Granat Ditemukan di Jaba Tengah Pura Puseh Pulukan
Sebuah granat nanas dan 41 butir peluru aktif ditemukan di jaba tengah Pura Puseh Pulukan. Lokasi temuan yang kini disterilkan disebut dulunya tempat berkumpulnya pejuang kemerdekaan.
NEGARA, NusaBali
Krama Desa Pakraman Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, yang sedang ngayah memasang loudspeaker atau pengeras suara di Pura Puseh Pulukan, Banjar Arca, Desa Pulukan, Sabtu (11/6) siang, geger. Ketika melakukan penggalian lubang untuk memasang tiang loudspeaker di areal jaba tengah Pura Puseh Pulukan, krama menemukan sebuah granat serta 41 butir peluru.
Sebuah granat serta puluhan butir peluru itu, ditemukan oleh tiga orang krama setempat yang menggali lubang untuk menancapkan tiang loudspeaker, sekitar pukul 10.00 Wita. Ketiga krama tersebut adalah Nengah Putra Yasa, 40, Gusti Ngurah Nyoman Putra, 50, serta Wayan Yasa, 49, yang sama-sama dari Banjar Arca. Awalnya, ketiga krama bersangkutan yang membuat lubang dengan linggis itu, hanya melakukan penggalian begitu saja.
Ketika pertengahan proses penggalian, linggis sempat membentur sesuatu benda keras, yang sempat dikira batu. Namun setelah dicek, ternyata benda keras yang sempat menghalangi penggalian adalah toples beling yang telah pecah, dan berisi peluru. Ketiga krama bersangkutan sempat melanjutkan penggalian, berusaha mengorek-ngorek lubang yanga sama. Ketiga krama tersebut kembali menemukan puluhan butir peluru serta sebuah granat.
Setelah memastikan keberadaan seluruh benda itu, diputuskan dilaporkan kepada Babinkamtibmas desa setempat, Aiptu Ketut Suartika, yang melanjutkan laporan kepada pihak Polsek Pekutatan.
Kapolsek Pekutatan Kompol Ketut Sugiarta Yogha, dikonfirmasi, Sabtu kemarin, mengatakan, setelah menerima laporan tersebut, langsung ditindaklanjuti dengan mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) termasuk olah TKP. Hasilnya, diketahui terbilang ada sebanyak 36 butir peluru tajam jenis mouser, 5 butir peluru jenis carabin, serta 1 granat jenis nanas. Semua benda tersbeut ditemukan dari lubang sedalam 55 centimeter dan diameter sekitar 30 centimeter, yang akan digunakan memasang tiang loudspeaker.
Menurutnya, ketika ditemukan tersebut, seluruh peluru serta granat yang sudah karatan itu, diduga masih dalam keadaan aktif. Karena itu, pihaknya yang berkoordinasi dengan Polres Jembrana, memutuskan meminta bantuan kepada Tim Gegana Detasemen C Pelopor Brimob Polda Bali di Gilimanuk, untuk mengamankan temuan barang yang bisa meledak itu.
“Sementara tadi kami juga sterilkan TKP. Tadi barangnya juga sudah langsung diamankan ke Gilimanuk,” kata Kompol Sugiarta Yogha.
Berkaitan dengan pemilik puluhan peluru dan granat tersebut, memang belum dapat dipastikan. Namun, sejumlah warga sekita menduga, barang temuan berbahaya itu, merupakan barang peninggalan bagian para pejuang I Gusti Ngurah Rai, waktu masa penjajahan Belanda dulu.
“Menurut warga, memang Pura Puseh itu adalah tempat berkumpul pejuang masa penjajahan. Dan merupakan lokasi napak tilas dari monumen perjuangan I Gusti Ngurah Rai, yang berada sekitar 1,5 meter di utara Pura Puseh itu,” imbuhnya.
Sementara Camat Pekutatan I Ketut Eko Susila, dikonfirmasi secara terpisah Sabtu kemarin, mengatakan, sewaktu penemuan granat dan peluru tersebut, memang sedang dilakukan kegiatan pemasangan loudspeaker. Sesuai dengan kesepakatan krama setempat, ingin dibuat loudspeaker secara permanen untuk kegiatan persembahyangan yang rutin digelar di Pura tersebut. “Jadi mau dibuatkan tempat loudspeaker permanen. Tetapi, karena tadi temuan begitu, sementara loudspeaker-nya masih diikat,” ucap Eko Susila. 7 ode
Komentar