NTB Terancam Kekeringan
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan beberapa wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB) akan mengalami kekeringan yang cukup panjang.
MATARAM, NusaBali
Hari tanpa hujan (HTH) diprediksi dapat terjadi secara berturut-turut hingga 60 hari ke depan. "HTH umumnya terjadi dalam kategori menengah, yakni 11-20 hari untuk Lombok bagian tengah hingga selatan. Sedangkan wilayah Lombok di bagian utara umumnya dalam kategori sangat panjang, diprediksi 31-60 hari," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Luhur Tri Uji Prayitno, dalam keterangan tertulis, Minggu (30/6).
Di wilayah Sumbawa umumnya HTH terjadi dalam kategori sangat panjang, yakni 31-60 hari. HTH dengan kategori kekeringan ekstrem di atas 60 hari terpantau terjadi di Lombok Timur. Seperti yang sudah terjadi di Labuhan Pandan dan Sakra Barat.
Demikian juga yang terjadi di wilayah Jereweh, Kabupaten Sumbawa Barat serta Alas Barat dan Lape di Kabupaten Sumbawa. Sedangkan di Kabupaten Bima, kekeringan terjadi di wilayah Sape, Lambu, Palibelo Teke, dan Parado, serta wilayah Raba di Kota Bima Raba. "HTH terpanjang tercatat di Jereweh, Kabupaten Sumbawa Barat, dengan HTH 77 hari," ujar Luhur seperti dilansir detik.
Kondisi dinamika atmosfer saat ini berada pada kondisi El Nino lemah. Sementara itu, kondisi suhu muka laut di sekitar perairan NTB menunjukkan kondisi lebih dingin dibandingkan seperti yang terjadi biasanya. Peluang terjadinya hujan pada dasarian I Juli 2019 sangat kecil, kurang dari 10 persen di seluruh wilayah NTB.
BMKG mengimbau masyarakat waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan ketika memasuki puncak musim kemarau. Dampak itu bisa jadi seperti kekeringan, kekurangan air bersih, dan potensi kebakaran lahan yang dapat terjadi di sebagian besar wilayah NTB. *
Di wilayah Sumbawa umumnya HTH terjadi dalam kategori sangat panjang, yakni 31-60 hari. HTH dengan kategori kekeringan ekstrem di atas 60 hari terpantau terjadi di Lombok Timur. Seperti yang sudah terjadi di Labuhan Pandan dan Sakra Barat.
Demikian juga yang terjadi di wilayah Jereweh, Kabupaten Sumbawa Barat serta Alas Barat dan Lape di Kabupaten Sumbawa. Sedangkan di Kabupaten Bima, kekeringan terjadi di wilayah Sape, Lambu, Palibelo Teke, dan Parado, serta wilayah Raba di Kota Bima Raba. "HTH terpanjang tercatat di Jereweh, Kabupaten Sumbawa Barat, dengan HTH 77 hari," ujar Luhur seperti dilansir detik.
Kondisi dinamika atmosfer saat ini berada pada kondisi El Nino lemah. Sementara itu, kondisi suhu muka laut di sekitar perairan NTB menunjukkan kondisi lebih dingin dibandingkan seperti yang terjadi biasanya. Peluang terjadinya hujan pada dasarian I Juli 2019 sangat kecil, kurang dari 10 persen di seluruh wilayah NTB.
BMKG mengimbau masyarakat waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan ketika memasuki puncak musim kemarau. Dampak itu bisa jadi seperti kekeringan, kekurangan air bersih, dan potensi kebakaran lahan yang dapat terjadi di sebagian besar wilayah NTB. *
1
Komentar