Wifi Gratis di Tabanan Mulai Aktif September
Pemasangan wifi gratis bantuan dari BKK Provinsi Bali ke sejumlah desa adat, puskesmas, dan objek wisata di Tabanan segera terwujud. Saat ini sudah proses penarikan kabel ke 393 titik.
TABANAN, NusaBali
Sesuai rencana wifi gratis mulai aktif pada 1 September 2019 hingga 31 Desember 2019. Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Dinas Komunikasi dan Informatika Tabanan Dewa Gede Suwangsa didampingi Kasi Infrastruktur I Made Adi Wibawa, menjelaskan penerapan wifi gratis bantuan BKK Provinsi Bali di Tabanan sudah berkontrak dengan pihak ketiga lewat e-katalog.
Saat ini sedang proses penarikan kabel dan pemasangan wifi yang berlangsung selama empat bulan dari 15 April sampai 31 Agustus. “Sekarang sedang proses penarikan kabel dan pemasangan wifi yang ditarget selesai pada 31 Agustus,” ujarnya, Senin (1/7).
Dikatakan untuk di Tabanan mendapatkan bantuan wifi gratis dari BKK Provinsi Bali sebanyak 393 titik. Rincianya 349 titik untuk desa adat, 20 titik di puskesmas, dan 24 titik di objek wisata. “Pemasangan, sesuai juknis diletakkan di tempat umum seperti balai banjar dan tempat keramaian,” imbuhnya
Sementara total anggaran yang diterima oleh Pemkab Tabanan dalam pemasangan wifi gratis tersebut berjumlah Rp 2.161.500.000. Kecepatan bandwidth per satu titik wifi mencapai 20 mbps. “Sinyal dari wifi gratis ini dipastikan sampai ke pelosok,” tegas Suwangsa.
Ditambahkah Kasi Infrastruktur I Made Adi Wibawa bahwa proses penarikan kabel dan pemasangane wifi akan rampung pada 31 Agustus. Sementara wifi mulai aktif pada 1 September sampai dengan 31 Desember 2019. “Aktifnya wifi ini sesuai kontrak. Kelanjutan pengaktifan kembali menunggu anggaran di tahun 2020. Jika anggaran telah tersedia maka wifi tinggal diaktifkan kembali,” tandasnya.
Pemasangan wifi gratis atau layanan internet gratis adalah rancangan Gubernur Wayan Koster. Tujuan program ini diluncurkan untuk merangsang kreativitas anak muda dan menggugah ekonomi kerakyatan. Pemasangan wifi gratis yang diminta dipasang di setiap wantilan desa adat, dimaksudkan menjadikan wantilan sebagai ‘Balinese Culture Meeting Point’, yang artinya wantilan desa adat dimanfaatkan menjadi berbagai pusat kegiatan baik pengembangan kebudayaan, kehidupan sosial maupun ekonomi. *des
Saat ini sedang proses penarikan kabel dan pemasangan wifi yang berlangsung selama empat bulan dari 15 April sampai 31 Agustus. “Sekarang sedang proses penarikan kabel dan pemasangan wifi yang ditarget selesai pada 31 Agustus,” ujarnya, Senin (1/7).
Dikatakan untuk di Tabanan mendapatkan bantuan wifi gratis dari BKK Provinsi Bali sebanyak 393 titik. Rincianya 349 titik untuk desa adat, 20 titik di puskesmas, dan 24 titik di objek wisata. “Pemasangan, sesuai juknis diletakkan di tempat umum seperti balai banjar dan tempat keramaian,” imbuhnya
Sementara total anggaran yang diterima oleh Pemkab Tabanan dalam pemasangan wifi gratis tersebut berjumlah Rp 2.161.500.000. Kecepatan bandwidth per satu titik wifi mencapai 20 mbps. “Sinyal dari wifi gratis ini dipastikan sampai ke pelosok,” tegas Suwangsa.
Ditambahkah Kasi Infrastruktur I Made Adi Wibawa bahwa proses penarikan kabel dan pemasangane wifi akan rampung pada 31 Agustus. Sementara wifi mulai aktif pada 1 September sampai dengan 31 Desember 2019. “Aktifnya wifi ini sesuai kontrak. Kelanjutan pengaktifan kembali menunggu anggaran di tahun 2020. Jika anggaran telah tersedia maka wifi tinggal diaktifkan kembali,” tandasnya.
Pemasangan wifi gratis atau layanan internet gratis adalah rancangan Gubernur Wayan Koster. Tujuan program ini diluncurkan untuk merangsang kreativitas anak muda dan menggugah ekonomi kerakyatan. Pemasangan wifi gratis yang diminta dipasang di setiap wantilan desa adat, dimaksudkan menjadikan wantilan sebagai ‘Balinese Culture Meeting Point’, yang artinya wantilan desa adat dimanfaatkan menjadi berbagai pusat kegiatan baik pengembangan kebudayaan, kehidupan sosial maupun ekonomi. *des
1
Komentar