11 Puskesmas di Tabanan Kekurangan Dokter
Dinas Kesehatan (Dinkes) Tabanan memiliki 20 Puskesmas yang tersebar di 10 kecamatan. Sebanyak 5 dari 20 Puskesmas itu merupakan Puskesmas Rawat Inap.
TABANAN, NusaBali
Dinas Kesehatan Tabanan akan menggenjot fasilitas Puskesmas guna mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. Termasuk menambah tenaga dokter sebab sebanyak 11 Puskesmas masih kekurangan tenaga dokter.
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Suratmika mengatakan jumlah tenaga dokter di Puskesmas idealnya sebanyak tiga orang. Namun masih ada 11 Puskesmas yang sampai saat ini memiliki dua orang tenaga dokter. Puskesmas dengan dua tenaga dokter itu masing-masing Puskesmas Kediri I dan Puskesmas Kediri III, Puskesmas Marga I dan Puskemas Marga II, Puskesmas Kerambitan I dan Puskesmas Kerambitan II, Puskesmas Tabanan II, Puskesmas Penebel II, Puskesmas Pupuan II, Puskesmas Selemadeg I, dan Puskesmas Selemadeg II.
Suratmika mengatakan, kekurangan tenaga dokter ini dapat diatasi dengan penerimaan CPNS dan tenaga kontrak. Pihaknya mengaku sudah membuka lowongan kontrak dokter, namun jarang ada pelamar. “Minat dokter menjadi tenaga kontrak sedikit, kebanyakan mereka memilih di praktek swasta,” terang Suratmika, Selasa (3/11). Dengan adanya kekurangan tenaga dokter itu, Dinas Kesehatan Tabanan belum berniat menambah Puskesmas Rawat Inap dengan menaikkan status Puskesmas lainnya.
Adapun Puskesmas Rawat Inap yaitu Puskesmas Penebel I, Puskesmas Baturiti I, Puskesmas Pupuan I, Puskesmas Selemadeg, dan Puskesmas Tabanan III. “Kalau Puskesmas Pupuan, Baturiti, Selemadeg, dan Penebel statusnya dinaikkan menjadi Puskesmas Rawat Inap karena jauh dari rumah sakit. Sedangkan Puskesmas Tabanan III untuk membantu memenuhi kebutuhan tempat tidur sehingga tak menumpuk di BRSUD Tabanan,” jelas Suratmika.
Dinas Kesehatan kini fokus memaksimalkan layanan di Puskesmas dibandingkan menambah Puskesmas Rawat Inap. Jumlah Puskesmas dinilai cukup, sehingga diperlukan menambah tenaga kesehatan dan menambah fasilitas di Puskesmas. Kalaupun dipaksakan menambah Puskesmas Rawat Inap akan mubazir jika tenaga dokter dan fasilitasnya masih kurang.
Komentar