Bali Potensial Jadi Pemasok Bawang Putih
Bali potensial menjadi pemasok bawang putih.
DENPASAR, NusaBali
Harapan tersebut menyusul panen perdana percobaan budidaya bawang putih di Desa Buahan, Kintamani, Bangli, Jumat (28/6).
Hasil panen percobaan budidaya yang dilakukan bekerjasama dengan importir bawang putih, menunjukkan hasil yang cukup bagus. Hasil per hektare lebih dari 9 ton. Sedang rata-rata produksi bawang putih secara nasional antara 6-9 ton per hektare.
Menyusul keberhasilan tersebut, akan dikembangkan budidaya bawang putih seluas 100 hektare. Pengembangan tersebut dilakukan di Desa Trunyan dan di Songan, Kintamani.
“Dari hasil panen ubinan memang hasil lumayan bagus,” ujar Penyuluh Pertanian Madya Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Bali Ir Putu Karyana MMA.
Dengan hasil produksi diatas rata-rata produksi nasional, menunjukkan bawang putih cocok dikembangkan di Bali, khususnya di kawasan Kintamani, Bangli.
Sebelumnya Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) I Wayan Sunarta, mengatakan budidaya diprogramkan di Buleleng 50 hektare, di Tabanan 200 hektare dan di Bangli 100 hektare.
Untuk di Bangli, penanaman akan dilaksanakan pada November depan. “Dari uji coba yang berhasil tersebut, kita optimis terhadap budidaya bawang putih di Bali,” ujar Sunarta.
Dengan demikian, harga bawang putih jangan sampai melambung seperti pengalaman sebelumnya. Sebelumnya pemerintah, kata Sunarta mewajibkan importir untuk budidaya 5 persen dari kuota impor yang diberikan, untuk pengembangan bawang putih di Bali. Hasil uji coba pengembangan budidaya tersebut lumayan bagus. Jika itu sukses berlanjut, target swasembada bawang putih 2021 optimistis tercapai. *K17
Hasil panen percobaan budidaya yang dilakukan bekerjasama dengan importir bawang putih, menunjukkan hasil yang cukup bagus. Hasil per hektare lebih dari 9 ton. Sedang rata-rata produksi bawang putih secara nasional antara 6-9 ton per hektare.
Menyusul keberhasilan tersebut, akan dikembangkan budidaya bawang putih seluas 100 hektare. Pengembangan tersebut dilakukan di Desa Trunyan dan di Songan, Kintamani.
“Dari hasil panen ubinan memang hasil lumayan bagus,” ujar Penyuluh Pertanian Madya Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Bali Ir Putu Karyana MMA.
Dengan hasil produksi diatas rata-rata produksi nasional, menunjukkan bawang putih cocok dikembangkan di Bali, khususnya di kawasan Kintamani, Bangli.
Sebelumnya Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) I Wayan Sunarta, mengatakan budidaya diprogramkan di Buleleng 50 hektare, di Tabanan 200 hektare dan di Bangli 100 hektare.
Untuk di Bangli, penanaman akan dilaksanakan pada November depan. “Dari uji coba yang berhasil tersebut, kita optimis terhadap budidaya bawang putih di Bali,” ujar Sunarta.
Dengan demikian, harga bawang putih jangan sampai melambung seperti pengalaman sebelumnya. Sebelumnya pemerintah, kata Sunarta mewajibkan importir untuk budidaya 5 persen dari kuota impor yang diberikan, untuk pengembangan bawang putih di Bali. Hasil uji coba pengembangan budidaya tersebut lumayan bagus. Jika itu sukses berlanjut, target swasembada bawang putih 2021 optimistis tercapai. *K17
1
Komentar