nusabali

Miris, Pemangku Dang Kahyangan Hidup Nomaden

  • www.nusabali.com-miris-pemangku-dang-kahyangan-hidup-nomaden

Sungguh miris nasib Jro Mangku I Made Suartika, 70, yang merupakan pemangku Pura Dang Kahyangan Majapahit, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana.

NEGARA, NusaBali

Jro Mangku Suartika bersama istrinya, Jro Mangku Istri Ni Komang Subakti, 55, dari Lingkungan/Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, ini terpaksa hidup nomaden karena tidak memiliki rumah. Teranyar, pasangan suami istri (pasutri) ini terpaksa menempati rumah kos di Lingkungan/Kelurahan Baler Bale Agung.

Selain menjadi pemangku, Jro Mangku Suartika bersama istrinya, juga merupakan pemangku Merajan Dadia Gede Arya Kutawaringin di Lingkungan/Kelurahan Baler Bale Agung. Sehari-hari, pasutri yang dulu tinggal di Jalan Ratna, Lingkungan/Kelurahan Baler Bale Agung, ini membuka lapak berjualan lontong lawar dan jajanan tradisional di depan rumah peninggalan dari orangtua Jro Mangku Suartika tersebut. Namun, setelah ada masalah keluarga di rumah peninggalan orangtuanya itu, Jro Mangku Suartika bersama istrinya yang berjualan mulai siang hingga sore hari ini, kini pindah membuka lapak di Jalan Wijaya Kusuma, selatan RSU Negara, Lingkungan/Kelurahan Baler Bale Agung.

Jro Mangku Istri Ni Komang Subakti, saat ditemui di lapak tempat berjualannya, Rabu (26/6), menuturkan, sejak setahun lalu dia bersama suaminya terpaksa hidup berpindah-pindah. Awalnya, pasutri yang hanya memiliki satu anak perempuan, dan anaknya telah pergi menikah ini, sempat menumpang di rumah kerabat suaminya di Lingkungan Kebon, Kelurahan Baler Bale Agung. “Ada persoalan keluarga. Sebelumnya numpang di rumah kerabat di Kebon. Sempat balik lagi ke rumah tua. Tetapi karena rumah tua sudah dibongkar, sekarang di rumah kos milik kerabat suami,” tuturnya.

Meski diberikan izin menghuni rumah kos secara cuma-cuma, Jro Mangku Istri Ni Komang Subakti yang kemarin berjualan seorang diri karena suaminya mendapat jadwal piket sebagai pemangku di Pura Dang Kahyangan Majapahit, ini menyatakan tidak tahu bagaimana nasib mereka ke depan. “Pasrahkan saja sama Yang di Atas. Sekarang diberikan tempat tinggal gratis, sudah bersyukur. Tetapi belum tahu ke depan, mau tinggal di mana lagi,” ujarnya, yang juga mengaku bersyukur diberikan kesehatan dapat membuka usaha berjualan lontong lawar dan jajanan tradisional.

Sebenarnya, kata Jro Mangku Istri Ni Komang Subakti, suaminya telah mengadu dan meminta solusi ke pihak aparat Kelurahan Baler Bale Agung, terkait persoalan di internal keluarga mereka tersebut. Namun hingga kini belum ada solusi terhadap dia bersama suaminya yang tidak memiliki anak lelaki ini. “Maunya dicarikan solusi, agar bisa dimediasi aparat. Tetapi karena persoalan keluarga, dibilang aparat sulit bertindak. Tetapi mudah-mudahan nanti ada solusi,” tuturnya.

Sementara Lurah Baler Bale Agung Ida Bagus Gede Ananda Kusuma, saat dikonfirmasi Rabu kemarin, mengatakan pihaknya belum mendengar laporan mengenai permasalahan tersebut. Dia mengaku akan berusaha mengecek persoalan tersebut, dan berharap mendapat solusi. “Saya belum ada menerima laporan. Tetapi besok akan saya coba kroscek, bagaimana duduk persoalannya. Nanti coba sekalian saya cek melalui Pak Kaling (kepala lingkungan),” ujarnya. *ode

Komentar