Titik Shortcut Denpasar – Singaraja Ditambah
Gubernur Koster Berharap Tuntas di Tahun 2021
SINGARAJA, NusaBali
Pembangunan shortcut Denpasar–Singaraja via Bedugul bakal bertambah lagi dua titik. Pembangunan tersebut kemungkinan dimulai setelah seluruh shortcut titik 1–10 tuntas di 2020. Tambahan dua titik yakni shortcut titik 11–12, akan dibangun di wilayah Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Dalam pembangunan shortcut Denpasar–Singaraja, semula dirancang sampai 10 titik. Shortcut titik 1–4 berada di daerah Tabanan, dan shortcut titik 5–10 berada di daerah Buleleng. Saat ini, shortcut titik 3–4 dan shortcut titik 5–6 sudah dikerjakan. Empat titik ini sesuai target, tuntas akhir 2019. Selanjutnya pembangunan shortcut dilanjutkan pada shortcut titik 1–2, 7–8, dan 9–10 di tahun 2020.
Nah, menyusul tuntasnya seluruh titik shortcut tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster ingin pembangunan shortcut dilanjutkan pada kawasan Bangkiang Sidem, Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada. Keinginan itu setelah mendapat kepastian dari Kementerian PUPR RI, kalau pembangunan shortcut titik 1–10 dituntaskan di tahun 2020. Semula shortcut titik 1–10, ditarget tuntas seluruhnya di 2021. Gubernur Koster menyebut, Pemprov Bali sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 230 miliar untuk pembebasan lahan shortcut titik 1–2, 7–8, dan 9–10.
“Mudah-mudahan selesai yang ini (shortcut titik 1–10, Red), pembangunan bisa dilanjutkan lagi di tahun 2021. Ini pasti bisa, sabar dulu,” kata Koster, saat membuka Hari Keluarga Nasional ke-26, di Buleleng pada Jumat (28/6).
Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng, ini mengatakan, ruas jalan persisnya di Bangkiang Sidem cukup rawan karena jalan sempit dan juga berkelok. Kemungkinan, shortcut di ruas jalan ini membangun jembatan yang masuk ke Desa Ambengan – di bagian atas jembatan yang ada sekarang. Koster mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR termasuk pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII. “Nanti seperti apa bentuknya, itu masalah teknis. Karena di daerah itu (Bangkiang Sidem, Red) rawan sekali, jalan sempit, berkelok lagi,” ujar Koster.
Sementara Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, menyebut keinginan Gubernur Koster agar pembangunan shortcut dilanjutkan untuk shortcut titik 11–12 sebagai bentuk komitmen pembangunan Bali secara menyeluruh. “Bagi kami ini tidak lagi sekadar komitmen, namun pemenuhan janji pemerintah kepada masyarakat agar wacana kesenjangan antara selatan dan utara itu dijawab dengan bukti pembangunan shortcut hingga titik 11 dan 12,” tuturnya.
Penambahan titik shortcut pernah disinggung oleh Koster saat meninjau megaproyek Shortcut Denpasar-Singaraja, Jumat (7/6). Koster menyebutkan, pemikiran untuk melanjutkan shortcut titik 11–12 ini muncul, setelah mendapat kepastian proyek shortcut titik 1–2, shortcut titik 3–4, shortcut titik 5–6, shortcut titik 7–8, dan shortcut titik 9–10 bisa dituntaskan di 2020. Kepastian itu konon disampaikan langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, saat mendampingi Presiden Jokowi ke Bali, 18 Mei 2019 lalu.
“Waktu itu, saya sempat mengingatkan Menteri PUPR agar proyek Shortcut Singaraja–Mengwitani selesai tahun 2021. Tapi, respons beliau dengan sangat meyakinkan kalau penyelesaian proyek shortcut akan dipercepat menjadi tahun 2020. Saya sempat ragu dan saya tanyakan bagaimana dengan anggarannya, Pak Menteri menjawab akan menggeser anggaran untuk percepatan proyek Shortcut Singaraja–Mengwitani,” ungkap Koster.
Untuk diketahui shortcut titik 1–2 dan shortcut titik 3–4 berada di wilayah Kabupaten Tabanan, dimulai dari Desa/Kecamatan Baturiti sampai Danau Beratan, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti. Sedangkan shortcut titik 5–6, shortcut titik 7–8, dan shortcut titik 9–10 berada di wilayah Kabupaten Buleleng, mulai dari kawasan Desa Wanagiri (Kecamatan Sukasada) hingga Jembatan Bangkiangsidem di Desa Ambengan (Kecamatan Sukasada).
Saat ini, tengah digarap shortcut titik 5–6 sepanjang 1,9 kilometer, dengan lebar badan jalan 9 meter untuk dua jalur. Pengerjaannya kini sudah mencapai 51 persen. Nantinya, ada jembatan sepanjang 210 meter dalam shortcut dengan jumlah 5 tikungan dan kemiringan maksimal 6 derajat. Titik 5 shortcut berada di Kilometer 57 wilayah Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Buleleng, tepatnya depan Pura Yeh Ketipat ke arah timur menuju Desa Pegayaman. Sedangkan titik 6 shortcut berada di Kilometer 59 perbatasan Desa Wanagiri–Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada. Shortcut titik 5–6 ditargetkan sudah rampung per 31 Desember 2019 mendatang.
