Seruan Cintai Semesta Iwan Fals, Legenda Hidup Indonesia ke Bangli
Di sela-sela penampilannya, Iwan Fals kerap kali mengingatkan kita untuk senantiasa bersikap baik terhadap alam.
Penulis : Putu Resta Wira Prananta
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Udayana
Virgiawan Listianto, atau yang kerap dikenal dengan Iwan Fals merupakan seorang musisi yang berasal dari Jakarta. Genre utama musik-musiknya adalah Rock, Ballad, Country, dan Pop. Ia lahir pada tanggal 3 September 1961, 58 tahun yang lalu. Ketertarikan Iwan Fals terhadap dunia musik sudah tumbuh sejak umur 13 tahun, yang dimana pada saat-saat itu ia mulai aktif bermain gitar di kegiatan-kegiatan di sekolahnya. Memasuki masa remaja, Bang Iwan mulai bekerja sebagai seorang pengamen yang mendatangi satu-persatu rumah warga untuk melatih kemampuan menyanyi serta mencipta lagunya.
Karir professional Iwan Fals dimulai dengan perekaman album Amburadul, yang dimana untuk perekaman master album ini Bang Iwan harus menjual motor pribadi nya. Setelah selesai direkam ternyata album tersebut tidak laku di pasaran dan Iwan harus kembali ke jalan sebagai seorang pengamen. Hal ini sempat terjadi beberapa kali karena lagu-lagu yang diciptakannya banyak menyindir serta mengkritik pemerintah, sehingga produser dan bahkan dirinya sendiri enggan memasukkan lagu-lagu tersebut ke dalam album.
Iwan Fals terkenal dengan gaya penulisan lagunya yang sering mengkritik serta menyindir pemerintahan yang waktu itu Orde Baru dipimpin oleh Soeharto. Terbukti dari konser-konser Iwan Fals yang disabotase, dilarang, dibubarkan, hingga dibatalkan secara paksa. Pada masa itu, lirik-lirik lagunya dianggap mengganggu stabilitas negara serta memancing kerusuhan. Laguya-lagunya yang terkenal, seperti Bento dan Bongkar juga sarat dengan lirik-lirik yang menyindir serta mencerminkan kehidupan sosial pada masa itu.
Konser ‘Berkawan dengan Alam Semesta’
Pada tanggal 15 juni 2019, dalam rangka HUT STT.Bhuana Werdhi, Br. Kawan mengadakan konser bertajuk ‘Berkawan dengan Alam Semesta’ yang mengundang Iwan Fals sebagai bintang tamunya. Iwan Fals yang sudah berusia 58 tahun inipun kembali mengobati rasa kangen fans-fans Iwan Fals di bali dengan beberapa tembang-tembang hits-nya, seperti Bento, Bongkar, dan Pesawat Tempur. Dalam penampilan selama kurang lebih 2 jam tersebut, Iwan juga berkolaborasi dengan kesenian-kesenian Bali yang menjadikan konser tersebut sarat dengan unsur-unsur semesta.
Di sela-sela penampilannya, Iwan Fals kerap kali mengingatkan kita untuk senantiasa bersikap baik terhadap alam. Penanaman pohon secara besar-besaran merupakan sebuah seruan yang diucapkan Iwan saat konser. Seperti yang kita ketahui, selain mengkritik pemerintahan, Iwan fals juga seorang sosok yang sangat peduli terhadap lingkungan. Dalam sebuah wawancara dengan sebuah stasiun Tv, Iwan pernah berkata “Simple saja, saya punya anak kecil saya hanya ingin dia memperoleh oksigen yang baik.” Saat ditanya tentang kenapa dirinya gemar menyeruan penanaman pohon.
Iwan Fals saat konser terlihat sangat semangat mengingat usianya yang sudah tidak muda lagi. Jiwa perjuangan masih bersinar dari dirinya yang terus-terusan meminta pada anak muda untuk menjadi kritis tentang apa yang terjadi di Indonesia tercinta ini. Ia juga mengakui sangat senang dan mengagumi kebudayaan Bali yng diajaknya berkolaborasi diatas panggung.*
*. Tulisan dalam kategori OPINI adalah tulisan warga Net. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
1
Komentar