Lagi, Figur 'KBS' Bermunculan
Komunikasi intensif dilakukan terhadap Hanura, PKPI, Gerindra, NasDem, juga tidak menutup kemungkinan akan menggandeng Partai Golkar.
Demokrat Jajaki Koalisi di Pilkada Bangli 2020
BANGLI, NusaBali
Isu 'KBS' alias Kintamani Bangli Satu semakin menguat jelang Pilkada Bangli 2020. Beberapa partai politik di luar PDIP disebut-sebut mulai bersikap untuk menggolkan KBS. Seperti Partai Demokrat yang akan membangun koalisi dengan menggandeng partai politik (parpol) selain PDIP. Untuk membangun koalisi kini terus dilakukan proses penjajakan. Figur-figur KBS pun terus bermunculan. Terbaru mencuat nama Perbekel Awan, Sang Nyoman Putra Erawan, Wakil Ketua DPRD Bangli dari Golkar, Nyoman Basma, dan Ketua DPC Demokrat sekaligus Wakil Ketua DPRD Bangli, I Komang Carles.
Ketua DPC Demokrat Bangli, I Komang Carles, mengungkapkan koalisi ini tentunya memiliki satu visi sama, yakni mengusung calon bupati dari kecamatan Kintamani atau 'KBS'. Menurutnya, arah membangun koalisi dengan partai lain masih dalam tahap penjajakan dan untuk jalinan komunikasi ke arah tersebut sudah mulai dilakukan.
“Untuk komunikasi sedang berjalan lewat pimpinan partai politik,” ungkap Carles, Senin (24/6). Lebih lanjut disampaikan, selain mengadakan komunikasi dengan partai yang raihan kursinya kurang dari 20 persen, seperti Hanura, PKPI, Gerindra, NasDem, juga tidak menutup kemungkinan akan menggandeng Partai Golkar. Seperti diketahui Golkar sudah bisa mengusung calon secara mandiri di Pilkada Bangli 2020.
“Kami berkeyakinan koalisi ini nantinya akan terbentuk dan siap bertarung dalam Pilkada Bangli nanti,” sebut pria asal Desa Batur, Kintamani. Dikatakan pula, untuk parpol yang nantinya akan bergabung dalam koalisi memiliki satu visi bakal mengusung calon bupati dari Kecamatan Kintamani alias Kintamani Bangli Satu (KBS). Sementara untuk wakilnya berasal dari luar kecamatan Kintamani. “Untuk menentukan calon yang diusung tentu mengacu dari kesepakatan parpol koalisi. Sebelum ditentukan satu calon, maka akan dilakukan survei terlebih dahulu,” bebernya.
Disinggung mengapa kandidat calon bupati (Cabup) yang diusung berasal dari Kintamani, menurut Komang Carles, hal ini tidak bisa dipisahkan dengan realita, dimana Kecamatan Kintamani memiliki jumlah pemilih paling besar dibandingkan tiga kecamatan lainnya di Bangli, yakni Kecamatan Tembuku, Bangli dan Susut. Di samping itu banyak tokoh asal Kintamani yang dianggapnya memiliki kapasitas untuk menjadi seorang bupati.
“Sangatlah wajar kalau partai koalisi mengusung cabup dari Kintamani dan pendampingnya dari kecamatan lainnya,” imbuhnya. Sementara itu, di masyarakat mulai muncul sejumlah nama yang cukup menarik perhatian, seperti Perbekel Awan, Sang Nyoman Putra Erawan. Pria yang juga menggeluti dunia pertanian ini disebut-sebut sukses memimpin Desa Awan, sejumlah prestasi berhasil ditorehkan di desa penghasil jeruk ini.
Sedangkan dari Golkar tidak hanya Wayan Gunawan, namun ada juga Nyoman Basma, yang kini menduduki kursi Wakil Ketua DPRD Bangli, dan I Komang Carles (Demokrat) yang sama-sama menjabat wakil ketua DPRD Bangli.
Sebelumnya diberitakan isu bursa Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) terus menggelinding untuk Pilkada Bangli 2020. Paling gres, berhembus isu ‘KBS’ alias Kinta-mani Bangli Satu. Figur kandidat Cabup Bangli dari kawasan pegunungan Kintamani dalam bursa KBS ini, termasuk di antaranya dua kader PDIP I Wayan Wirya dan I Made Subrata.
Informasi terkini yang berkembang di lapangan, Kamis (20/6), munculnya figur-figur KBS ini adalah representasi kawasan Bangli Utara. Mereka muncul untuk menandingi Sang Nyoman Sedana Arta, politisi PDIP asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut yang menjadi representasi wilayah Bangli Selatan. Sedana Arta sudah hampir pasti akan diusung PDIP sebagai Cabup Bangli ke Pilkada 2020. Saat ini, Sedana Arta masih menjabat Wakil Bupati Bangli 2016-2021 dan sekaligis Ketua DPC PDIP Bangli 2015-2020. *esa
1
Komentar