pada tahap tersebut akan banyak melibatkan peran pemerintah Kabupaten Gianyar dan pelaku industri pariwisata.
“Melalui wawancara, kunjungan, verifikasi tim UNWTO akan bekerja selama lebih kurang 1 minggu di destinasi yang telah sangat siap menjadi destinasi gastronomi kelas dunia ini,” katanya.
Menurut Vita ada tiga tahapan penting dalam proses mengangkat Ubud menjadi destinasi gastronomi dunia. Pertama, melakukan inventarisasi aset dan atraksi gastronomi, termasuk memetakan kesiapan industri dan pelaku usaha yang kemudian dibukukan dalam sebuah laporan dan diajukan ke UNWTO.
Kedua, penilaian oleh UNWTO dan dilakukan kick off proses verifikasi dan analisis melalui metode yang cukup detail termasuk wawancara kepada semua stakeholders gastronomi, Food and Beverages, produsen, hotel, restoran, chefs, inisiator food festival, pemerintah daerah, penyedia transportasi, akademisi, dan wisatawan lokal juga asing.
Proses di lapangan berlangsung 8 hari di Ubud, Gianyar dan sekitarnya. Sedangkan questionares akan dilakukan online dan offline selama tiga minggu. Pada tahap ini juga dilakukan perencanaan dan strategi rekomendasi.
Ketiga, rekomendasi yang perlu diterapkan dan dilakukan oleh stakeholders untuk kemudian dilakukan penilaian kedua yang dijadwalkan awal Agustus 2019. Jika semua proses dilakukan dengan benar, maka Ubud dapat dinyatakan sebagai destinasi gastronomi prototype UNWTO, yang telah sesuai dengan gastronomy destination development guideline UNWTO.
“Diharapkan program ini akan selesai secepatnya dan Ubud menjadi prototype gastronomy holistik pertama di Indonesia dan dunia,” ucap Vita Datau. Sementara Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berharap besar tahun ini sertifikat Ubud sebagai destinasi gastronomi dunia keluar.
"Dengan adanya sertifikat tersebut, berarti sudah sesuai standar dunia sehingga meningkatkan kepercayaan diri dan kredibilitas kita," ucap Arief. *k22
1
Komentar