Wagub Cok Ace Ingin Bali jadi The Island of Flower
Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) mengapresiasi pelaksanaan Internasional Flower Competition (IFC) yang digelar di Bali.
DENPASAR, NusaBali
Dia menyebut konsep yang dirancang pihak panitia sebagai ide yang cemerlang dan diharapkan dapat menjadikan Bali sebagai The Island of Flower. Hal tersebut diutarakannya saat menerima Ketua Panitia IFC Nir Peretz, di Ruang Kerjanya, Jumat (14/6).
Nir Peretz menjelaskan bahwa IFC yang digagasnya berbeda dengan konsep kompetisi bunga yang biasa digelar. IFC yang digelar di Bali adalah lomba kreatifitas penataan taman dengan memanfaatkan halaman dan telajakan rumah. Menurut dia, gagasan ini berawal dari keprihatinannya terhadap kecenderungan halaman rumah di Bali yang kurang tertata dan jarang ditanami bunga sehingga terkesan gersang dan kering. Oleh karena itu, Nir yang juga pemilik Hotel Hanging Garden Bali ini berinisiatif mengadakan lomba penataan halaman agar terwujud taman yang kreatif dan terawat.
Menurut Nir, lomba ini terbuka untuk umum dan peserta mendaftar melalui website sejak awal tahun 2018 lalu. Antusiasme masyarakat untuk mengikuti lomba cukup tinggi. Setikitnya 200 peserta ikut dalam kompetisi ini. “Mekanismenya, peserta mengupload kondisi halaman atau telajakan mereka sebelum dan sesudah ditata. Kami lihat sangat banyak ide-ide kreatif dalam penataan halaman dan pemanfaatan benda-benda daur ulang,” imbuhnya. Pihak panitia selanjutnya turun melakukan penilaian hingga akhirnya terpiilih 10 besar yang akan diumumkan di Monuman Perjuangan Rakyat Bali, 29 Juni 2019 mendatang. Ia berharap, lomba ini berdampak positif bagi Bali sebagai daerah tujuan wisata. “Ada tiga tujuan yang ingin kita capai yaitu mempercantik Bali, mengurangi timbulan sampah plastik dan mengembalikan populasi lebah,” bebernya.
Menanggapi uraian Nir, Wagub Cok Ace sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berharap dapat menjadi agenda tahunan. Ia juga menginginkan kegiatan yang dimulai di Bali ini bisa disebarkan ke seluruh dunia. Tokoh Puri Ubud ini berharap pula agar IFC mampu membangkitkan kembali semangat masyarakat Bali untuk menata halaman rumah dan telajakan dengan menanam bunga serta tanaman hias lainnya. Cok Ace berpendapat, bunga mempunyai makna penting bagi kehidupan masyarakat Pulau Dewata. “Masyarakat Bali dengan bunga adalah satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Bunga menjadi bagian dari budaya dan ritual keagamaan,” ujarnya. Melalui lomba ini, ia berharap suatu saat Bali dapat menyandang predikat The Island of Flower. *
Nir Peretz menjelaskan bahwa IFC yang digagasnya berbeda dengan konsep kompetisi bunga yang biasa digelar. IFC yang digelar di Bali adalah lomba kreatifitas penataan taman dengan memanfaatkan halaman dan telajakan rumah. Menurut dia, gagasan ini berawal dari keprihatinannya terhadap kecenderungan halaman rumah di Bali yang kurang tertata dan jarang ditanami bunga sehingga terkesan gersang dan kering. Oleh karena itu, Nir yang juga pemilik Hotel Hanging Garden Bali ini berinisiatif mengadakan lomba penataan halaman agar terwujud taman yang kreatif dan terawat.
Menurut Nir, lomba ini terbuka untuk umum dan peserta mendaftar melalui website sejak awal tahun 2018 lalu. Antusiasme masyarakat untuk mengikuti lomba cukup tinggi. Setikitnya 200 peserta ikut dalam kompetisi ini. “Mekanismenya, peserta mengupload kondisi halaman atau telajakan mereka sebelum dan sesudah ditata. Kami lihat sangat banyak ide-ide kreatif dalam penataan halaman dan pemanfaatan benda-benda daur ulang,” imbuhnya. Pihak panitia selanjutnya turun melakukan penilaian hingga akhirnya terpiilih 10 besar yang akan diumumkan di Monuman Perjuangan Rakyat Bali, 29 Juni 2019 mendatang. Ia berharap, lomba ini berdampak positif bagi Bali sebagai daerah tujuan wisata. “Ada tiga tujuan yang ingin kita capai yaitu mempercantik Bali, mengurangi timbulan sampah plastik dan mengembalikan populasi lebah,” bebernya.
Menanggapi uraian Nir, Wagub Cok Ace sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berharap dapat menjadi agenda tahunan. Ia juga menginginkan kegiatan yang dimulai di Bali ini bisa disebarkan ke seluruh dunia. Tokoh Puri Ubud ini berharap pula agar IFC mampu membangkitkan kembali semangat masyarakat Bali untuk menata halaman rumah dan telajakan dengan menanam bunga serta tanaman hias lainnya. Cok Ace berpendapat, bunga mempunyai makna penting bagi kehidupan masyarakat Pulau Dewata. “Masyarakat Bali dengan bunga adalah satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Bunga menjadi bagian dari budaya dan ritual keagamaan,” ujarnya. Melalui lomba ini, ia berharap suatu saat Bali dapat menyandang predikat The Island of Flower. *
Komentar