Lagi, Dua Tahanan Kabur Saat Petugas Jaga Tertidur
Dua tahanan kasus berbeda, Nabil, 33 (terjerat kasus narkoba) dan Wisnu Wardana, 28 (kasus pencurian motor), yang dititipkan Polsek Kuta Selatan di Sel Wanita Pospol Ungasan, desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung nekat kabur dari tahanan, Selasa (25/6) dinihari.
MANGUPURA, NusaBali
Mereka kabur saat dua petugas jaga tertidur pulas. Sebelum kabur, Nabil dan Wisnu Wardana berada satu sel dengan 4 tahanan titipan Polsek Kuta Selatan lainnya, yakni Josep Aryanto, Ngurah Eka Darma Putra, Wayan Susila, dan Warluhi Yahya Riko. Informasi yang dihimpun NusaBali, kaburnya dua tahanan ini baru diketahui oleh dua petugas jaga, Aiptu Juniarto Hari Santoso dan Brigadir Kadek Artana, Selasa dinihar sekitar pukul 03.00 Wita.
Semua terungkap saat salah satu tahanan, Josep Aryanto, terbangun karena kedinginan. Joseph yang merupakan tahanan kasus pencurian kemudian mencari selimut. Saat itulah Josep tidak menemukan Nabil dan Wisnu Wardana di dalam sel. Josep sempat mencari kedua tahanan yang ternyata kabur ini ke kamar mandi, namun tidak ada. Josep kemudian membangunkan tiga tahanan lainnya.
Nah, saat itulah Josep cs mendapati salah satu terali besi di dekat kamar mandi sudah dalam kondisi terpotong. “Keempat tahanan ini (Josep cs) lalu melaporkan kejadian tersebut kepada dua petugas jaga Pospol Ungasan yang saat itu sedang tertidur,” jelas sumber NusaBali, Selasa kemarin.
Begitu mengetahui ada tahanan kabur, dua petugas jaga kemudian menghubungi Polsek Kuta Selatan dan Polresta Denpasar. Tak lama berselang, petugas Polresta Denpasar dan Polsek Kuta Selatan terjun ke lokasi TKP di Pospol Ungasan, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan. Puluhan petugas langsung memburu dua tahanan kabur. Namun, hingga kemarin sore dua tahanan kabur tersebut belum tertangkap.
Dari hasil pemeriksaan tahanan Josep Aryanto, yang bersangkutan mengaku tidak mendengar suara orang menggergaji jeruji sel. Namun, beberapa jam sebelumnya, Senin (24/6) malam, Josep mengaku sempat melihat kedua tahanan yang kabur tersebut berada di dekat jeruji pintu tahanan. “Tapi, Josep tidak tahu apa yang dilakukan dua tahanan tersebut,” kata sumber tadi.
Josep yang baru 6 hari dititip penahanannya di sel Pospol Ungasan, mengaku tidak pernah melihat ada gergaji maupun aktivitas mencurigakan dua tahanan kabur tersebut. Petugas juga tidak pernah melakukan pemeriksaan di dalam tahanan. Sebelum kedua tahanan diketahui kabur, petugas jaga hanya sempat sekali mengecek kondisi tahanan, Senin malam pukul 20.00 Wita. Selanjutnya, petugas jaga tidak mengecek kembali tahanan hingga akhirnya diketahui Nabil dan Wisnu Wardana sudah kabur, dinihari pukul 03.00 Wita.
“Belum diketahui, mengapa dua tahanan itu dititip di Pospol Ungasan. Padahal, Polsek Kuta Selatan telah memiliki gedung baru dengan biaya miliaran rupiah bantuan dari Pembab Badung,” kata sumber kepolisian yang enggan disebutkan namanya itu.
