Catatkan Tiga Rekor MURI
Karya Nasirun ini telah memenuhi empat prinsip utama pemecahan rekor MURI yakni paling pertama, unik, dan langka.
Nasirun, Perupa ‘Calon Maestro’ Indonesia
Pria kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, itu dinobatkan sebagai pelukis dengan media mobil terbanyak (24 mobil), pembuat miniatur Candi Borobudur dari susunan pagupon terbanyak (113 pagupon), dan pelukis dengan media meja kayu utuh terbanyak (13 meja kayu). "Karya-karya Nasirun resmi kami catat sebagai rekor yang ke 7.476, 7.477, dan 7.478," kata manajer eksekutif Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Sri Widati.
Karya-karya Nasirun bertajuk ‘RUN: Embracing Diversity’ tersebut telah menghiasi kompleks Sportorium, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mulai 29 Mei-2 Juni 2016. "Karya Nasirun ini telah memenuhi empat prinsip utama pemecahan rekor MURI yakni paling pertama, unik, dan langka," kata Sri.
Kurator pameran karya Nasirun, Suwarno Wisetrotomo mengatakan karya-karya Nasirun tersebut terlahir murni berkat totalitasnya dalam menggeluti bidang seni selama ini. Menurut Suwarno, pameran karya Nasirun itu juga memberikan pelajaran berharga mengenai keberagaman. Sebagai orang yang dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU), Nasirun justru memamerkan karyanya di kampus Muhammadiyah dan mempersembahkan karya stupa Borobudur. "Pencapaian itu adalah akumulasi pengabdian dirinya sebagai seniman, lahir dan batin," kata pengajar seni rupa itu.
Pameran yang akan dibuka pemilik PT Djarum Kudus, Mr Giok Hartono ini, seolah ingin membuktikan betapa Nasirun tak lelah berlari mengejar kreativitas dan menciptaan estetika, sekaligus mewujudkannya dalam karya. Perupa yang disebut-sebut sebagai calon maestro baru Indonesia ini tak terjebak pada kesuksesan. Meski namanya sudah lama besar, dia tak lalu puas dan tenggelam dalam kenyamanan dan rutinitas dalam proses kreativitasnya.
Sebaliknya, dia justru terus berontak dan berlari mencari wilayah-wilayah dan pengalaman estetika baru. Tajuk ‘Run: Embracing Diversity’ menyiratkan hal itu. Kata ‘Run’ bukan saja merujuk pada panggilannya, tapi juga bermakna sebagai berlari (run/Inggris). Ia ingin terus berlari dan tak hanya menuju satu arah, tapi berbagai arah, keanekaragaman (diversity). Imaji Borobudur, karya seni Nasirun yang dibuat dari Pagupon, kandang burung merpati
Pada pameran ini, dia benar-benar ingin menggelar pertunjukan estetika secara kolosal. Ini merujuk pada jumlah dan ukuran, serta keanekaragaman media dari karya yang dipamerkan.
Nasirun mengeluarkan 10 lukisan raksasa yang berukuran 3 x 24 meter, 3 x 20 meter, dan paling kecil 3 x 12 meter. Selain itu, dia juga memamerkan 8 duplikat sepeda motor besar Harley Davidson yang terbuat dari kayu yang penuh dengan lukisan. Yang tak kalah sensasional adalah 26 mobil berbagai merek yang ia lukis. Ada juga lukisan di atas meja dan kursi kayu, selain juga dua buah gerobak yang di dalamnya terdapat puluhan patung berwajah Nasirun.
Nasirun juga mengekspresikan karya lukisnya pada 13 kano bekas, 43 patung kayu, juga 1110 helm yang digunakan pada Perang Dunia I dan II. Tak kalah menarik karya instalasi 150 pagupon (kandang merpati), selain dua karya berbentuk bola dunia dengan lukisan ornamentatif. Menurut Nasirun karya-karya tersebut diselesaikannya dalam waktu dua tahun. Mobil-mobil sebagai media lukis yang di antaranya berjenis Mercy, Toyota Cecilia, Fiat, serta VW Caravelle tersebut merupakan milik rekannya Agung Tobing. Perkawanannya dengan Agung Tobing selama 20 tahun ikut memacu kecepatan lari Nasirun menjelajahi berbagai wilayah dan beragam media estetika. "Saya hanya ingin berperan dalam dunia seni sesuai kapasitas saya," kata Agung Tobing suatu ketika.
Nasirun tidak pernah membayangkan akan menerima penghargaan itu. Ia mengaku terus berkarya semata-mata untuk mensyukuri bakat yang telah diberikan oleh Tuhan.
"Saya teringat pesan ibu saya, kamu tidak boleh memiliki ambisi untuk terkenal, tetapi kamu harus meng-'istiqomahi' apa yang dikaruniakan oleh Tuhan," kata jebolan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu.
Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Bambang Cipto berharap pameran karya Nasirun yang diselenggarakan di lingkungan kampusnya mampu menginspirasi kampus-kampus lainnya untuk memberikan ruang apresiasi seni. "Hampir universitas-universitas maju di luar negeri selalu menyediakan ruang untuk seni," kata Bambang.7
Biodata
Nama : NASIRUN S.Sn
Tempat Tanggal lahir : Cilacap, 1 Oktober 1965
Alamat : Perumahan Bayeman Permai Blok C2, Jl Wates Km 3 Jogjakarta
Pendidikan : Th 1987 masuk FSRD ISI Jogjakarta tamat Tahun 1994
Penghargaan
- Juara I Dan II PORSENI Se-Karesidenan Banyumas
- Juara II Lomba Lukis Promosi Wisata Kabupaten Cilacap
- Juara II Lomba Kaligrafi Arab
- Juara II Lomba Lukis Celengan Pada Dies Sastra UGM
- Sketsa Dan Seni Lukis terbaik ISI Jogjakarta
- Mc Donald Award pada Lustrum ISI Ke X
- Philip Morris Award 1997
- Tiga Rekor MURI 2016
Komentar