Setelah pengerjaan shortcut titik 5–6, nantinya akan dilanjut dengan penggarapan shortcut titik 3–4 di wilayah Kecamatan Baturiti. Shortcut titik 3–4 juga dijadwalkan tuntas 31 Desember 2019 mendatang. Setelah itu, barulah dilanjut penggarapan shortcut titik 7–8, shortcut titik 9–10, dan shortcut titik 1–2. Seluruh proyek Shortcut Jalur Denpasar–Singaraja via Bedugul ini ditarget rampung tahun 2021 mendatang. *k19
Dalam pembangunan shortcut Denpasar–Singaraja, semula dirancang sampai 10 titik. Shortcut titik 1–4 berada di daerah Tabanan, dan shortcut titik 5–10 berada di daerah Buleleng. Saat ini, shortcut titik 3–4 dan shortcut titik 5–6 sudah dikerjakan. Empat titik ini sesuai target, tuntas akhir 2019. Selanjutnya pembangunan shortcut dilanjutkan pada shortcut titik 1–2, 7–8, dan 9–10 di tahun 2020.
Nah, menyusul tuntasnya seluruh titik shortcut tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster ingin pembangunan shortcut dilanjutkan pada kawasan Bangkiang Sidem, Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada. Keinginan itu setelah mendapat kepastian dari Kementerian PUPR RI, kalau pembangunan shortcut titik 1–10 dituntaskan di tahun 2020. Semula shortcut titik 1–10, ditarget tuntas seluruhnya di 2021. Gubernur Koster menyebut, Pemprov Bali sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 230 miliar untuk pembebasan lahan shortcut titik 1–2, 7–8, dan 9–10.
“Mudah-mudahan selesai yang ini (shortcut titik 1–10, Red), pembangunan bisa dilanjutkan lagi di tahun 2021. Ini pasti bisa, sabar dulu,” kata Koster, saat membuka Hari Keluarga Nasional ke-26, di Buleleng pada Jumat (28/6).
Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng, ini mengatakan, ruas jalan persisnya di Bangkiang Sidem cukup rawan karena jalan sempit dan juga berkelok. Kemungkinan, shortcut di ruas jalan ini membangun jembatan yang masuk ke Desa Ambengan – di bagian atas jembatan yang ada sekarang. Koster mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR termasuk pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII. “Nanti seperti apa bentuknya, itu masalah teknis. Karena di daerah itu (Bangkiang Sidem, Red) rawan sekali, jalan sempit, berkelok lagi,” ujar Koster.
Sementara Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, menyebut keinginan Gubernur Koster agar pembangunan shortcut dilanjutkan untuk shortcut titik 11–12 sebagai bentuk komitmen pembangunan Bali secara menyeluruh. “Bagi kami ini tidak lagi sekadar komitmen, namun pemenuhan janji pemerintah kepada masyarakat agar wacana kesenjangan antara selatan dan utara itu dijawab dengan bukti pembangunan shortcut hingga titik 11 dan 12,” tuturnya.
Penambahan titik shortcut pernah disinggung oleh Koster saat meninjau megaproyek Shortcut Denpasar-Singaraja, Jumat (7/6). Koster menyebutkan, pemikiran untuk melanjutkan shortcut titik 11–12 ini muncul, setelah mendapat kepastian proyek shortcut titik 1–2, shortcut titik 3–4, shortcut titik 5–6, shortcut titik 7–8, dan shortcut titik 9–10 bisa dituntaskan di 2020. Kepastian itu konon disampaikan langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, saat mendampingi Presiden Jokowi ke Bali, 18 Mei 2019 lalu.
“Waktu itu, saya sempat mengingatkan Menteri PUPR agar proyek Shortcut Singaraja–Mengwitani selesai tahun 2021. Tapi, respons beliau dengan sangat meyakinkan kalau penyelesaian proyek shortcut akan dipercepat menjadi tahun 2020. Saya sempat ragu dan saya tanyakan bagaimana dengan anggarannya, Pak Menteri menjawab akan menggeser anggaran untuk percepatan proyek Shortcut Singaraja–Mengwitani,” ungkap Koster.
Untuk diketahui shortcut titik 1–2 dan shortcut titik 3–4 berada di wilayah Kabupaten Tabanan, dimulai dari Desa/Kecamatan Baturiti sampai Danau Beratan, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti. Sedangkan shortcut titik 5–6, shortcut titik 7–8, dan shortcut titik 9–10 berada di wilayah Kabupaten Buleleng, mulai dari kawasan Desa Wanagiri (Kecamatan Sukasada) hingga Jembatan Bangkiangsidem di Desa Ambengan (Kecamatan Sukasada).
Saat ini, tengah digarap shortcut titik 5–6 sepanjang 1,9 kilometer, dengan lebar badan jalan 9 meter untuk dua jalur. Pengerjaannya kini sudah mencapai 51 persen. Nantinya, ada jembatan sepanjang 210 meter dalam shortcut dengan jumlah 5 tikungan dan kemiringan maksimal 6 derajat. Titik 5 shortcut berada di Kilometer 57 wilayah Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Buleleng, tepatnya depan Pura Yeh Ketipat ke arah timur menuju Desa Pegayaman. Sedangkan titik 6 shortcut berada di Kilometer 59 perbatasan Desa Wanagiri–Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada. Shortcut titik 5–6 ditargetkan sudah rampung per 31 Desember 2019 mendatang.
Setelah pengerjaan shortcut titik 5–6, nantinya akan dilanjut dengan penggarapan shortcut titik 3–4 di wilayah Kecamatan Baturiti. Shortcut titik 3–4 juga dijadwalkan tuntas 31 Desember 2019 mendatang. Setelah itu, barulah dilanjut penggarapan shortcut titik 7–8, shortcut titik 9–10, dan shortcut titik 1–2. Seluruh proyek Shortcut Jalur Denpasar–Singaraja via Bedugul ini ditarget rampung tahun 2021 mendatang. *k19
1
Komentar