60 Penduduk Buta Aksara Ikuti Lomba Keberaksaraan
Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar gelar lomba Keberaksaraan bagi penduduk buta aksara Tingkat Kabupaten Gianyar tahun 2019 di Gedung Pramuka Gianyar, Minggu (16/6).
GIANYAR, NusaBali
Lomba tahun ini diikuti oleh 60 peserta terdiri dari lomba Koran Ibu sebanyak 12 orang, lomba Calistung sebanyak 12 peserta dan lomba sosiodrama sebanyak 36 orang peserta. Dengan dewan juri terdiri dari Ketua Forum Pendidikan Keaksaran Bali Drs Gusti Putu Nuraga, Ni Putu Ariani dan Pujiono.
Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS) dan Masyarakat Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar Ir I Gusti Rakawija, menjelaskan lomba ini lebih pada memotivasi warga belajar untuk meningkatkan kompetensi keberaksaraan. Kegiatan ini rutin diadakan tiap tahun bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat yang kurang beruntung dalam bidang pendidikannya. Lomba ini dirasa sangat penting sebagai upaya menumbuhkan minat kecintaan dan kegemaran membaca, menulis dan berhitung sehingga dapat memperkaya pengalaman belajar dan pengetahuan bagi masyarakat.
Ditambahkan, dalam pengembangan masyarakat yang memiliki masalah dalam pendidikannya, pemkab Gianyar memberikan layanan program pendidikan keaksaraan dasar dan keaksaraan lanjutan. Lomba ini menurut Rakawija, sebagai apresiasi pada pengelola dan tutor yang telah berhasil menyelenggarakan program pendidikan keaksaraan dasar.
“ Saya sudah tekankan pada para tutor maupun warga belajar, kegiatan ini jangan dianggap sebagai suatu lomba yang harus mendapatkan predikat juara, tapi harus dinikmati dengan perasaan senang dan sebagai ajang silahturami antara sesama warga belajar agar minat belajar tidak turun,” tegas Rakawija.
Sementara itu, Kasi Tendik PLS dan Masyarakat, I Gusti Ayu Made Suardani,SH menambahkan kegiatan ini bertujuan untuk memotivaasi warga belajar untuk meningkatkan kompetensi keberaksaran, meningkatnya minat dan semangat belajar penduduk buta aksara usia 15- 59 tahun untuk mengikuti kegiatan pembelajaran pendidikan keaksaraan. Gusti Ayu Suardana juga manambahkan, lomba ini juga sebagai evaluasi keberhasilan program dan terapresianya prestasi dan kinerja warha belajar, tutor, penyelenggara dan pemerintah daerah.
“ Tahun ini kami mengambil tema Mengembangkan keterampilan literasi yang berbudaya, dimana lewat keterampilan literasi diharapkan dapat terwujud melalui jenis lomba calistung dan Koran Ibu sedangkan literasi berbudaya diperoleh melalui lomba sosio drama,” jelas Gusti Ayu Suardani.*nvi
Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS) dan Masyarakat Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar Ir I Gusti Rakawija, menjelaskan lomba ini lebih pada memotivasi warga belajar untuk meningkatkan kompetensi keberaksaraan. Kegiatan ini rutin diadakan tiap tahun bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat yang kurang beruntung dalam bidang pendidikannya. Lomba ini dirasa sangat penting sebagai upaya menumbuhkan minat kecintaan dan kegemaran membaca, menulis dan berhitung sehingga dapat memperkaya pengalaman belajar dan pengetahuan bagi masyarakat.
Ditambahkan, dalam pengembangan masyarakat yang memiliki masalah dalam pendidikannya, pemkab Gianyar memberikan layanan program pendidikan keaksaraan dasar dan keaksaraan lanjutan. Lomba ini menurut Rakawija, sebagai apresiasi pada pengelola dan tutor yang telah berhasil menyelenggarakan program pendidikan keaksaraan dasar.
“ Saya sudah tekankan pada para tutor maupun warga belajar, kegiatan ini jangan dianggap sebagai suatu lomba yang harus mendapatkan predikat juara, tapi harus dinikmati dengan perasaan senang dan sebagai ajang silahturami antara sesama warga belajar agar minat belajar tidak turun,” tegas Rakawija.
Sementara itu, Kasi Tendik PLS dan Masyarakat, I Gusti Ayu Made Suardani,SH menambahkan kegiatan ini bertujuan untuk memotivaasi warga belajar untuk meningkatkan kompetensi keberaksaran, meningkatnya minat dan semangat belajar penduduk buta aksara usia 15- 59 tahun untuk mengikuti kegiatan pembelajaran pendidikan keaksaraan. Gusti Ayu Suardana juga manambahkan, lomba ini juga sebagai evaluasi keberhasilan program dan terapresianya prestasi dan kinerja warha belajar, tutor, penyelenggara dan pemerintah daerah.
“ Tahun ini kami mengambil tema Mengembangkan keterampilan literasi yang berbudaya, dimana lewat keterampilan literasi diharapkan dapat terwujud melalui jenis lomba calistung dan Koran Ibu sedangkan literasi berbudaya diperoleh melalui lomba sosio drama,” jelas Gusti Ayu Suardani.*nvi
Komentar