Seorang Ibu Kena Hipnotis, Rp 79 Juta Lebih Raib
Nasib naas menimpa Ni Nyoman Suarmi, 67. Warga asal Banjar Kedampal, Desa/Kecamatan Kerambitan, Tabanan ini menjadi korban penipuan dengan modus hipnotis.
TABANAN, NusaBali
Kerugian yang dialami pun cukup fantastis mencapai Rp 79.875.000 juta atau nyaris Rp 80 juta. Pelaku penipuan yang menjebak korban diprediksi 4 orang. Kini mereka masih buron.
Informasi yang dihimpun, peristiwa ini sebenarnya sudah terjadi, Jumat (14/6) pagi. Saat itu sekitar pukul 08.30 WITA korban bersama suaminya I Nengah Wijana berangkat ke Gedung I Ketut Maria, Tabanan untuk menghadiri gebyar pajak yang diselenggarakan oleh Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Tabanan. Sekitar pukul 09.30 WITA korban Nyoman Suarmi ijin kepada suaminya untuk keluar acara.
Dia keluar ke sebelah selatan Gedung I Ketut Maria atau depan Mersi Foto. Selang beberapa menit datang seorang laki-laki pura-pura menanyakan jalan menuju arah Karangasem. Belum sempat korban menjawab ada seorang perempuan yang menjawab bahwa ke Karangsem tersebut masih jauh.
Dan tiba-tiba saja datang mobil warna putih yang di dalamnya berisi 2 orang laki-laki. Saat itu korban Ni Nyoman Suarmi diajak oleh empat orang pelaku ini untuk menarik uang ke Bank Mandiri. Di dalam mobil ini pelaku sempat mengatakan kepada korban bahwa bisa menggandakan uang. Korban Ni Nyoman Suarmi ini pun percaya.
Bahkan celakanya, saat korban di dalam mobil sudah menyerahkan uang sebesar Rp 4 juta. Saat itu juga pelaku meminta korban untuk pulang ke rumah, dan sampai di rumahnya Banjar Kedampal, Desa/Kecamatan Kerambitan, Tabanan pelaku berhasil mengambil perhiasan. Di antaranya 1 kalung emas 10 gram, 1 gelang emas 12 gram, 3 buah cincin emas 16 gram, 2 kalung rantai 7 gram dan 2 buah sumpel emas 12,5 gram.
Dan yang paling tragis saat itu juga pelaku sempat menanyakan kepada korban Ni Nyoman Suarmi apakah mempunyai uang. Korban yang masih terpengaruh hipnotis ini menjawab punya lalu pelaku mengantar korban menuju LPD Desa Adat Bale Agung yang ada di Banjar Pekandelan, Desa/Kerambitan untuk menarik tabungan deposito sebesar Rp 50 juta. Selanjutnya tabungan itu diserahkan ke pelaku.
Usai berhasil menggasak seluruh uang dan perhiasan itu, setelah menarik tabungan tersebut korban dan pelaku pergi menggunakan mobil dengan tujuan kembali ke Gedung I Ketut Maria. Namun baru sampai di Indomaret Banjar Penyalin, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan pelaku ingin berhenti membeli buah. Salah satu pelaku yang masih misterius ini bersama korban turun.
Korban Nyoman Suarmi ini disuruh pelaku memilih buah. Dan saat korban selesai memilih buah dia keluar namun didapati empat pelaku yang masih misterius ini sudah tidak ada di tempat parkir. Korban pun sadar dan panik. Dengan kejadian itu dia mencari suaminya dan melaporkan ke Polsek Kerambitan.
Kapolsek Kerambitan, Kompol I Wayan Suana, mengatakan bahwa modus penipuan ini menggunakan cara hipnotis. Di mana pelaku yang Jumat pagi itu sempat diam di depan Mersi Foto seorang diri, lalu ditanya orang arah jalan. "Berawal dari sanalah uang dan perhiasan korban didapat pelaku," jelasnya. Kata dia pelaku ini berjumlah 4 orang, tiga laki-laki dan satu perempuan. Namun sampai kini keberadaanya masih misterius.
Pihaknya telah mengecek sejumlah CCTV, namun masih nihil dan belum terlacak karena terpantau sangat jauh. "Korban juga tidak mengetahui berapa plat mobil dan ciri-ciri jelas korban. Karena saat ditinggal di Indomaret itu korban baru sadar," tegas Kompol Suana.