Sementara itu, Kapolresta Denpasar Kombes Ruddi Setiawan mengatakan kedua tahanan tersebut berhasil kabur dengan cara memotong jeruji sel menggunakan gergaji besi, saat dua petugas jaga jaga tertidur pulas. Kombes Ruddi pun sangat menyesalkan kelalaian dua petugas jaga tersebut. Mereka disebutnya melakukan dua kelalaian fatal. Pertama, tidak melakukan pengecekan di dalam ruang tahanan. Kedua, mereka ketiduran. Atas kelalaiannya, kedua petugas jaga tersebut diperiksa oleh Propam Polresta Denpasar.
Menurut Kombes Ruddi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan polisi di pintu-pintu keluar masuk Bali, untuk menutup ruang gerak dua tahan yang kabur. Kombes Ruddi menyakini kedua tahanan ini masih berada di Bali. “Kita minta keduanya segera memyerahkan diri. Kalau berani melawan, kami akan lakukan tindakan tegas,” tandas Kombes Ruddi saat dikonfirmasi secara terpisah di Mapolresta Denpasar, Selasa kemarin.
Ini untuk kedua kalinya kasus tahanan kabur di wilayah hukum Polresta Denpasar dalam kurun dua bulan terakhir. Sebelumnya, ada dua tahanan yang kabur dari sel Mapolresta Denpasar, Ruang Tahanan Sementara Sat Reskrim Polresta Denpasar, 7 April 2019 dinihari pukul 03.30 Wita. Mereka masing-masing Christoni Kaledi Bonung, 22 (residivis kasus pencurian dengan pembe-ratan) dan Jemmy Sinaga, 37. Mereka juga berhasil kabur setelah membobol gembok sel tahanan saat petugas jaga tertidur, diduga pasca dihipnotis oleh tersangka Christoni. Bahkan, kedua tahanan kabur dengan membawa HP milik tiga petugas jaga yang diletakkan di atas meja.
Kedua tersangka ini awalnya ditahan di Rutan Polresta Denpasar, yang berada di Lantai I sebelah selatan Gedung Pesat Gatra Polresta Denpasar. Selama ditahan di sana, keduanya sering berulah dan berkelahi dengan tahanan lainnya. Mereka kerap mengambil makanan, rokok, dan uang milik tahanan lainnya. Karena kerap bikin onar, mereka kemudian dipindahkan ke Ruang Tahanan Sementara Sat Reskrim Polresta Denpasar yang berada di Lantai II dekat Ruang Sat Reskrim, 3 April 2019. Hanya berselang empat hari setelah dipindahkan dari Rutan Polresta Denpasar, kedua tahanan ini justru kabur. *rez,pol
Semua terungkap saat salah satu tahanan, Josep Aryanto, terbangun karena kedinginan. Joseph yang merupakan tahanan kasus pencurian kemudian mencari selimut. Saat itulah Josep tidak menemukan Nabil dan Wisnu Wardana di dalam sel. Josep sempat mencari kedua tahanan yang ternyata kabur ini ke kamar mandi, namun tidak ada. Josep kemudian membangunkan tiga tahanan lainnya.
Nah, saat itulah Josep cs mendapati salah satu terali besi di dekat kamar mandi sudah dalam kondisi terpotong. “Keempat tahanan ini (Josep cs) lalu melaporkan kejadian tersebut kepada dua petugas jaga Pospol Ungasan yang saat itu sedang tertidur,” jelas sumber NusaBali, Selasa kemarin.
Begitu mengetahui ada tahanan kabur, dua petugas jaga kemudian menghubungi Polsek Kuta Selatan dan Polresta Denpasar. Tak lama berselang, petugas Polresta Denpasar dan Polsek Kuta Selatan terjun ke lokasi TKP di Pospol Ungasan, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan. Puluhan petugas langsung memburu dua tahanan kabur. Namun, hingga kemarin sore dua tahanan kabur tersebut belum tertangkap.
