Jagat Ramaikan Bursa Bacabup Jembrana 2020
Menjelang Pilkada Jembrana 2020 semakin ramai wacana figur yang digadang-gadang akan memperebutkan tiket bakal calon bupati.
NEGARA, NusaBali
Tidak hanya figur dari kader partai, tetapi juga muncul nama anggota korps Bhayangkara, Kompol I Made Prihenjagat SH, yang diwacanakan maju sebagai bakal calon Jembrana 1. Prihenjagat yang akrab disapa Pak Jagat, ini kini menjabat sebagai Kepala Bagian Sumber Daya (Kabag Sumda) Polres Jembrana. Dia merupakan putra Jembrana asal Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara. Polisi yang kini berpangkat Komisaris Polisi (Kompol) ini, pernah memegang sejumlah jabatan strategis di Polres Jembrana, di antaranya pernah menjabat Kasat Intel Polres Jembrana, Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, dan Kapolsek Kota Negara.
Dari informasi di lapangan, Jagat yang cukup familiar di kalangan masyarakat Jembrana, ini juga sudah mulai dilirik sejumlah parpol yang kemungkinan membangun koalisi. Namun, Jagat yang bisa saja diusung sejumlah partai di luar PDI Perjuangan, ini kemungkian bersaing dengan sejumlah kader elite dari Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat yang juga digadang-gadang sebagai bakal calon bupati.
Adapun beberapa nama kader partai yang berhembus di luar PDIP itu di antaranya I Made Suardana (Plt Ketua DPD II Golkar Jembrana dari Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan), I Kade Darma Susila (Ketua DPC Gerindra Jembrana dari Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara), Made Mudarta (Ketua DPD Demokrat Bali dari Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo), dan I Nengah Tamba (Wakil Ketua Bidang Internal DPD Demokrat Bali dari Desa Kaliakah, Kecamatan Negara).
Saat dikonfirmasi NusaBali, Jagat mengaku siap bertarung sebagai bakal calon bupati apabila memang dikehendaki masyarakat Jembrana. Namun saat ini dia masih fokus untuk menjalankan tugas sebagai anggota Polri. “Tugas utama saya masih polisi. Saya memang selalu berusaha dekat dengan masyarakat dan memberikan pelayanan yang terbaik, karena nanti juga akan kembali ke masyarakat,” ujarnya, Sabtu (22/6).
Menurutnya, dia baru akan pensiun pada Desember 2020. Namun apabila masyarakat Jembrana menghendaki dirinya sebagai bakal calon bupati, tentu dirinya harus siap mengemban amanat masyarakat. “Semua saya serahkan ke masyarakat, karena masyarakat Jembrana yang akan menentukan pemimpinnya. Yang pasti untuk saat ini, saya masih fokus bekerja sebagai polisi, memberikan pelayanan, pengayoman, dan perlindungan ke masyarakat,” ucapnya.
Seperti diketahui, berdasar hasil Pileg 2019, ada tujuh partai yang berhasil merebut jatah 35 kursi di DPRD Jembrana. Ketujuh partai politik dimaksud adalah, PDIP sebanyak 18 kursi (51,43 persen), Golkar 6 kursi (17,14 persen), Gerindra 4 kursi (11,43 persen), Demokrat 3 kursi (8,57 persen), PKB 2 kursi (5,71 persen), Hanura 1 kursi (2,86 persen), dan PPP 1 kursi (2,86 persen). Dari tujuh partai itu, hanya PDIP yang dapat mengusung cabup-cawabup secara mandiri.
Sebelumnya diberitakan, sebagai parpol dengan suara mayoritas, PDIP sudah mulai otak-atik kandidat Cabup-Cawabup untuk Pilkada Jembrana 2020. Informasi di internal PDIP, Made Kembang Hartawan hampir pasti akan diusung menjadi Cabup Jembrana ke Pilkada 2020. Pasalnya, politisi asal Pekutatan yang juga Ketua DPC PDIP Jembrana ini sudah dua kali periode menjabat Wakil Bupati pendamping I Putu Artha (2010-2015, 2015-2020).
Dari kasak-kusuk di internal PDIP, Kembang Hartawan mendapat reward sebagai Cabup ke Pilkada Jembrana 2020 atas suksesnya mendongkrak suara partai di Pileg 2019. PDIP berhasil sambar 18 kursi DPRD Jembrana 2019-2024, naik tajam dari semula hanya 14 kursi hasil Pileg 2014. “Jadi, Kembang Hartawan boleh dikata hampir pasti akan diusung PDIP menjadi Cabup Jembrana,” ujar sumber NusaBali dari lingkup PDIP di Negara, Senin (10/6).
Sedangkan untuk tandem Kembang Hartawan di posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup) Jembrana, ada beberapa kader elite PDIP yang masuk bursa. Di antaranya, Ketut Sugiasa dan Ida Bagus Susrama, keduanya dari Kecamatan Jembrana. Saat ini, Ketut Sugiasa menjabat Ketua DPRD Jembrana 2014-2019. Selain masuk bursa Cawabup, Ketut Sugiasa juga dijagokan jadi salah satu kandidat Ketua DPRD Jembrana 2019-2024, bersaing dengan Ni Made Sri Sutharmi.
