Sumantara Galang 25 Perbekel
Inilah jurus mantan Bupati Karangasem 2000-2005 I Gede Sumantara, 60, dalam upaya memuluskan langkahnya menuju kursi Ketua DPC Demokrat Karangasem 2016-2021.
Show of Force Dukungan Riil Kandidat Ketua DPC Demokrat
AMLAPURA, NusaBali
Setelah skor imbang 4:4 melawan kandidat incumbent I Gusti Putu Eka Mulyawan, Sumantara galang dukungan 25 dari 51 kepala desa (Perbekel) terpilih di Karangasem. Support moral 25 Perbekel ini sebagai ajang show of force bahwa Sumantara punya dukungan riil di lapangan untuk memimpin partai.
Para Perbekel terpilih berjumlah 25 orang itu datang ke kediaman Sumantara di Lingkungan Juuk Manis, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Karangasem, Senin (6/6). Kedatangan mereka sekaligus untuk memberikan motivasi dan dukungan moral bagi Sumantara, yang hingga kini belum kunjung ditetapkan DPP Demokrat sebagai Ketua DPC Demokrat karangasem, lantaran skor imbang 4:4 melawan Eka Mulyawan saat Musyawarah Cabang (Muscab) di Denpasar, 16 Mei 2016 lalu.
Ke-25 Perbekel yang baru terpilih memalui Pemilihan perbekel (Pilkel) 2016 tersebut berasal dari kawasan Kcamatan Selat, Kecamatan Kubu, Kecamatan Karangasem, Kecamatan Bebandem, dan Kecamatan Abang. Mereka berdatangan ke rumah Sumantara, Senin sore pukul 17.15 Wita. Termasuk di antara mereka adalah Perbekel Macang Ni Putu Dewi Suryanti, Perbekel Seraya Tengah I Nyoman Suardana, Perbekel Duda I Gusti Agung Ngurah Putra, Perbekel Purwekerti I Nengah Karyawan, dan Perbekel Tianyar Barat I Gede Agung Juliawan.
Seusai pertemuan, Sumantara mengakui kedatangan 25 Perbekel terpilih ini sangat berarti bagi dirinya. Ini cermin bahwa seorang Sumantara telah memiliki basis masa riil yang mengakar secara luas di Karangasem. Apalagi, Sumantara tinggal di Karangasem dan berinteraksi politik secara langsung dengan masyarakat Gumi Lahar, sehingga ke depan bisa lebih mudah konsolidasi.
Menurut Sumantara, sumber dari segala sumber kekuatan politik ada di basis massa, termasuk para Perbekel itu. “Mereka (para Perbekel) datang memberikan dukungan moral atas pencalonan saya sebagai kandidat Ketua DPC Demokrat Karangasem. Kebetulan, saya kenal dengan dengan 25 Perbekel terpilih itu,” jelas Sumantara kepada NusaBali.
Sumantara menegaskan, dia kenal dengan para Perbekel terpilih, karena mengingat dirinya lahir, tinggal, dan dibesarkan di Karangasem. “Semua yang datang itu sahabat saya sejak lama,” ujar Sumantara yang notabene mantan Ketua DPC PDIP Karangasem 1998-2003, 2005-2009 dan Ketua DPRD Karangasem 1999-2000 dari Fraksi PDIP, sebelum ke-mudian terpilih jadi Bupati Karangasem 2000-2005.
Sumantara sendiri sebelumnya masuk Demokrat selepas dari penjara selaku terpidana kasus pelecehan seksual gadis bawah umur, beberapa tahun lalu. Sumantara yang langsung didudukkan sebagai Ketua Majelis Cabang partai Demokrat Karangasem 2011-2016. Istrinya, Ni Nyoman Candrawati, juga masuk struktur kepengurusan Demokrat.
Dalam Muscab Demokrat di Denpasar, 16 mei 2016 lalu, Sumantara scara mengejutkan mampu mengimbangi kandidat incumbent IGP Eka Mulyawan (Ketua DPC Demokrat Karangasem 2011-2016) untuk perebutan kursi ketua partai. Sumantara mendapatkan 4 suara, masing-masing dari PAC Demokrat Kubu, PAC Demokrat Karangasem, PAC Demokrat Bebandem, dan PAC Demokrat Selat.
Sedangkan Eka Mulyawan juga meraih 4 dukungan dari PAC Demokrat Manggis, PAC Demokrat Abang, PAC Demokrat Sidemen, dan DPC Demokrat karangasem. Sementara satu suara dari PAC Demokrat Rendang dianggap gugur, karena memberikan dukungan ganda.
Karena Muscab Demokrat Karangasem deadlock, akhirnya opersoalan dibawa ke DPP Demokrat untuk menentukan siapa yang nanti dipilih menjadi Ketua DPC Demokrat Karangasem 2016-2021. Hingga saat ini, DPP Demokrat belum menurunkan rekomendasi. “Soal siapa yang dipandang layak memimpin DPC Demokrat Karangasem, terserah penilaian DPP Demokrat,” ujar Sumantara, yang dalam Pilkada Karangasem 2015 menjadi Tim Pemenangan Pasangan IGA Mas Sumatri-Wayan Asradipa (diusung NasDem-Hanura-PKPI-Demokrat).
Sementara itu, kandidat incumbent IGP Eka Mulyawan menyatakan sesuai AD/ART dan Tata Tertib Partai, yang diperlukan dalam Muscab Demokrat minimal memiliki dukungan 30 persen dari pemegang hak suara. Dukungan itulah yang kini diverifikasi DPP Demokrat, sekaligus di-cross check sejauh mana catatan PDLT (prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tak tercela)-nya selama ini.
Menurut Eka Mulyawan, syarat tersebut digunakan saat mendaftarkan pencalonan di Muscab Demokrat. Sedangkan Muscab Demokrat belum terlaksana, karena belum ada rekomendasi dari DPP Demokrat. Karenanya, kepengurusan DPC Demokrat 2011-2016 di bawah pimpinannya, belum demisioner. “Makanya, saya sendiri masih menunggu DPP Demokrat. Siapa pun yang direstui, saya sebagai kader partai mesti loyal,” jelas putra dari anggota Fraksi Demokrat DPRD Bali Dapil Karangasem, I Gusti Putu Widjera ini. 7 k16
Komentar