Nyaplir, Traktor Bantuan Pusat Mangkrak
Jika dipaksakan menggunakan traktor itu, lahan sawah jadi rusak.
TABANAN, NusaBali
Traktor bantuan Pemerintah Pusat untuk petani di sejumlah kecamatan di Kabupaten Tabanan tak bisa dioperasikan. Pasalnya, ukuran traktor besar sehingga tak bisa maksimal digunakan pada lahan pertanian yang sempit dan berundak-undak. Akibat bantuan yang nyaplir (tak tepat guna), traktor itu pun mangkrak dan teronggok di kantor camat maupun balai subak. Total ada 5 unit traktor yang mangkrak di Tabanan.
Ketua Sabhantara Pekaseh Kecamatan Selamadeg Timur, I Nyoman Sukarya mengatakan, traktor bantuan pusat terlalu besar. Sementara mayoritas lahan sawah di Selemadeg Timur sempit dan berterasering. “Jika dipaksakan menggunakan traktor itu, lahan sawah jadi rusak,” ungkap Sukarya, Minggu (12/6). Sukarya berharap traktor itu bisa ditukar dengan ukuran yang lebih kecil.
Sukarya menambahkan, traktor bantuan pusat itu sebanyak 3 unit. Saat serah terima di kantor Camat Selemadeg Timur, Sukarya langsung ajukan usul untuk menukar traktor itu. “Kalau diganti katanya tidak bisa, sebab pertanggungjawaban bantuan itu harus sama sesuai dengan barang yang datang dari pusat,” terangnya. Ditambahkan, buat sementara tiga unit traktor itu tetap dititip di kantor Camat Selemadeg Timur.
Tak hanya di Kecamatan Selemadeg Timur, krama subak Priyukti, Desa Wanasari, Kecamatan Tabanan, juga terima bantuan traktor ukuran besar. Sejak diserahterimakan, 1 unit traktor itu dibiarkan terkunci di gudang balai subak setempat. Pekaseh Subak Priyukti, I Made Suryadi, mengaku sudah mengusulkan agar traktor berukuran besar tersebut diganti. Dia kebingungan dengan bantuan traktor itu karena tak bisa dimanfaatkan dan tak boleh ditukar ataupun dijual.
Suryadi menambahkan, awalnya petani sumringah ketika mendengar dapat bantuan traktor dari Pemerintah Pusat. Sebab selama ini petani selalu menyewa traktor untuk bajak sawah. Setelah traktor datang, petani pun kecewa karena bantuan yang datang ukurannya nyaplir untuk lahan sawah yang sempit berterasering. “Kami berharap traktor bisa ditukar dengan yang lebih kecil,” jelasnya.
Harapan senada juga disampaikan Pekaseh Subak Timan Agung, Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan, Dewa Putu Suara. Daripada 1 unit traktor bantuan pusat tak berfungsi, sebijaknya bisa ditukar dengan ukuran lebih kecil. “Kalau kami paksa pakai, lahan jadi rusak,” tandas Dewa Suara. Sementara itu staf Kementrian Pertanian RI membidangi alat pertanian, Nur Ratna S Juliwati mengatakan, Pemerintah Pusat mengalokasikan bantuan alat pertanian berdasarkan usulan dari provinsi maupun kabupaten.
“Artinya apa yang diusulkan kita akomodir karena bantuan ini menyeluruh dari Sabang sampai Merauke, jadi tidak bisa satu satu kita cek ke bawah,” ungkapnya dalam satu acara di Tabanan. Terkait bantuan traktor itu bisa dimodifikasi agar sesuai dengan lahan atau bisa diarahkan ke lahan yang cocok dan membutuhkan. “Koordinasi Dinas Pertanian kabupaten yang menggerakkan atau bisa juga disewakan,” jelasnya. 7 cr61
Komentar