Piodalan Nadi, PKK Mapeed Aturan
Ratusan ibu PKK Banjar Dentiyis, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, berjalan beriringan untuk lestarikan budaya Mapeed Aturan, Minggu (30/6) sore.
GIANYAR, NusaBali
Mapeed ini digelar rutin setahun sekali saat piodalan nadi di Pura Desa Pakraman Batuan. Piodalan di pura yang ramai dikunjungi wisatawan ini jatuh setiap Saniscara Kliwon Wariga atau Tumpek Uduh. Piodalan nadi berlangsung selama empat hari. Setiap sore selama piodalan, ibu PKK dari banjar pangempon Mapeed Aturan secara bergilir. Rute yang ditempuh mulai dari balai banjar masing-masing menuju Pura Desa Pakraman Batuan. Iringan Peed Aturan ini pun menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung. Ketua PKK Dusun Dentiyis Sri Maharyeni menjelaskan, Peed Aturan ini rutin dilaksanakan. Selain untuk menjaga adat tradisi, juga untuk memupuk rasa kebersamaan di antara anggota PKK. "Karena setiap piodalan setiap krama pasti maturan ke pura. Nah dengan mapeed ini, digugah rasa kebersamaan antar krama khususnya PKK. Jadi sama-sama berjalan beriringan menuju pura untuk sembahyang," jelasnya.
Tak kalah menarik, Peed Aturan ini juga diiringi seperangkat gambelan Balaganjur. Beberapa hal wajib bagi ibu-ibu yang Mapeed Aturan, yakni berhias memakai sanggul Bali, aturan atau banten berbahan buah lokal dan menghindari penggunaan bahan plastik.*nvi
Mapeed ini digelar rutin setahun sekali saat piodalan nadi di Pura Desa Pakraman Batuan. Piodalan di pura yang ramai dikunjungi wisatawan ini jatuh setiap Saniscara Kliwon Wariga atau Tumpek Uduh. Piodalan nadi berlangsung selama empat hari. Setiap sore selama piodalan, ibu PKK dari banjar pangempon Mapeed Aturan secara bergilir. Rute yang ditempuh mulai dari balai banjar masing-masing menuju Pura Desa Pakraman Batuan. Iringan Peed Aturan ini pun menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung. Ketua PKK Dusun Dentiyis Sri Maharyeni menjelaskan, Peed Aturan ini rutin dilaksanakan. Selain untuk menjaga adat tradisi, juga untuk memupuk rasa kebersamaan di antara anggota PKK. "Karena setiap piodalan setiap krama pasti maturan ke pura. Nah dengan mapeed ini, digugah rasa kebersamaan antar krama khususnya PKK. Jadi sama-sama berjalan beriringan menuju pura untuk sembahyang," jelasnya.
Tak kalah menarik, Peed Aturan ini juga diiringi seperangkat gambelan Balaganjur. Beberapa hal wajib bagi ibu-ibu yang Mapeed Aturan, yakni berhias memakai sanggul Bali, aturan atau banten berbahan buah lokal dan menghindari penggunaan bahan plastik.*nvi
Komentar