Menteri LHK RI Resmikan Aplikasi 'Sidarling'
Apresiasi Pemkot Denpasar Revitaliasi Tukad Badung
DENPASAR, NusaBali
Pemerintah Kota Denpasar kembali kedatangan tamu istimewa. Kali ini Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya Bakar didampingi Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian LHK RI, MR Karliansyah, secara khusus hadir untuk meresmikan Sidarling (Sistem Informasi Sadar dan Peduli Lingkungan). Kehadirannya disambut hangat Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra didampingi Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, dan seluruh jajaran OPD terkait, Kamis (20/6) di Taman Kumbasari Tukad Badung Denpasar.
Dalam kesempatan tersebut turut hadir tamu istimewa Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Kenya Soeharjono Sastromiharjo (ambasador) dan para delegasi perwakilan negara-negara anggota COBSEA.
Dalam kesempatan tersebut Menteri LHK RI, Siti Nurbaya sangat mengapresiasi hadirnya Sidarling yang merupakan aplikasi pelayanan bank sampah berbasis web dan mobile. "Yang menarik ini adalah sistem rewardnya bagi nasabah yang sudah mencapai point pengumpulan tertentu sistem yang dikembangkan ini adalah keunggulan lagi, bila perlu akan dimonitor dan bisa menjadi contoh " ujarnya.
Lebih lanjut pihaknya juga mengapresiasi langkah revitalisasi Tukad Badung yang dikenal dengan Taman Kumbasari yang belakangan ini semakin banyak dikunjungi masyarakat. Bahkan Presiden Jokowi secara khusus datang belum lama ini untuk berkunjung ke Tukad Badung yang membelah Kota Denpasar. "Ini sejalan dengan pertemuan negara-negara yang konsen dengan permasalan sampah di laut, jadi Denpasar harus menjadi contoh," kata Siti Nurbaya.
Pihaknya juga menjelaskan terkait dengan atensi seluruh dunia sudah ada untuk pengurangan sampah plastik ini, dan apa yang dilakukan Pemkot Denpasar dinilai sangat positif. "Melihat sungai yang sangat indah ini, jangan sampai buang sampah lagi, jadi betul apa yang disampaikan Pak Walikota bahwa yang penting adalah partisipasi masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan bahwa hadirnya sistem ini tidak hanya sebagai upaya pengurangan sampah plastik ataupun bersih-bersih sungai, lebih dari pada itu, ini adalah upaya edukasi dan partisipasi masyarakat. "Ini adalah upaya meningkatkan partisipasi masyarakat, karena dengan kondisi sungai-sungai yang bersih ini juga akan bisa menghasilkan start up-start up seperti di Tukad Bindu," ungkapnya.
Apresiasi yang diberikan baginya adalah motivasi untuk terus meningkatkan diri baik dari segi inovasi dan sinergi dengan berbagai pihak untuk memberikan dampak positif terhadap masyarakat.
Salah satu perwakilan negara-negara anggota COBSEA, Miak AW Hui Min dari Singapura mengatakan apa yang dilakukan Walikota Denpasar sangat positif. "Sangat luar biasa karena berhasil membuat sungai ini menjadi sangat cantik, apalagi dengan kampanye melalui lagu "say no to plastic" tadi itu juga sangat menarik," ungkapnya.
Pada saat itu juga diserahkan Kartu Peduli Lingkungan dari Menteri LHK kepada siswa dan masyarakat. Salah satu siswa, penerima Kartu Peduli Lingkungan I Komang Surya Prawira Tangkas dari SMPN 3 Denpasar, mengaku akan terus mengkampanyekan aksi-aksi peduli lingkungan dan akan memanfaatkan kartu ini dengan baik. *mis
Dalam kesempatan tersebut turut hadir tamu istimewa Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Kenya Soeharjono Sastromiharjo (ambasador) dan para delegasi perwakilan negara-negara anggota COBSEA.
Dalam kesempatan tersebut Menteri LHK RI, Siti Nurbaya sangat mengapresiasi hadirnya Sidarling yang merupakan aplikasi pelayanan bank sampah berbasis web dan mobile. "Yang menarik ini adalah sistem rewardnya bagi nasabah yang sudah mencapai point pengumpulan tertentu sistem yang dikembangkan ini adalah keunggulan lagi, bila perlu akan dimonitor dan bisa menjadi contoh " ujarnya.
Lebih lanjut pihaknya juga mengapresiasi langkah revitalisasi Tukad Badung yang dikenal dengan Taman Kumbasari yang belakangan ini semakin banyak dikunjungi masyarakat. Bahkan Presiden Jokowi secara khusus datang belum lama ini untuk berkunjung ke Tukad Badung yang membelah Kota Denpasar. "Ini sejalan dengan pertemuan negara-negara yang konsen dengan permasalan sampah di laut, jadi Denpasar harus menjadi contoh," kata Siti Nurbaya.
Pihaknya juga menjelaskan terkait dengan atensi seluruh dunia sudah ada untuk pengurangan sampah plastik ini, dan apa yang dilakukan Pemkot Denpasar dinilai sangat positif. "Melihat sungai yang sangat indah ini, jangan sampai buang sampah lagi, jadi betul apa yang disampaikan Pak Walikota bahwa yang penting adalah partisipasi masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan bahwa hadirnya sistem ini tidak hanya sebagai upaya pengurangan sampah plastik ataupun bersih-bersih sungai, lebih dari pada itu, ini adalah upaya edukasi dan partisipasi masyarakat. "Ini adalah upaya meningkatkan partisipasi masyarakat, karena dengan kondisi sungai-sungai yang bersih ini juga akan bisa menghasilkan start up-start up seperti di Tukad Bindu," ungkapnya.
Apresiasi yang diberikan baginya adalah motivasi untuk terus meningkatkan diri baik dari segi inovasi dan sinergi dengan berbagai pihak untuk memberikan dampak positif terhadap masyarakat.
Salah satu perwakilan negara-negara anggota COBSEA, Miak AW Hui Min dari Singapura mengatakan apa yang dilakukan Walikota Denpasar sangat positif. "Sangat luar biasa karena berhasil membuat sungai ini menjadi sangat cantik, apalagi dengan kampanye melalui lagu "say no to plastic" tadi itu juga sangat menarik," ungkapnya.
Pada saat itu juga diserahkan Kartu Peduli Lingkungan dari Menteri LHK kepada siswa dan masyarakat. Salah satu siswa, penerima Kartu Peduli Lingkungan I Komang Surya Prawira Tangkas dari SMPN 3 Denpasar, mengaku akan terus mengkampanyekan aksi-aksi peduli lingkungan dan akan memanfaatkan kartu ini dengan baik. *mis
Komentar