Pesan Rwa Bhineda Dalam Ngelawang
Cerita ini dipilih SMPN 3 Semarapura untuk memberi sebuah pesan bahwa dalam hidup kejahatan dan kebaikan memang senantiasa saling berdampingan
DENPASAR, NusaBali
Ngelawang setiap tahunnya menjadi primadona di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 tahun 2019. Tak terkecuali pertunjukan ngelawang yang dibawakan oleh seniman dari SMPN 3 Semarapura, Klungkung, di depan Gedung Kriya, Taman Budaya Provinsi Bali, Minggu (23/6). Pertunjukan penuh sesak dengan penonton yang tengah menghabiskan akhir pekan, sore kemarin.
Seniman SMPN 3 Semarapura menggelar pertunjukan ngelawang dengan menyisipkan cerita Rwa Bhineda. Mereka menampilkan lakon Walu Nateng Dirah yang sudah tak asing lagi dikenal sebagai sosok Calonarang. Kemarahan Walu Nateng Dirah memuncak manakala lamaran anak satu-satunya yakni Diah Ratna Manggali ditolak. Hingga membuat Walu Nateng Dirah semakin menguatkan ilmu hitam yang dimilikinya.
Kehebatannya membuat Walu Nateng Dirah memiliki murid-murid yang diajaknya untuk membalas dendam dengan cara menyebarkan wabah penyakit. Murid-murid itu diantaranya Nyi Larung, Nyi Lenda, Nyi Lendi, dan Nyi Sedaksa. Hingga muncul sosok patih yang berubah menjadi Barong untuk melawan kejahatan Calonarang. Garapan yang dibina oleh I Wayan Supandria dan Ni Komang Martini.
Sang Pembina, Ni Komang Martini menjelaskan, cerita ini dipilih untuk memberi sebuah pesan bahwa dalam hidup kejahatan dan kebaikan memang santiasa saling berdampingan. “Dalam hidup baik dan buruk selalu berdampingan, makanya diberi judul Rwa Bhinneda,” jelasnya.
Dia menambahkan, persiapaan pentas ngelawang ini dilakukan selama sebulan, karena pihaknya memang harus memilih anak-anak berpotensi untuk diseleksi. Antusias anak-anak, aku dia, sangat tinggi karena tampil di PKB adalah sebuah kebanggaan tersendiri. “Anak-anak sangat antusias bisa tampil di sini. Ke depannya kami berharap SMPN 3 Semarapura bisa tampil lagi di PKB. Tidak hanya di Ngelawang, namun juga di ajang kesenian lainnya,” tandas Martini. *ind
Seniman SMPN 3 Semarapura menggelar pertunjukan ngelawang dengan menyisipkan cerita Rwa Bhineda. Mereka menampilkan lakon Walu Nateng Dirah yang sudah tak asing lagi dikenal sebagai sosok Calonarang. Kemarahan Walu Nateng Dirah memuncak manakala lamaran anak satu-satunya yakni Diah Ratna Manggali ditolak. Hingga membuat Walu Nateng Dirah semakin menguatkan ilmu hitam yang dimilikinya.
Kehebatannya membuat Walu Nateng Dirah memiliki murid-murid yang diajaknya untuk membalas dendam dengan cara menyebarkan wabah penyakit. Murid-murid itu diantaranya Nyi Larung, Nyi Lenda, Nyi Lendi, dan Nyi Sedaksa. Hingga muncul sosok patih yang berubah menjadi Barong untuk melawan kejahatan Calonarang. Garapan yang dibina oleh I Wayan Supandria dan Ni Komang Martini.
Sang Pembina, Ni Komang Martini menjelaskan, cerita ini dipilih untuk memberi sebuah pesan bahwa dalam hidup kejahatan dan kebaikan memang santiasa saling berdampingan. “Dalam hidup baik dan buruk selalu berdampingan, makanya diberi judul Rwa Bhinneda,” jelasnya.
Dia menambahkan, persiapaan pentas ngelawang ini dilakukan selama sebulan, karena pihaknya memang harus memilih anak-anak berpotensi untuk diseleksi. Antusias anak-anak, aku dia, sangat tinggi karena tampil di PKB adalah sebuah kebanggaan tersendiri. “Anak-anak sangat antusias bisa tampil di sini. Ke depannya kami berharap SMPN 3 Semarapura bisa tampil lagi di PKB. Tidak hanya di Ngelawang, namun juga di ajang kesenian lainnya,” tandas Martini. *ind
1
Komentar