PPI Bali Rayakan HUT ke-26 dengan Berbagai ke Panti Asuhan
Organisasi Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Provinsi Bali merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 secara sederhana dengan berbagi ke Panti Asuhan Tat Twam Asi Renon dan Panti Asuhan Sunya Giri Denpasar, Sabtu (29/6).
DENPASAR, NusaBali
HUT kali ini terasa berbeda, karena dengan saling berbagai, ada rasa saling memiliki di dalamnya. “Melalui saling berbagi ini kami dari anggota PPI dapat merasakan bahwa berbagi itu indah, apalagi dengan anak-anak di panti asuhan. Jadi, kita tidak hanya harus sibuk mengurus organisasi saja. Banyak hal lain yang bisa kita lakukan bersama, selain mengurus organisasi,” ujar Ketua PPI Provinsi Bali, Dewa Agung Sugandha Putra, Minggu (30/6).
Adapun panti asuhan Sunya Giri merupakan panti asuhan yang dibangun mantan anggota DPRD Kota Denpasar yang sekarang sudah pensiun. Panti asuhan ini sama sekali tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Hanya beberapa donatur saja yang membantu dan itupun bersifat tidak tetap. Sementara kondisi sang pemiliki sudah tidak bisa bekerja lagi karena faktor kesehatan dan umur. Padahal di panti tersebut ada 15 anak yang masih sekolah rata-rata SMP dan SMA/SMK.
Sedangkan panti asuhan Tat Twam Asi kondisinya lebih baik. Panti asuhan yang beralamat di Jalan Jaya Giri, Renon, Denpasar ini bisa dibilang lebih terstruktur dari panti asuhan sebelumnya. Mengingat ibu panti dan anak-anak di sana sudah ada beberapa kegiatan seperti les dan semacamnya. Anak-anak di sana berjumlah sekitar 30 orang yang rata-rata masih SD, SMP, SMA. “Barang-barang yang bisa kami berikan kepada kedua panti ini adalah sembako seperti beras, minyak goreng, mie, telur, dan lain-lain. Juga uang tunai yang bersumber dari kas organisasi,” ungkapnya.
“Selain itu, kami di Panti Asuhan Tat Twam Asi sekaligus merayakan puncak HUT PPI Bali ke-26. Acaranya tiup lilin, makan bersama, penyerahan bantuan, dan bersama anak panti asuhan bermain game bersama,” imbuhnya.
PPI secara Nasional lahir pada tanggal 21 Desember 1989 melalui Munas I Cipayung Bogor. Adapun PPI Bali sendiri lahir di bulan Juni tahun 1993. Kala itu, para senior paskibraka di Bali berkumpul dan menghimpun diri untuk membentuk organisasi PPI Bali. Sampai sekarang HUT PPI Bali ditetapkan setiap tanggal 19 Juni. Setiap tahunnya, PPI Bali memiliki anggota sekitar 750 purna paskibraka. “Untuk jumlah anggota secara nasional setiap tahunnya hampir 25.000 orang anggota baru. Kalau untuk di Bali sendiri setiap tahunnya menghasilkan anggota baru sebanyak 750 orang, yang semuanya berasal dari seluruh purna paskibraka kabupaten/kota dan provinsi di Bali.
Terkait program kegiatan ke depan, Dewa Sugandha mengatakan, dalam waktu dekat akan melaksanakan pelantikan pengurus PPI Provinsi Bali periode 2017-2022, kemudian dilanjutkan rencana pelantikan Pengurus PPI Gianyar. Di sisi lain, program utama PPI Bali adalah membantu persiapan Pelatihan Paskibraka Provindi Bali 2019. Termasuk juga melaksanakan LKBB V PPI Provinsi Bali. *ind
Adapun panti asuhan Sunya Giri merupakan panti asuhan yang dibangun mantan anggota DPRD Kota Denpasar yang sekarang sudah pensiun. Panti asuhan ini sama sekali tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Hanya beberapa donatur saja yang membantu dan itupun bersifat tidak tetap. Sementara kondisi sang pemiliki sudah tidak bisa bekerja lagi karena faktor kesehatan dan umur. Padahal di panti tersebut ada 15 anak yang masih sekolah rata-rata SMP dan SMA/SMK.
Sedangkan panti asuhan Tat Twam Asi kondisinya lebih baik. Panti asuhan yang beralamat di Jalan Jaya Giri, Renon, Denpasar ini bisa dibilang lebih terstruktur dari panti asuhan sebelumnya. Mengingat ibu panti dan anak-anak di sana sudah ada beberapa kegiatan seperti les dan semacamnya. Anak-anak di sana berjumlah sekitar 30 orang yang rata-rata masih SD, SMP, SMA. “Barang-barang yang bisa kami berikan kepada kedua panti ini adalah sembako seperti beras, minyak goreng, mie, telur, dan lain-lain. Juga uang tunai yang bersumber dari kas organisasi,” ungkapnya.
“Selain itu, kami di Panti Asuhan Tat Twam Asi sekaligus merayakan puncak HUT PPI Bali ke-26. Acaranya tiup lilin, makan bersama, penyerahan bantuan, dan bersama anak panti asuhan bermain game bersama,” imbuhnya.
PPI secara Nasional lahir pada tanggal 21 Desember 1989 melalui Munas I Cipayung Bogor. Adapun PPI Bali sendiri lahir di bulan Juni tahun 1993. Kala itu, para senior paskibraka di Bali berkumpul dan menghimpun diri untuk membentuk organisasi PPI Bali. Sampai sekarang HUT PPI Bali ditetapkan setiap tanggal 19 Juni. Setiap tahunnya, PPI Bali memiliki anggota sekitar 750 purna paskibraka. “Untuk jumlah anggota secara nasional setiap tahunnya hampir 25.000 orang anggota baru. Kalau untuk di Bali sendiri setiap tahunnya menghasilkan anggota baru sebanyak 750 orang, yang semuanya berasal dari seluruh purna paskibraka kabupaten/kota dan provinsi di Bali.
Terkait program kegiatan ke depan, Dewa Sugandha mengatakan, dalam waktu dekat akan melaksanakan pelantikan pengurus PPI Provinsi Bali periode 2017-2022, kemudian dilanjutkan rencana pelantikan Pengurus PPI Gianyar. Di sisi lain, program utama PPI Bali adalah membantu persiapan Pelatihan Paskibraka Provindi Bali 2019. Termasuk juga melaksanakan LKBB V PPI Provinsi Bali. *ind
Komentar