nusabali

Berhembus 'KBS' Jelang Pilkada Bangli

  • www.nusabali.com-berhembus-kbs-jelang-pilkada-bangli

Isu bursa Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) terus menggelinding untuk Pilkada Bangli 2020.

BANGLI, NusaBali

Paling gres, berhembus isu ‘KBS’ alias Kintamani Bangli Satu. Figur kandidat Cabup Bangli dari kawasan pegunungan Kintamani dalam bursa KBS ini, termasuk di antaranya dua kader PDIP: I Wayan Wirya dan I Made Subrata.

Informasi terkini yang berkembang di lapangan, Kamis (20/6), munculnya figur-figur KBS ini adalah representasi kawasan Bangli Utara. Mereka muncul untuk menandingi Sang Nyoman Sedana Arta, politisi PDIP asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut yang menjadi representasi wilayah Bangli Selatan. Sedana Arta sudah hampir pasti akan diusung PDIP sebagai Cabup Bangli ke Pilkada 2020. Saat ini, Sedana Arta masih menjabat Wakil Bupati Bangli 2016-2021 dan sekaligis Ketua DPC PDIP Bangli 2015-2020.

Sedangkan Wayan Wirya adalah politisi PDIP asal Desa Serai, Kecamatan Kintamani yang kini duduk di DPRD Bangli 2014-2019 dan lolos lagi ke Dewan hasil Pileg 2019. Mantan Perbekel Serai ini lolos lagi ke kursi DPRD Bangli 2019-2024 dengan predikats sebagai peraih suara terbanyak yakni 5.471 suara.

Sementara, Made Subrata adalah kader PDIP asal Desa Bunutin, Kecamatan Kintamani. Saat ini, Made Subrata masih menjabat Perbekel Bunitin. Made Subrata notabene merupakan adik kandung Bupati Bangli Made Gianyar, politisi senior PDIP yang sudah dua kali periode menduduki kursi Bangli Satu.

Selain Made Subrata dan Wayan Wirya, ada sederet figur asal Kintamani yang juga muncul dalam bursa KBS untuk Pilkada Bangli 2020. Merekla adalah I Wayan Gunawan, I Ketut Mardjana, dan I Nyoman Sarya. Wayan Gunawan merupakan tokoh Golkar asal Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani yang sudah empat periode duduk di DPRD Bali Dapil Bangli. Mantan Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali tiga kali periode ini aru lengser dari jabatan Ketua DPD II Golkar Bangli. Sebelumnya, Gunawan sempat dua kali tarung sebagai Cabup Bangli dari Golkar.

Sedangkan Ketut Mardjana adalah tokoh independen asal Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani yang mantan Dirut PT Pos Indonesia. Ketut Mardjana merupakan owner Toya Devasya di Toya Bungkah, tepi Danau Batur. Sebaliknya, Nyoman Sarya adalah tokoh independen asal Desa Serai, Kecamatan Kintamani yang kini menjabat Vice President of Operations Singasana Hotels and Resort. Dia sempat menjabat sebagai GM The Sultan Hotel Jakarta

Munculnya isu kewilayahan dalam kemasan KBS untuk Pilkada Bangli 2019 ini mendapat respons dari kader senior Banteng yang mantan Ketua PAC PDIP Kecamatan Susut, I Nengah Sumiarta. Fanatisme kewilayahan khususnya dari Kintamani yang memiliki wilayah terluas dan jumlah pemilih terbanyak, dinilai masih sangat kental aromanya.

Menurut Sumiarta, munculnya KBS sangat realistis, mengingat Kecamatan Kmintamani punya jumlah pemilih paling besar dibanding tiga kecamatan lainnya yakni Kecamatan Tembuku, Kecamatan Susut, dan Kecamatan Bangli. “Ini hal yang wajar. Saya banyak mendengar selentingan di masyarakat bahwa kalau bisa jadi nomor satu, kenapa harus nomor dua?” ujar Sumiarta kepada NusaBali di Bangli, Kamis kemarin.

Sumiarta pun menyarankan DPP PDIP perlu melakukan survei dalam menentukan siapa yang direkomendasi sebagai Cabup dan Cawabup Bangli ke Pilkada 2020. “DPP PDIP perlu melakukan kajian matang dalam pengambilan keputusan terkait Cabup-Cawabup Bangli,” tandas politisi PDIP asal Banjar Tanggahan Peken, Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli ini. *esa

Komentar