Melesat, Ekonomi Digital Indonesia
Pertumbuhan ekonomi digital yang berkembang di Indonesia saat ini merupakan yang tertinggi di antara negara-negara anggota ASEAN.
PURWOKERTO, NusaBali
"Pada tahun 2015-2017 pertumbuhan dari ekonomi digital di Indonesia hampir 90 persen," kata Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Santosa Sungkari pada jumpa pers Bekraf Developer Day 2019 di Purwokerto, Jawa Tengah, Minggu (23/6).
"Pada tahun 2015-2017 pertumbuhan dari ekonomi digital di Indonesia hampir 90 persen," kata Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Santosa Sungkari pada jumpa pers Bekraf Developer Day 2019 di Purwokerto, Jawa Tengah, Minggu (23/6).
Ia mengatakan pelaku kreatif serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia paling banyak melakukan kegiatan melalui ekonomi digital. Sementara pada tahun 2017, kata dia, transaksi e-commerce di Indonesia mencapai delapan miliar dolar Amerika Serikat. Sekitar lima miliar dolar AS, lanjut dia, transaksi perdagangan elektronik dilakukan melalui Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya. "Yang menarik dari lima miliar dolar AS itu, transaksi seller dilakukan oleh perusahaan kecil yang dipimpin wanita," katanya.
Ia mengaku saat pergi ke beberapa daerah seperti Magelang, Salatiga, Bengkulu, dan sebagainya, menjumpai banyak ibu-ibu rumah tangga yang membuat kerajinan tangan maupun makanan dan produknya dijual dengan transaksi ekonomi digital.
Lebih lanjut, Hari mengatakan bangsa Indonesia mempunyai kearifan lokal yang memiliki banyak kelebihan. "Kita punya budaya, kita punya kearifan lokal, itu kita bungkus ulang dengan kekinian menjadi ekonomi kreatif." ujarnya.
Ia mengatakan ada 16 subsektor ekonomi kreatif yakni aplikasi dan pengembangan permainan, arsitektur, desain produk, fesyen, desain interior, desain komunikasi visual, film/animasi/video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni rupa, serta televisi dan radio. *ant
Ia mengaku saat pergi ke beberapa daerah seperti Magelang, Salatiga, Bengkulu, dan sebagainya, menjumpai banyak ibu-ibu rumah tangga yang membuat kerajinan tangan maupun makanan dan produknya dijual dengan transaksi ekonomi digital.
Lebih lanjut, Hari mengatakan bangsa Indonesia mempunyai kearifan lokal yang memiliki banyak kelebihan. "Kita punya budaya, kita punya kearifan lokal, itu kita bungkus ulang dengan kekinian menjadi ekonomi kreatif." ujarnya.
Ia mengatakan ada 16 subsektor ekonomi kreatif yakni aplikasi dan pengembangan permainan, arsitektur, desain produk, fesyen, desain interior, desain komunikasi visual, film/animasi/video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni rupa, serta televisi dan radio. *ant
Komentar