Ekonomi Bali Diprediksi Tumbuh 6,4%
Perekonomian Bali pada Triwulan II (April - Juni 2019), diprediksi tumbuh positif di kisaran 6 – 6,40%.
DENPASAR, NusaBali
Hal tersebut mengacu beberapa indikator, di antaranya kondisi kegiatan dunia usaha,yang diperkirakan lebih tinggi dari triwulan I yang tercatat tumbuh 5,94%.
“Hasil survei mengindikasikan hal tersebut,” ujar Causa Iman Karana merujuk survei kegiatan dunia usaha yang dilakukan Bank Indonesia Provinsi Bali sebelumnya.
Lanjut Causa, pertumbuhan lebih tinggi dunia usaha pada triwulan II, tercermin dari perkiraan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) triwulan II sebesar 18,68%. Prosentase SBT ini lebih tinggi dibanding triwulan I 2019 sebesar 10,45%.
Membaiknya kinerja dunia usaha, lanjut Causa, secara umum didukung pertumbuhan positif pada sebagai besar lapangan usaha. Dikatakan, petumbuhan lapangan usaha didorong lapangan usaha perdagangan besar dan eceran sebesar 5,96%, transportasi dan pergudangan 2,57%, penyediaan akomodasi dan makan minum 1,31%. Serta industri pengolahan 2,81%. “Peningkatan kinerja lapangan usaha tersebut terjadi seiring dengan peak season pariwisata dan perayaan hari besar keagamaan,” tunjuk Causa Iman Karana.
Peningkatan kinerja usaha tersebut didukung kondisi keuangan perusahan pada triwulan sebelumnya, yakni triwulan I (Januari- Maret) yang masih terjaga. Hal itu tercermin dari perkiraan kondisi likuiditas perusahaan sebesar 43,41%. Kondisi keuangan perusahaan berdasarkan rentabilitas juga terjaga, dengan saldo sebesar 44,19%.
Sejalan dengan peningkatan kegiatan dunia usaha, kata Causa Iman, penggunaan tenaga kerja juga terindikasi tumbuh positif dibanding triwulan lalu. Sedangkan kegiatan investasi, meski terindikasi tumbuh positif, namun masih tertahan perilaku wait and see pengusaha pada periode pemilu. “Ada beberapa investor yang menahan diri untuk berinvestasi karena masih menunggu hasil pemilu,” jelas Causa Iman.
Kesimpulannya, kata Causa Iman, ada empat poin kondisi kegiatan dunia usaha di Bali pada triwulan II. Pertama peningkatan kinerja usaha didukung oleh kondisi keuangan pada triwulan sebelumnya yang secara umum masih terjaga. Kedua sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha, penggunaan tenaga kerja pada triwulan II, juga terindikasi tumbuh positif meski melandai dibanding triwulan I. Ketiga dari sisi harga , tekanan harga jual pada triwulan II terindikasi mengalami peningkatan pada level yang rendah. Dan terakhir perekonomian Bali diprediksi akan tetap tumbuh positif di sepanjang tahun 2019 dengan peningkatan magnitude yang lebih rendah dibanding dengan perkiraan awal. *k17
“Hasil survei mengindikasikan hal tersebut,” ujar Causa Iman Karana merujuk survei kegiatan dunia usaha yang dilakukan Bank Indonesia Provinsi Bali sebelumnya.
Lanjut Causa, pertumbuhan lebih tinggi dunia usaha pada triwulan II, tercermin dari perkiraan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) triwulan II sebesar 18,68%. Prosentase SBT ini lebih tinggi dibanding triwulan I 2019 sebesar 10,45%.
Membaiknya kinerja dunia usaha, lanjut Causa, secara umum didukung pertumbuhan positif pada sebagai besar lapangan usaha. Dikatakan, petumbuhan lapangan usaha didorong lapangan usaha perdagangan besar dan eceran sebesar 5,96%, transportasi dan pergudangan 2,57%, penyediaan akomodasi dan makan minum 1,31%. Serta industri pengolahan 2,81%. “Peningkatan kinerja lapangan usaha tersebut terjadi seiring dengan peak season pariwisata dan perayaan hari besar keagamaan,” tunjuk Causa Iman Karana.
Peningkatan kinerja usaha tersebut didukung kondisi keuangan perusahan pada triwulan sebelumnya, yakni triwulan I (Januari- Maret) yang masih terjaga. Hal itu tercermin dari perkiraan kondisi likuiditas perusahaan sebesar 43,41%. Kondisi keuangan perusahaan berdasarkan rentabilitas juga terjaga, dengan saldo sebesar 44,19%.
Sejalan dengan peningkatan kegiatan dunia usaha, kata Causa Iman, penggunaan tenaga kerja juga terindikasi tumbuh positif dibanding triwulan lalu. Sedangkan kegiatan investasi, meski terindikasi tumbuh positif, namun masih tertahan perilaku wait and see pengusaha pada periode pemilu. “Ada beberapa investor yang menahan diri untuk berinvestasi karena masih menunggu hasil pemilu,” jelas Causa Iman.
Kesimpulannya, kata Causa Iman, ada empat poin kondisi kegiatan dunia usaha di Bali pada triwulan II. Pertama peningkatan kinerja usaha didukung oleh kondisi keuangan pada triwulan sebelumnya yang secara umum masih terjaga. Kedua sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha, penggunaan tenaga kerja pada triwulan II, juga terindikasi tumbuh positif meski melandai dibanding triwulan I. Ketiga dari sisi harga , tekanan harga jual pada triwulan II terindikasi mengalami peningkatan pada level yang rendah. Dan terakhir perekonomian Bali diprediksi akan tetap tumbuh positif di sepanjang tahun 2019 dengan peningkatan magnitude yang lebih rendah dibanding dengan perkiraan awal. *k17
Komentar