Desa Pertima Raih Penghargaan ODF
Desa Pertima Kecamatan Karangasem bebas ODF (Open Defecation Free) atau buang air besar sembarangan.
AMLAPURA, NusaBali
Atas prestasi tersebut, Pemkab Karangasem berikan penghargaan kepada Desa Pertima. Penghargaan diserahkan oleh Kepala Dinas Sosial Karangasem Ni Putu Puspa Kumari kepada Perbekel Desa Pertima I Gusti Ayu Biksuni di panggung HUT ke-379 Kota Amlapura, Taman Budaya Candra Buana, Rabu (26/6) malam.
Perbekel Desa Pertima, I Gusti Ayu Biksumi mengaku selama satu tahun gencar sosialisasikan pentingnya hidup sehat, salah satunya dengan membangun kamar kecil lengkap dengan jamban untuk buang air. Sehingga tidak ada lagi warga buang air besar sembarangan di selokan, tegalan, atau sungai. Cara itu sangat efektif mencegah penularan penyakit muntaber.
Setelah berjuang selama tahun 2018 menyasar 13 banjar, akhirnya warga 100 persen buang air di kamar kecil lengkap dengan jamban. Kepala Dinas Kesehatan Bangli, I Gusti Bagus Putra Pertama mengatakan kriteria mendapatkan penghargaan ODF agar 100 persen penduduknya memiliki kamar kecil lengkap dengan jamban untuk buang air besar dan buang air kecil. Sehingga tidak ada lagi penduduk buang air besar sembarangan.
Gusti Bagus Putra Pertama menambahkan, petugas gabungan melakukan verifikasi di seluruh rumah penduduk di Desa Pertima melibatkan petugas desa, kecamatan, dan Dinas Kesehatan. Ternyata 100 persen memiliki kamar kecil. “Maka kami rekomendasikan meraih penghargaan ODF,” katanya. Program stop buang air besar sembarangan (BABS) menjalankan program sanitasi total berbasis masyarakat. Hingga tahun 2019, tujuh desa di Karangasem yang telah berhasil menjalankan program stop BABS. 7 k16
Atas prestasi tersebut, Pemkab Karangasem berikan penghargaan kepada Desa Pertima. Penghargaan diserahkan oleh Kepala Dinas Sosial Karangasem Ni Putu Puspa Kumari kepada Perbekel Desa Pertima I Gusti Ayu Biksuni di panggung HUT ke-379 Kota Amlapura, Taman Budaya Candra Buana, Rabu (26/6) malam.
Perbekel Desa Pertima, I Gusti Ayu Biksumi mengaku selama satu tahun gencar sosialisasikan pentingnya hidup sehat, salah satunya dengan membangun kamar kecil lengkap dengan jamban untuk buang air. Sehingga tidak ada lagi warga buang air besar sembarangan di selokan, tegalan, atau sungai. Cara itu sangat efektif mencegah penularan penyakit muntaber.
Setelah berjuang selama tahun 2018 menyasar 13 banjar, akhirnya warga 100 persen buang air di kamar kecil lengkap dengan jamban. Kepala Dinas Kesehatan Bangli, I Gusti Bagus Putra Pertama mengatakan kriteria mendapatkan penghargaan ODF agar 100 persen penduduknya memiliki kamar kecil lengkap dengan jamban untuk buang air besar dan buang air kecil. Sehingga tidak ada lagi penduduk buang air besar sembarangan.
Gusti Bagus Putra Pertama menambahkan, petugas gabungan melakukan verifikasi di seluruh rumah penduduk di Desa Pertima melibatkan petugas desa, kecamatan, dan Dinas Kesehatan. Ternyata 100 persen memiliki kamar kecil. “Maka kami rekomendasikan meraih penghargaan ODF,” katanya. Program stop buang air besar sembarangan (BABS) menjalankan program sanitasi total berbasis masyarakat. Hingga tahun 2019, tujuh desa di Karangasem yang telah berhasil menjalankan program stop BABS. 7 k16
1
Komentar