SAR Perluas Wilayah Pencarian
Posisi Heli TNI yang hilang kontak masih misteri
JAKARTA, NusaBali
Pencarian helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak di Papua di wilayah darat dikonsentrasikan di tiga lokasi. Saat ini, tim SAR gabungan telah meluncur ke titik-titik tersebut sejak pagi kemarin.
"Tim SAR Darat gabungan yang akan melaksanakan penyisiran lewat jalur darat telah berangkat ke titik pencarian masing-masing sejak pukul 04.30 WIT. Tim ini terdiri dari unsur TNI, Polri, SAR Papua, dan relawan masyarakat," kata Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi dalam keterangannya, Minggu (30/6) seperti dilansir detik.
Ketiga wilayah itu adalah Oksibil, Airu, dan Lereh. Upaya pencarian berpedoman pada pengumpulan dan analisis informasi dan keterangan dari berbagai sumber, antara lain keterangan dari masyarakat dan data teknologi Inteligen Dan Analisis Geopasial (GEOINT).
"Tim SAR Darat gabungan dibagi dalam 3 wilayah pencarian, yaitu wilayah 1 berada di Oksibil, dipimpin oleh Dandim 1702/JWY Letkol Inf Candra Dianto," sebutnya.
"Wilayah pencarian ke-2 berada di daerah Airu, dipimpin oleh Kasi Ops Korem 172, dengan kekuatan pasukan 30 orang, sedangkan wilayah pencarian ke-3 berada di daerah Lereh, dipimpin Dandim 1701/JYP dengan kekuatan pasukan 20 orang," imbuh Aidi.
Aidi menyebutkan keterangan sementara dari masyarakat menyebutkan, pada Jumat (28/6) sekitar pukul 13.00 WIT, ada yang mengaku mendengar suara helikopter di Distrik Oksop, Pegunungan Bintang, Papua. Namun masyarakat tidak melihat heli tersebut karena tertutup kabut tebal.
Sedangkan teknologi GEOINT menganalisis kemungkinan kedudukan heli berdasarkan anomali suhu panas, sehingga dapat ditentukan beberapa titik koordinat yang dapat disesuaikan dengan keterangan masyarakat.
Dua helikopter milik TNI AD dari Timika, Kabupaten Mimika juga diterbangkan ke Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang untuk melakukan misi pencarian helikopter MI-17 yang hilang kontak, pada Jumat (28/6).
Dua helikopter jenis Bell 412 yaitu callsign HA-5177 dan HA-5185 diterbangkan dari pangkalan Penerbangan Angkatan Darat (Penerbad) di Bandara Mozes Kilangin Timika, Minggu (30/6/2019). "Dua unit pesawat helly jenis Bell diterbangkan dari Timika ke Oksibil untuk melaksanakan misi pencarian," kata Aidi.
Seperti diketahui, helikopter MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 yang membawa 12 penumpang beserta kru hilang pada Jumat (28/6). Helikopter itu sebelumnya terbang ke Okbibab untuk mengirim logistik kepada prajurit yang bertugas di wilayah tersebut.
Okbibab merupakan salah satu distrik atau kecamatan di Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini (PNG). Pada pukul 11.44 WIT, heli terbang ke Jayapura. Pada pukul 11.49 WIT, pilot sempat mengucapkan terima kasih setelah melaporkan terbang di ketinggian 7.800 feet, 6 nautical mile ke utara. Adapun nama anggota Satgas Pamtas Yonif 725/WRG yang ikut dalam helikopter tersebut adalah Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin, dan Prada Tegar Hadi Sentana.
Sedangkan nama-nama awak helikopter tersebut adalah Kapten (CPN) Aris (pilot), Lettu (CPN) Bambang (pilot), Lettu (CPN) Ahwar (kopilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo, dan Pratu Aharul. *
"Tim SAR Darat gabungan yang akan melaksanakan penyisiran lewat jalur darat telah berangkat ke titik pencarian masing-masing sejak pukul 04.30 WIT. Tim ini terdiri dari unsur TNI, Polri, SAR Papua, dan relawan masyarakat," kata Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi dalam keterangannya, Minggu (30/6) seperti dilansir detik.
Ketiga wilayah itu adalah Oksibil, Airu, dan Lereh. Upaya pencarian berpedoman pada pengumpulan dan analisis informasi dan keterangan dari berbagai sumber, antara lain keterangan dari masyarakat dan data teknologi Inteligen Dan Analisis Geopasial (GEOINT).
"Tim SAR Darat gabungan dibagi dalam 3 wilayah pencarian, yaitu wilayah 1 berada di Oksibil, dipimpin oleh Dandim 1702/JWY Letkol Inf Candra Dianto," sebutnya.
"Wilayah pencarian ke-2 berada di daerah Airu, dipimpin oleh Kasi Ops Korem 172, dengan kekuatan pasukan 30 orang, sedangkan wilayah pencarian ke-3 berada di daerah Lereh, dipimpin Dandim 1701/JYP dengan kekuatan pasukan 20 orang," imbuh Aidi.
Aidi menyebutkan keterangan sementara dari masyarakat menyebutkan, pada Jumat (28/6) sekitar pukul 13.00 WIT, ada yang mengaku mendengar suara helikopter di Distrik Oksop, Pegunungan Bintang, Papua. Namun masyarakat tidak melihat heli tersebut karena tertutup kabut tebal.
Sedangkan teknologi GEOINT menganalisis kemungkinan kedudukan heli berdasarkan anomali suhu panas, sehingga dapat ditentukan beberapa titik koordinat yang dapat disesuaikan dengan keterangan masyarakat.
Dua helikopter milik TNI AD dari Timika, Kabupaten Mimika juga diterbangkan ke Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang untuk melakukan misi pencarian helikopter MI-17 yang hilang kontak, pada Jumat (28/6).
Dua helikopter jenis Bell 412 yaitu callsign HA-5177 dan HA-5185 diterbangkan dari pangkalan Penerbangan Angkatan Darat (Penerbad) di Bandara Mozes Kilangin Timika, Minggu (30/6/2019). "Dua unit pesawat helly jenis Bell diterbangkan dari Timika ke Oksibil untuk melaksanakan misi pencarian," kata Aidi.
Seperti diketahui, helikopter MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 yang membawa 12 penumpang beserta kru hilang pada Jumat (28/6). Helikopter itu sebelumnya terbang ke Okbibab untuk mengirim logistik kepada prajurit yang bertugas di wilayah tersebut.
Okbibab merupakan salah satu distrik atau kecamatan di Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini (PNG). Pada pukul 11.44 WIT, heli terbang ke Jayapura. Pada pukul 11.49 WIT, pilot sempat mengucapkan terima kasih setelah melaporkan terbang di ketinggian 7.800 feet, 6 nautical mile ke utara. Adapun nama anggota Satgas Pamtas Yonif 725/WRG yang ikut dalam helikopter tersebut adalah Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin, dan Prada Tegar Hadi Sentana.
Sedangkan nama-nama awak helikopter tersebut adalah Kapten (CPN) Aris (pilot), Lettu (CPN) Bambang (pilot), Lettu (CPN) Ahwar (kopilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo, dan Pratu Aharul. *
1
Komentar