Untuk saat ini dirinya dan jajaran Polsek Kerambitan masih terus berusaha mencari keberadaan pelaku. "Kami masih usaha mudah-mudahan ada kabar jelas. Untuk seluruh masyarakat jika bepergian harap waspada jangan sendiri," tegasnya. *des
Kerugian yang dialami pun cukup fantastis mencapai Rp 79.875.000 juta atau nyaris Rp 80 juta. Pelaku penipuan yang menjebak korban diprediksi 4 orang. Kini mereka masih buron.
Informasi yang dihimpun, peristiwa ini sebenarnya sudah terjadi, Jumat (14/6) pagi. Saat itu sekitar pukul 08.30 WITA korban bersama suaminya I Nengah Wijana berangkat ke Gedung I Ketut Maria, Tabanan untuk menghadiri gebyar pajak yang diselenggarakan oleh Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Tabanan. Sekitar pukul 09.30 WITA korban Nyoman Suarmi ijin kepada suaminya untuk keluar acara.
Dia keluar ke sebelah selatan Gedung I Ketut Maria atau depan Mersi Foto. Selang beberapa menit datang seorang laki-laki pura-pura menanyakan jalan menuju arah Karangasem. Belum sempat korban menjawab ada seorang perempuan yang menjawab bahwa ke Karangsem tersebut masih jauh.
Dan tiba-tiba saja datang mobil warna putih yang di dalamnya berisi 2 orang laki-laki. Saat itu korban Ni Nyoman Suarmi diajak oleh empat orang pelaku ini untuk menarik uang ke Bank Mandiri. Di dalam mobil ini pelaku sempat mengatakan kepada korban bahwa bisa menggandakan uang. Korban Ni Nyoman Suarmi ini pun percaya.
Bahkan celakanya, saat korban di dalam mobil sudah menyerahkan uang sebesar Rp 4 juta. Saat itu juga pelaku meminta korban untuk pulang ke rumah, dan sampai di rumahnya Banjar Kedampal, Desa/Kecamatan Kerambitan, Tabanan pelaku berhasil mengambil perhiasan. Di antaranya 1 kalung emas 10 gram, 1 gelang emas 12 gram, 3 buah cincin emas 16 gram, 2 kalung rantai 7 gram dan 2 buah sumpel emas 12,5 gram.
Dan yang paling tragis saat itu juga pelaku sempat menanyakan kepada korban Ni Nyoman Suarmi apakah mempunyai uang. Korban yang masih terpengaruh hipnotis ini menjawab punya lalu pelaku mengantar korban menuju LPD Desa Adat Bale Agung yang ada di Banjar Pekandelan, Desa/Kerambitan untuk menarik tabungan deposito sebesar Rp 50 juta. Selanjutnya tabungan itu diserahkan ke pelaku.
Usai berhasil menggasak seluruh uang dan perhiasan itu, setelah menarik tabungan tersebut korban dan pelaku pergi menggunakan mobil dengan tujuan kembali ke Gedung I Ketut Maria. Namun baru sampai di Indomaret Banjar Penyalin, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan pelaku ingin berhenti membeli buah. Salah satu pelaku yang masih misterius ini bersama korban turun.
Korban Nyoman Suarmi ini disuruh pelaku memilih buah. Dan saat korban selesai memilih buah dia keluar namun didapati empat pelaku yang masih misterius ini sudah tidak ada di tempat parkir. Korban pun sadar dan panik. Dengan kejadian itu dia mencari suaminya dan melaporkan ke Polsek Kerambitan.
Kapolsek Kerambitan, Kompol I Wayan Suana, mengatakan bahwa modus penipuan ini menggunakan cara hipnotis. Di mana pelaku yang Jumat pagi itu sempat diam di depan Mersi Foto seorang diri, lalu ditanya orang arah jalan. "Berawal dari sanalah uang dan perhiasan korban didapat pelaku," jelasnya. Kata dia pelaku ini berjumlah 4 orang, tiga laki-laki dan satu perempuan. Namun sampai kini keberadaanya masih misterius.
Pihaknya telah mengecek sejumlah CCTV, namun masih nihil dan belum terlacak karena terpantau sangat jauh. "Korban juga tidak mengetahui berapa plat mobil dan ciri-ciri jelas korban. Karena saat ditinggal di Indomaret itu korban baru sadar," tegas Kompol Suana.
Untuk saat ini dirinya dan jajaran Polsek Kerambitan masih terus berusaha mencari keberadaan pelaku. "Kami masih usaha mudah-mudahan ada kabar jelas. Untuk seluruh masyarakat jika bepergian harap waspada jangan sendiri," tegasnya. *des
Komentar