Angka Lakalantas Meningkat, Jumlah Korban Jiwa Menurun
Polres Evaluasi Pengamanan Ops Ketupat Agung
SINGARAJA, NusaBali
Kapolres AKBP Suratno memimpin gelar apel konsolidasi Ops Ketupat Agung yang telah usai dilaksanakan selama sepuluh hari, Kamis (13/6) pagi. Apel untuk mengevaluasi pengamanan selama Ops Ketupat Agung 2019 ini melibatkan ratusan personel.
Jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas (lakalantas) masih menjadi catatan. Karena angka ini mengalami peningkatan dari tahun lalu, meskipun jumlah korban jiwa akibat lakalantas ini, menurun tahun ini.
“Yang masih menjadi evaluasi kami pada angka lakalantas yang tahun ini ada peningkatan meski tak signifikan. Tahun lalu hanya 17 kejadian, tahun ini bertambah menjadi 19 kejadian. Tetapi secara umum, hal ini masih dapat kami tekan, karena jumlah korban jiwa nihil, ini perkembangan yang bagus karena tahun lalu ada dua orang yang meninggal selama ops Ketupat Agung di tahun 2018,” kata Kapolres AKBP Suratno.
Peristiwa lakalantas yang tercatat selama pelaksanakan Ops Ketupat Agung, disebut AKBP Suratno, dipicu karena faktor pengemudi yang didominasi pengendara sepeda motor. Kecelakaan lalu lintas rata-rata terjadi karena out off control sehingga pengendara menabrak pohon hingga terpeleset dan terguling. Seluruh peristiwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi juga dapat diklaim BPJS Kesehatan, bagi yang memiliki tanggungan kesehatan. Sebab Polres Buleleng sudah melakukan melakukan MoU dengan BPJS Kesehatan jauh-jauh hari sebelum Ops Ketupat Agung.
Selama Ops Ketupat Agung 2019, situasi Buleleng diklaim Kapolres Suratno cukup kondusif. Tidak ada kejadian menonjol yang berpengaruh terhadap stabilitas keamanan selama lebaran. Catatan kejadian kriminalitas selama Ops Ketupat Agung pun menurun dari tahun 2018 lalu yang berjumlah 9 kejadian, tahun ini hanya tercatat 4 gangguan kriminal. Laporan yang diterima atas gangguan kriminal itu didominasi oleh kasus perempuan dan anak seperti kasus pencabulan, melarikan anak gadis, persetubuhan dan kasus pencurian.
Apel konsolidasi yang dirangkaikan dengan persiapan pengamanan sidang gugatan hasil pemilu 2019 di Mahkamah Konstitusi, disebut AKP Suratno, masih terkendali. Pihaknya tetap akan menyiagakan personel meskipun pelaksanaan gugatan berlangsung di Jakarta. Sejauh ini kondisi keamanan di Buleleng juga disebutnya masih aman terkendali, belum terpantau pergerakan masyarakat Buleleng yang akan berangkat ke Jakarta atau kegiatan demontrasi. “Secara keseluruhan Buleleng sangat kondusif, tidak ada gejolak penolakan hasil pemilu dari elit politik, tetapi tetap kami siapkan personel untuk antisipasi,” tegas dia. *k23
Jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas (lakalantas) masih menjadi catatan. Karena angka ini mengalami peningkatan dari tahun lalu, meskipun jumlah korban jiwa akibat lakalantas ini, menurun tahun ini.
“Yang masih menjadi evaluasi kami pada angka lakalantas yang tahun ini ada peningkatan meski tak signifikan. Tahun lalu hanya 17 kejadian, tahun ini bertambah menjadi 19 kejadian. Tetapi secara umum, hal ini masih dapat kami tekan, karena jumlah korban jiwa nihil, ini perkembangan yang bagus karena tahun lalu ada dua orang yang meninggal selama ops Ketupat Agung di tahun 2018,” kata Kapolres AKBP Suratno.
Peristiwa lakalantas yang tercatat selama pelaksanakan Ops Ketupat Agung, disebut AKBP Suratno, dipicu karena faktor pengemudi yang didominasi pengendara sepeda motor. Kecelakaan lalu lintas rata-rata terjadi karena out off control sehingga pengendara menabrak pohon hingga terpeleset dan terguling. Seluruh peristiwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi juga dapat diklaim BPJS Kesehatan, bagi yang memiliki tanggungan kesehatan. Sebab Polres Buleleng sudah melakukan melakukan MoU dengan BPJS Kesehatan jauh-jauh hari sebelum Ops Ketupat Agung.
Selama Ops Ketupat Agung 2019, situasi Buleleng diklaim Kapolres Suratno cukup kondusif. Tidak ada kejadian menonjol yang berpengaruh terhadap stabilitas keamanan selama lebaran. Catatan kejadian kriminalitas selama Ops Ketupat Agung pun menurun dari tahun 2018 lalu yang berjumlah 9 kejadian, tahun ini hanya tercatat 4 gangguan kriminal. Laporan yang diterima atas gangguan kriminal itu didominasi oleh kasus perempuan dan anak seperti kasus pencabulan, melarikan anak gadis, persetubuhan dan kasus pencurian.
Apel konsolidasi yang dirangkaikan dengan persiapan pengamanan sidang gugatan hasil pemilu 2019 di Mahkamah Konstitusi, disebut AKP Suratno, masih terkendali. Pihaknya tetap akan menyiagakan personel meskipun pelaksanaan gugatan berlangsung di Jakarta. Sejauh ini kondisi keamanan di Buleleng juga disebutnya masih aman terkendali, belum terpantau pergerakan masyarakat Buleleng yang akan berangkat ke Jakarta atau kegiatan demontrasi. “Secara keseluruhan Buleleng sangat kondusif, tidak ada gejolak penolakan hasil pemilu dari elit politik, tetapi tetap kami siapkan personel untuk antisipasi,” tegas dia. *k23
1
Komentar