Hari Ini, Pengundian Kios Digelar
Bangunan Pasar Darurat Rampung
SINGARAJA, NusaBali
Bangunan kios, ruko (rumah took), dan los di areal Terminal Banyuasri, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, Buleleng, sebagai Pasar Darurat penampungan para pedagang Pasar Banyuasri yang akan dibangun ulang, telah rampung. Rencananya, PD Pasar mengjadwalkan pengundian kios dan ruko, Rabu (3/7) ini.
Untuk pengundian tempat berjualan di dalam los, akan dijadwalkan lebih lanjut karena masih tahap pengukuran lapak. “Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Dagprin (Perdagangan dan Perindustrian), besok (Rabu ini,Red), kami laksanakan pengundian kios-nya saja dulu. Untuk losnya menyusul,” kata Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Made Agus Yudiarsana, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (2/7) pagi.
Agus Yudiarsana mengatakan, pengundian itu menyusul telah diserahkan kewenangan pemanfaatan bangunan Pasar Darurat oleh Dinas Dagprin. Hanya saja, yang sudah siap diundi adalah bangunan kios dan ruko. Sedangkan bangunan los, masih perlu pengukuran lapak. “Kalau kios dan ruko sudah kami isi nomor. Kalau losnya masih kami ukur sekaligus penomoran. Besok (Rabu hari ini,Red) pengundian dilakukan di lokasi,” terangnya.
Jumlah bangunan kios, ruko dan los yang dibuat sesuai dengan jumlah pedagang yang tercatat. Ruko 92 unit, kios 56 unit, dan los 308 unit. Ruko memiliki luas 3 meter x 3,5 meter, kios berukuran 3 meter x 3 meter, dan los 2 meter x 1,5 meter.
Ruko diperuntukkan bagi pedagang yang selama ini menempati ruko di Pasar Banyuasri. Sedangkan kios diperuntukan bagi pedagang yang ada di dalam Pasar Banyuasri, termasuk juga los.
Kepala Dinas Dagprin Kabupaten Buleleng Ketut Suparto mengatakan, pengundian kios, ruko, dan los secara teknis diserahkan kepada PD Pasar. Dikatakan, saat ini baru sebatas pengundian tempat karena penempatan pedagang sesuai nomor undian akan dilakukan setelah ada bangunan diupacarai. “Kami buatkan upacara Pamlaspas dulu, nanti kami carikan hari baiknnya. Setelah itu baru bisa ditempati oleh pedagang yang sudah mendapat nomor undian,” katanya.
Masih kata Suparto, seluruh bangunan secara fisik sudah rampung. Namun secara teknis, masih perlu pengecekan lebih lanjut oleh tim. Rencananya, pengecekan teknis terhadap bangunan Pasar Darurat akan dilakukan dalam waktu dekat. “Nanti ada tim, baik dari Dinas PUPR, Inspektorat, dan BKD serta kami dari Dinas Dagprin akan turun bersama mengeceknya. Kebetulan sudah ada surat dari rekanan juga,” ungka Suparto.
Pembangunan Pasar Darurat berawal dari rencana merevitalisasi Pasar Banyuasri. Dalam revitalisasi itu diperkirakan berlangsung dua tahun. Karena cukup lama, maka pedagang yang dipindah nanti perlu dibuatkan tempat semi permanen. Rencananya, dalam revitalisai itu, Pasar Banyuasri akan dibangun semi modern dengan tiga lantai. *k19
Untuk pengundian tempat berjualan di dalam los, akan dijadwalkan lebih lanjut karena masih tahap pengukuran lapak. “Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Dagprin (Perdagangan dan Perindustrian), besok (Rabu ini,Red), kami laksanakan pengundian kios-nya saja dulu. Untuk losnya menyusul,” kata Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Made Agus Yudiarsana, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (2/7) pagi.
Agus Yudiarsana mengatakan, pengundian itu menyusul telah diserahkan kewenangan pemanfaatan bangunan Pasar Darurat oleh Dinas Dagprin. Hanya saja, yang sudah siap diundi adalah bangunan kios dan ruko. Sedangkan bangunan los, masih perlu pengukuran lapak. “Kalau kios dan ruko sudah kami isi nomor. Kalau losnya masih kami ukur sekaligus penomoran. Besok (Rabu hari ini,Red) pengundian dilakukan di lokasi,” terangnya.
Jumlah bangunan kios, ruko dan los yang dibuat sesuai dengan jumlah pedagang yang tercatat. Ruko 92 unit, kios 56 unit, dan los 308 unit. Ruko memiliki luas 3 meter x 3,5 meter, kios berukuran 3 meter x 3 meter, dan los 2 meter x 1,5 meter.
Ruko diperuntukkan bagi pedagang yang selama ini menempati ruko di Pasar Banyuasri. Sedangkan kios diperuntukan bagi pedagang yang ada di dalam Pasar Banyuasri, termasuk juga los.
Kepala Dinas Dagprin Kabupaten Buleleng Ketut Suparto mengatakan, pengundian kios, ruko, dan los secara teknis diserahkan kepada PD Pasar. Dikatakan, saat ini baru sebatas pengundian tempat karena penempatan pedagang sesuai nomor undian akan dilakukan setelah ada bangunan diupacarai. “Kami buatkan upacara Pamlaspas dulu, nanti kami carikan hari baiknnya. Setelah itu baru bisa ditempati oleh pedagang yang sudah mendapat nomor undian,” katanya.
Masih kata Suparto, seluruh bangunan secara fisik sudah rampung. Namun secara teknis, masih perlu pengecekan lebih lanjut oleh tim. Rencananya, pengecekan teknis terhadap bangunan Pasar Darurat akan dilakukan dalam waktu dekat. “Nanti ada tim, baik dari Dinas PUPR, Inspektorat, dan BKD serta kami dari Dinas Dagprin akan turun bersama mengeceknya. Kebetulan sudah ada surat dari rekanan juga,” ungka Suparto.
Pembangunan Pasar Darurat berawal dari rencana merevitalisasi Pasar Banyuasri. Dalam revitalisasi itu diperkirakan berlangsung dua tahun. Karena cukup lama, maka pedagang yang dipindah nanti perlu dibuatkan tempat semi permanen. Rencananya, dalam revitalisai itu, Pasar Banyuasri akan dibangun semi modern dengan tiga lantai. *k19
1
Komentar