Perbaikan Jalan Darmawangsa Kuta Selatan Dikebut
Kontraktor selaku pelaksana proyek pemasangan kabel bawah tanah di Jalan Darmawanga Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung menggarap perbaikan/pengaspalan jalan bekas galian secara maraton.
MANGUPURA, NusaBali
Penyelesaian perbaikan jalan yang dilakukan siang dan malam hari dengan mengerahkan puluhan pekerja, itu ditarget rampung dalam pekan ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung Ida Bagus Surya Suamba, mengemukakan terkait pemanggilan pihak pelaksana proyek pemasangan kabel di Jalan Darmawangsa, sebagai salah satu langkah untuk mempertanyakan progres perbaikan. PUPR juga mencari tahu perbaikan setelah pihaknya melayangkan surat peringatan. Nah, dari hasil pemaparan pada Senin pagi kemarin, diketahui pihak pelaksana proyek sudah mulai bekerja. Pengerjaan itu ditarget rampung dalam pekan ini.
“Pemanggilan ini sebagai salah satu upaya untuk mengklarifikasi terkait perkembangan perbaikan jalan. Ya, pihak pengawas proyek mengakui sudah mulai dikerjakan (pengaspalan),” kata Surya Suamba yang dikonfirmasi melalui telepon, Senin (24/6) siang.
Dikonfirmasi terpisah, pengawas proyek Toto Hadiani mengakui pemanggilan dari pihak PUPR Kabupaten Badung. Di hadapan PUPR, diakuinya selama proses pengerjaan proyek ini, pihaknya memang mendapati banyak kendala di lapangan. Meski demikian, pihaknya akan terus memaksimalkan pengerjaan agar cepat selesai. Hal ini juga setelah adanya teguran dari pihak PUPR terkait aktivitas pengerjaan yang dianggap mengganggu kelancaran arus lalu lintas di Jalan Darmawangsa.
Masih menurut Toto, bahwa setelah diberi tenggang waktu oleh PUPR, pihaknya akan memaksimal waktu selama sepekan ini untuk merampungkan pengerjaan. “Memang tadi (Senin kemarin) kami dipanggil pihak PUPR, mempertanyakan terkait pengerjaan perbaikan Jalan Darmawangsa. Ya, kaitannya dengan progres, terutama dalam pengaspalan jalan bekas galian,” imbuh Toto saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin siang kemarin.
Dikatakannya, menyikapi teguran itu, pihaknya sudah melakukan pengerjaan pengaspalan bekas galian sejak Minggu (23/6). Pihaknya menambal enam lubang yang panjangnya mencapai 20 meteran per lubang. Lubang bekas galian kabel tersebut berada di titik-titik yang dianggap krodit, khususnya di seputaran kawasan Nusa Dua. Bahkan untuk menyelesaikan pengerjaan itu, pihaknya mengerahkan sekitar 60 pekerja yang dibagi dalam dua tim dan bekerja selama 24 jam. “Memang kami maksimalkan pengerjaan (pengaspalan bekas galian). Jadi, sejak dua hari ini kami bekerja siang malam, dan ini juga tanpa mengesampingkan penambalan yang lainnya. Mudah-mudahan, semua lubang bekas galian di seluruh Jalan Darmawangsa selesai dalam pekan ini,” imbuhnya.
Ditanyai terkait kendala selama ini, Toto mengaku kendala terutama pada persediaan aspal. Sehingga, pihaknya tidak bisa merealisasikan pengaspalan secepatnya. Pasalnya, untuk aspal pihaknya mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk ketebalan aspal di bekas galian. Selain itu, guna menciptakan jalan yang sesuai dengan standar, aspal yang digunakan juga sudah melalui ujicoba laboratorium dan PUPR. “Kami sangat menghargai setiap teguran dari pihak PUPR, tapi kami juga tidak bisa mengabaikan klasifikasi dari aspal dan juga standar yang ada,” ucap Toto. Dia menjelaskan, pengerjaan pengaspalan sudah sekitar 90 persen. *dar
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung Ida Bagus Surya Suamba, mengemukakan terkait pemanggilan pihak pelaksana proyek pemasangan kabel di Jalan Darmawangsa, sebagai salah satu langkah untuk mempertanyakan progres perbaikan. PUPR juga mencari tahu perbaikan setelah pihaknya melayangkan surat peringatan. Nah, dari hasil pemaparan pada Senin pagi kemarin, diketahui pihak pelaksana proyek sudah mulai bekerja. Pengerjaan itu ditarget rampung dalam pekan ini.
“Pemanggilan ini sebagai salah satu upaya untuk mengklarifikasi terkait perkembangan perbaikan jalan. Ya, pihak pengawas proyek mengakui sudah mulai dikerjakan (pengaspalan),” kata Surya Suamba yang dikonfirmasi melalui telepon, Senin (24/6) siang.
Dikonfirmasi terpisah, pengawas proyek Toto Hadiani mengakui pemanggilan dari pihak PUPR Kabupaten Badung. Di hadapan PUPR, diakuinya selama proses pengerjaan proyek ini, pihaknya memang mendapati banyak kendala di lapangan. Meski demikian, pihaknya akan terus memaksimalkan pengerjaan agar cepat selesai. Hal ini juga setelah adanya teguran dari pihak PUPR terkait aktivitas pengerjaan yang dianggap mengganggu kelancaran arus lalu lintas di Jalan Darmawangsa.
Masih menurut Toto, bahwa setelah diberi tenggang waktu oleh PUPR, pihaknya akan memaksimal waktu selama sepekan ini untuk merampungkan pengerjaan. “Memang tadi (Senin kemarin) kami dipanggil pihak PUPR, mempertanyakan terkait pengerjaan perbaikan Jalan Darmawangsa. Ya, kaitannya dengan progres, terutama dalam pengaspalan jalan bekas galian,” imbuh Toto saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin siang kemarin.
Dikatakannya, menyikapi teguran itu, pihaknya sudah melakukan pengerjaan pengaspalan bekas galian sejak Minggu (23/6). Pihaknya menambal enam lubang yang panjangnya mencapai 20 meteran per lubang. Lubang bekas galian kabel tersebut berada di titik-titik yang dianggap krodit, khususnya di seputaran kawasan Nusa Dua. Bahkan untuk menyelesaikan pengerjaan itu, pihaknya mengerahkan sekitar 60 pekerja yang dibagi dalam dua tim dan bekerja selama 24 jam. “Memang kami maksimalkan pengerjaan (pengaspalan bekas galian). Jadi, sejak dua hari ini kami bekerja siang malam, dan ini juga tanpa mengesampingkan penambalan yang lainnya. Mudah-mudahan, semua lubang bekas galian di seluruh Jalan Darmawangsa selesai dalam pekan ini,” imbuhnya.
Ditanyai terkait kendala selama ini, Toto mengaku kendala terutama pada persediaan aspal. Sehingga, pihaknya tidak bisa merealisasikan pengaspalan secepatnya. Pasalnya, untuk aspal pihaknya mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk ketebalan aspal di bekas galian. Selain itu, guna menciptakan jalan yang sesuai dengan standar, aspal yang digunakan juga sudah melalui ujicoba laboratorium dan PUPR. “Kami sangat menghargai setiap teguran dari pihak PUPR, tapi kami juga tidak bisa mengabaikan klasifikasi dari aspal dan juga standar yang ada,” ucap Toto. Dia menjelaskan, pengerjaan pengaspalan sudah sekitar 90 persen. *dar
1
Komentar