Sedangkan IB Susrama saat ini masih menjabat Ketua Komisi C DPRD Jembrana 2014-2029. Seperti halnya Ketut Sugiasa, IB Susrama pun kembali lolos ke DPRD Jembrana 2019-2024 dari PDIP Dapil Kecamatan Jembrana.
Sementara, Sekretaris DPC PDIP Jembrana Ni Made Sri Sutharmi, membenarkan tiket Cabup Jembrana ke Pilkada 2020 sudah hampir dipastikan merupakan jatah bagi Kembang Hartawan. Menurut Sri Sutharmi, jatah ini sebagai bagian reward atas sukses Kembang Hartawan selaku Ketua DPC PDIP Jembrana mendongkrak perolehan kursi legislatif di Pileg 2019. “Saya yakin Pak Kembang Hartawam Calon Jembrana 1. Sudah 90 persen itu mengarah ke beliau,” kata Sri Sutharmi.
Disinggung soal informasi kalau Ketut Sugiasa dan IB Susrama yang juga melirik tiket Cabup Jembrana, menurut Sri Sutharmi, pihaknya belum mendengar hal tersebut. Namun, dari perbincangan di DPRD Jembrana, memang diakui Sugiasa dan IB Susrama kerap menyatakan niatnya maju sebagai Calon Jembrana 1. “Namun, perbincangan itu saya rasa cuma joke (bercanda),” tandas Srikandi PDIP kandidat kuat Ketua DPRD Jembrana 2019-2024 ini.
Ditanya soal calon pendamping Kembang Hartawan di posisi Cawabup Jembrana, Sri Sutharmi mengaku belum bisa berspekulasi. Yang jelas, penentuan tiket Cabup-Cawabup adalah ranah DPD PDIP Bali dan DPP PDIP. Nantinya, induk partai pasti akan melakukan kajian melalui suvei kandidat.
Demikian pula terkait kesiapan PDIP membangun koalisi atau bertarung sendiri di Pilkada Jembrana 2020, menurut Sri Sutharmi, menunggu petunjuk induk partai. “Nanti yang menentukan tetap induk partai. Tentu kalau nanti sudah diputuskan, semua kader harus tunduk perintah partai,” tegas caleg Srikandi peraih suara ter¬banyak untuk kursi DPRD Jembrana di Pileg 2019 ini.
Sementara itu, kubu Gerindra berupaya menciptakan tarung head to head melawan PDIP di Pilkada Jembrana 2020. Nantinya, Gerindra akan berusaha manggadeng Golkar, Demokrat, PKB, Hanura, dan PPP sebagai mitra koalisi dalam rancangan head to head ini.
“Yang pasti, di Pilkada Jembrana 2020 nanti kita akan bertarung. Kita akan bangun komunikasi dengan partai-partai lain (non PDIP, Red),” tandas Ketua DPC Gerindra Jembrana I Kade Darma Susila. *ode
Dari informasi di lapangan, Jagat yang cukup familiar di kalangan masyarakat Jembrana, ini juga sudah mulai dilirik sejumlah parpol yang kemungkinan membangun koalisi. Namun, Jagat yang bisa saja diusung sejumlah partai di luar PDI Perjuangan, ini kemungkian bersaing dengan sejumlah kader elite dari Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat yang juga digadang-gadang sebagai bakal calon bupati.
Adapun beberapa nama kader partai yang berhembus di luar PDIP itu di antaranya I Made Suardana (Plt Ketua DPD II Golkar Jembrana dari Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan), I Kade Darma Susila (Ketua DPC Gerindra Jembrana dari Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara), Made Mudarta (Ketua DPD Demokrat Bali dari Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo), dan I Nengah Tamba (Wakil Ketua Bidang Internal DPD Demokrat Bali dari Desa Kaliakah, Kecamatan Negara).
Saat dikonfirmasi NusaBali, Jagat mengaku siap bertarung sebagai bakal calon bupati apabila memang dikehendaki masyarakat Jembrana. Namun saat ini dia masih fokus untuk menjalankan tugas sebagai anggota Polri. “Tugas utama saya masih polisi. Saya memang selalu berusaha dekat dengan masyarakat dan memberikan pelayanan yang terbaik, karena nanti juga akan kembali ke masyarakat,” ujarnya, Sabtu (22/6).
Menurutnya, dia baru akan pensiun pada Desember 2020. Namun apabila masyarakat Jembrana menghendaki dirinya sebagai bakal calon bupati, tentu dirinya harus siap mengemban amanat masyarakat. “Semua saya serahkan ke masyarakat, karena masyarakat Jembrana yang akan menentukan pemimpinnya. Yang pasti untuk saat ini, saya masih fokus bekerja sebagai polisi, memberikan pelayanan, pengayoman, dan perlindungan ke masyarakat,” ucapnya.
