Safari Hewan Khas Gurun Pasir di Pantai Pulau Tropis
Ketika membicarakan tentang animal riding, hewan yang lazimnya digunakan adalah gajah dan kuda. Lalu bagaimana jika hewan gajah dan kuda tersebut diubah menjadi unta? Menarik bukan?
Penulis : Ary Comawati
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Udayana
Apalagi jika hewan yang dikenal memiliki punuk dan hidup di gurun pasir tersebut dapat kita tunggangi di tepi pantai sambil melihat sunset di sebuah pulau tropis. Sensasi menaiki unta di tepi pantai sambil melihat sunset di kepulauan tropis kini tidak menjadi hal yang mustahil lho!
Pengalaman unik ini dapat kita rasakan di Bali. Berjarak 10 menit dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Pantai Kelan menjadi lokasi dari sebuah perusahaan yang bernama Bali Camel Adventure.
Perusahaan jasa ini membuka kesempatan untuk para wisatawan domestik atau internasional untuk dapat mewujudkan impiannya menunggang unta sambil menikmati pemandangan sunset dan traffic sibuk bandara. Pemilihan Pantai Kelan dimaksudkan agar wisata Sunset Camel Riding ini dapat menjadi sebuah ikon untuk pantai tersebut, berada dekat dengan bandara membuat pantai ini memiliki estetika tersendiri dengan pemandangan ATC (Air Traffic Controller) dan landasan pacu bandara. Selain itu Bali Camel Safari juga menawarkan juga program lainnya yaitu Prewedding Photos dan Feeding Camel.
Pengelola tempat ini bernama Gede Gina. Gede Gina menjelaskan bahwa dua ekor unta yang menjadi ikon dari Bali Camel Adventure ini didatangkan langsung dari Australia. Unta jantan diberi nama Bintang dan sudah berusia 20 tahun sedangkan unta betina diberi nama Munaroh dan sudah berusia enam tahun. Ketika ditanya tentang proses adaptasi dari Bintang dan Munaroh tersebut, Gede Gina menjawab habitat asli mereka kan di gurun gek dan suhu di gurun tersebut biasanya sampe 380C sedangkan untuk di pantai tropis paling-paling suhunya hanya mencapai 280C atau paling panas mencapai 310C saja. Jadi mereka memang lebih nyaman disini.
Untuk proses perawatan, Gede Gina mengungkapkan bahwa tidaklah sulit untuk melakukan grooming terhadap unta-unta ini. Hanya dengan memberi makan rumput dua kali sehari dan dibersihkan agar tidak bau amis maka Bintang dan Munaroh siap untuk bekerja. Meski terbilang baru wisata Bali Camel Adventure ini sudah dapat membawa rata-rata 15 pengunjung setiap harinya. Gede Gina menjelaskan unta-unta ini dibawa langsung dari gurun terdekat dari pulau Bali yaitu gurun yang berada di Queensland. Selanjutnya, mereka juga mencoba untuk membiakan unta-unta ini agar bisa melakukan regenerasi jika unta-unta tersebut sudah terlalu tua untuk bekerja.
Baru dibuka pada Juni 2018, Bali Camel Adventure sangat professional untuk menjamin keselamatan para wisatawan dengan menyediakan asuransi untuk setiap wisatawan yang akan menaiki unta di Bali Camel Adventure. Selanjutnya, Gede Gina menjelaskan karakteristik para wisatawan yang akan mengikuti program di Bali Camel Adventure ini.
Kalo biasanya tamu Jepang itu yang mengikuti program Camel Riding sedangkan untuk tamu yang berasal dari Tiongkok biasanya ambil paket buat Preweding Photo. Untuk mengikuti program dari Bali Camel Adventure, wisatawan dapat reservasi melalui sosial media atau datang langsung ke tempat objek wisata Bali Camel Adventure.*
*. Tulisan dalam kategori OPINI adalah tulisan warga Net. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
1
Komentar