Dari hasil pemeriksaan tahanan Josep Aryanto, yang bersangkutan mengaku tidak mendengar suara orang menggergaji jeruji sel. Namun, beberapa jam sebelumnya, Senin (24/6) malam, Josep mengaku sempat melihat kedua tahanan yang kabur tersebut berada di dekat jeruji pintu tahanan. “Tapi, Josep tidak tahu apa yang dilakukan dua tahanan tersebut,” kata sumber tadi.
Josep yang baru 6 hari dititip penahanannya di sel Pospol Ungasan, mengaku tidak pernah melihat ada gergaji maupun aktivitas mencurigakan dua tahanan kabur tersebut. Petugas juga tidak pernah melakukan pemeriksaan di dalam tahanan. Sebelum kedua tahanan diketahui kabur, petugas jaga hanya sempat sekali mengecek kondisi tahanan, Senin malam pukul 20.00 Wita. Selanjutnya, petugas jaga tidak mengecek kembali tahanan hingga akhirnya diketahui Nabil dan Wisnu Wardana sudah kabur, dinihari pukul 03.00 Wita.
“Belum diketahui, mengapa dua tahanan itu dititip di Pospol Ungasan. Padahal, Polsek Kuta Selatan telah memiliki gedung baru dengan biaya miliaran rupiah bantuan dari Pembab Badung,” kata sumber kepolisian yang enggan disebutkan namanya itu.
Sementara itu, Kapolresta Denpasar Kombes Ruddi Setiawan mengatakan kedua tahanan tersebut berhasil kabur dengan cara memotong jeruji sel menggunakan gergaji besi, saat dua petugas jaga jaga tertidur pulas. Kombes Ruddi pun sangat menyesalkan kelalaian dua petugas jaga tersebut. Mereka disebutnya melakukan dua kelalaian fatal. Pertama, tidak melakukan pengecekan di dalam ruang tahanan. Kedua, mereka ketiduran. Atas kelalaiannya, kedua petugas jaga tersebut diperiksa oleh Propam Polresta Denpasar.
Menurut Kombes Ruddi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan polisi di pintu-pintu keluar masuk Bali, untuk menutup ruang gerak dua tahan yang kabur. Kombes Ruddi menyakini kedua tahanan ini masih berada di Bali. “Kita minta keduanya segera memyerahkan diri. Kalau berani melawan, kami akan lakukan tindakan tegas,” tandas Kombes Ruddi saat dikonfirmasi secara terpisah di Mapolresta Denpasar, Selasa kemarin.
Ini untuk kedua kalinya kasus tahanan kabur di wilayah hukum Polresta Denpasar dalam kurun dua bulan terakhir. Sebelumnya, ada dua tahanan yang kabur dari sel Mapolresta Denpasar, Ruang Tahanan Sementara Sat Reskrim Polresta Denpasar, 7 April 2019 dinihari pukul 03.30 Wita. Mereka masing-masing Christoni Kaledi Bonung, 22 (residivis kasus pencurian dengan pembe-ratan) dan Jemmy Sinaga, 37. Mereka juga berhasil kabur setelah membobol gembok sel tahanan saat petugas jaga tertidur, diduga pasca dihipnotis oleh tersangka Christoni. Bahkan, kedua tahanan kabur dengan membawa HP milik tiga petugas jaga yang diletakkan di atas meja.
Kedua tersangka ini awalnya ditahan di Rutan Polresta Denpasar, yang berada di Lantai I sebelah selatan Gedung Pesat Gatra Polresta Denpasar. Selama ditahan di sana, keduanya sering berulah dan berkelahi dengan tahanan lainnya. Mereka kerap mengambil makanan, rokok, dan uang milik tahanan lainnya. Karena kerap bikin onar, mereka kemudian dipindahkan ke Ruang Tahanan Sementara Sat Reskrim Polresta Denpasar yang berada di Lantai II dekat Ruang Sat Reskrim, 3 April 2019. Hanya berselang empat hari setelah dipindahkan dari Rutan Polresta Denpasar, kedua tahanan ini justru kabur. *rez,pol
1
Komentar