Seperti diketahui, berdasar hasil Pileg 2019, ada tujuh partai yang berhasil merebut jatah 35 kursi di DPRD Jembrana. Ketujuh partai politik dimaksud adalah, PDIP sebanyak 18 kursi (51,43 persen), Golkar 6 kursi (17,14 persen), Gerindra 4 kursi (11,43 persen), Demokrat 3 kursi (8,57 persen), PKB 2 kursi (5,71 persen), Hanura 1 kursi (2,86 persen), dan PPP 1 kursi (2,86 persen). Dari tujuh partai itu, hanya PDIP yang dapat mengusung cabup-cawabup secara mandiri.
Sebelumnya diberitakan, sebagai parpol dengan suara mayoritas, PDIP sudah mulai otak-atik kandidat Cabup-Cawabup untuk Pilkada Jembrana 2020. Informasi di internal PDIP, Made Kembang Hartawan hampir pasti akan diusung menjadi Cabup Jembrana ke Pilkada 2020. Pasalnya, politisi asal Pekutatan yang juga Ketua DPC PDIP Jembrana ini sudah dua kali periode menjabat Wakil Bupati pendamping I Putu Artha (2010-2015, 2015-2020).
Dari kasak-kusuk di internal PDIP, Kembang Hartawan mendapat reward sebagai Cabup ke Pilkada Jembrana 2020 atas suksesnya mendongkrak suara partai di Pileg 2019. PDIP berhasil sambar 18 kursi DPRD Jembrana 2019-2024, naik tajam dari semula hanya 14 kursi hasil Pileg 2014. “Jadi, Kembang Hartawan boleh dikata hampir pasti akan diusung PDIP menjadi Cabup Jembrana,” ujar sumber NusaBali dari lingkup PDIP di Negara, Senin (10/6).
Sedangkan untuk tandem Kembang Hartawan di posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup) Jembrana, ada beberapa kader elite PDIP yang masuk bursa. Di antaranya, Ketut Sugiasa dan Ida Bagus Susrama, keduanya dari Kecamatan Jembrana. Saat ini, Ketut Sugiasa menjabat Ketua DPRD Jembrana 2014-2019. Selain masuk bursa Cawabup, Ketut Sugiasa juga dijagokan jadi salah satu kandidat Ketua DPRD Jembrana 2019-2024, bersaing dengan Ni Made Sri Sutharmi.
Sedangkan IB Susrama saat ini masih menjabat Ketua Komisi C DPRD Jembrana 2014-2029. Seperti halnya Ketut Sugiasa, IB Susrama pun kembali lolos ke DPRD Jembrana 2019-2024 dari PDIP Dapil Kecamatan Jembrana.
Sementara, Sekretaris DPC PDIP Jembrana Ni Made Sri Sutharmi, membenarkan tiket Cabup Jembrana ke Pilkada 2020 sudah hampir dipastikan merupakan jatah bagi Kembang Hartawan. Menurut Sri Sutharmi, jatah ini sebagai bagian reward atas sukses Kembang Hartawan selaku Ketua DPC PDIP Jembrana mendongkrak perolehan kursi legislatif di Pileg 2019. “Saya yakin Pak Kembang Hartawam Calon Jembrana 1. Sudah 90 persen itu mengarah ke beliau,” kata Sri Sutharmi.
Disinggung soal informasi kalau Ketut Sugiasa dan IB Susrama yang juga melirik tiket Cabup Jembrana, menurut Sri Sutharmi, pihaknya belum mendengar hal tersebut. Namun, dari perbincangan di DPRD Jembrana, memang diakui Sugiasa dan IB Susrama kerap menyatakan niatnya maju sebagai Calon Jembrana 1. “Namun, perbincangan itu saya rasa cuma joke (bercanda),” tandas Srikandi PDIP kandidat kuat Ketua DPRD Jembrana 2019-2024 ini.
Ditanya soal calon pendamping Kembang Hartawan di posisi Cawabup Jembrana, Sri Sutharmi mengaku belum bisa berspekulasi. Yang jelas, penentuan tiket Cabup-Cawabup adalah ranah DPD PDIP Bali dan DPP PDIP. Nantinya, induk partai pasti akan melakukan kajian melalui suvei kandidat.
Demikian pula terkait kesiapan PDIP membangun koalisi atau bertarung sendiri di Pilkada Jembrana 2020, menurut Sri Sutharmi, menunggu petunjuk induk partai. “Nanti yang menentukan tetap induk partai. Tentu kalau nanti sudah diputuskan, semua kader harus tunduk perintah partai,” tegas caleg Srikandi peraih suara ter¬banyak untuk kursi DPRD Jembrana di Pileg 2019 ini.
Sementara itu, kubu Gerindra berupaya menciptakan tarung head to head melawan PDIP di Pilkada Jembrana 2020. Nantinya, Gerindra akan berusaha manggadeng Golkar, Demokrat, PKB, Hanura, dan PPP sebagai mitra koalisi dalam rancangan head to head ini.
“Yang pasti, di Pilkada Jembrana 2020 nanti kita akan bertarung. Kita akan bangun komunikasi dengan partai-partai lain (non PDIP, Red),” tandas Ketua DPC Gerindra Jembrana I Kade Darma Susila. *ode
Komentar