NasDem Sudah Pastikan Gabung PDIP di Badung
Rancang Koalisi Mirip Pilpres 2019
DENPASAR, NusaBali
Partai NasDem rancang pembentukan fraksi-fraksi di DPRD Bali dan DPRD Kabupaten/Kota se-Bali dengan pola tidak jauh berbeda dari koalisi Pilpres 2019. Jika kursinya tidak memenuhi syarat untuk membentuk fraksi tersendiri, maka NasDem akan merapat ke barisan PDIP. Bahkan, NasDem sudah pastikan gabung ke Fraksi PDIP di DPRD Badung 2019-2024.
Ketua DPW NasDem Bali, Ida Bagus Oka Gunastawa, mengatakan penjajakan untuk pembentukan fraksi-fraksi di DPRD Bali dan DPRD Kabupaten/Kota se-Bali sudah jalan. Parpol yang dijajaki, antara lain, Hanura, PSI, dan PDIP. "Kita merancang koalisi mirip di Pipres 2019,” jelas Oka Gunastawa di Denpasar, Rabu (3/7).
Berdasarkan hasil Pileg 2019, NasDem hanya memungkinkan bisa membentuk fraksi tersendiri di DPRD Karangasem 2019-2024, DPRD Buleleng 2019-2024, dan DPRD Klungkung 2019-2024. Di Karangasem, NasDem menduduki peringkat ketiga dengan perolehan 9 kursi DPRD Karangasem (di bawaj PDIP yang taih 12 kuri dan Golkar yang raih 11 kursi). Di Buleleng, NasDem meraih 5 kursi dari total 45 kursi DPRD Buleleng 2019-2024. Sementara di Klungkung, NasDem meraih 3 kursi dari total 30 kursi legislatif.
Sedangkan di daerah lainnya, kursi yang diperoleh NasDem tidak signifikan untuk membentuk fraksi tersendiri. Di DPRD Bali 2019-2024, misalnya, NasDem hanya meraih 2 kursi dari total 55 kursi legislatif atau kuasai 3,64 persen suara parlemen. Di DPRD Badung, NasDem hanya meraih 1 kursi dari total 40 kursi legislatif.
Nah, untuk daerah-daerah yang kursinya tidak signifikan, NasDem rancang koalisi seperti Pilpres 2019 untuk membentuk fraksi. Di DPRD Denpasar, misalnya, NasDem yang hanya punya 3 kursi legislatif menjajaki Hanura dan PSI yang masing-masing memiliku 2 kursi.
Sedangkan di DPRD Badung, NasDem yang punya 1 kursi legiasltif pastikan gabung dengan Fraksi PDIP yang berkekuatan 28 kursi legislatif. "Di Badung kita sudah pasti gabung dengan PDIP. Kan sudah sejak awal komunikasi kita bagus dengan PDIP. Sedangkan di masing-masing daerah lainnya, juga sudah penjajakan dan tinggal finalisasi," tandas Oka Gunastawa.
Terkait siapa nanti yang akan merebut posisi ketua fraksi di masing-masing daerah yang sedang dijajaki koalisinya, menurut Oka Gunastawa, hal itu bakal dibahas lebih mendalam. Yang jelas, jatah jabatan ketua fraksi juga melihat jumlah kursi masing-masing parpol, selain juga komunikasinya seperti apa. "Komunikasi politik itu sifatnya dinamis, ada bargaining-bargaining," tegas politisi asal Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem ini.
Sementara itu, Bendahara DPW NasDem Bali, I Gusti Bagus Eka Subagiarta, mengatakan untuk pembentukan fraksi di DPRD Badung, partainya dipastikan akan gabung ke PDIP. "Karena NasDem hanya punya 1 kursi dan pertimbangan koalisi Pilpres 2019 dilanjut, maka sudah final kita merapat ke PDIP di Badung," jelas Eka Subagiarta secara terpisah di Denpasar, Rabu kemarin.
Eka Subagiarta menyebutkan, NasDem sangat dinamis dalam penjajakan koalisi di lembaga legislatif. NasDem mengedepankan berpolitik yang bermartabat dan politik bersih yang selama ini menjadi napasnya. "Makanya, NasDem memilih koalisi dengan parpol yang kira-kira punya visi dan perjuangan yang sama," sergah politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini.
Menurut Eka Subagiarta, untuk DPRD Bali 2019-2024, NasDem yang punya 2 kursi legislatif akan berkoalisi dengan Hanura (punya 1 kursi) dan PSI (punya 1 kursi) untuk membentuk Fraksi Gabungan. Siapa nanti menjabak Ketua Fraksi Gabungan DPRD Bali, masih panjang prosesnya. “Kan kita menunggu proses. Penetapan dan pelantikan anggota Dewan 2019-2024 saja belum," katanya.
Berdasarkan hasil Pileg 2019, NasDem meloloskan 2 caleg ke DPRD Bali 2019-2024. Mereka masing-masing I Wayan Kari Subali (caleg incumbent) dari Dapil Karangasem dan Dr Somvir (caleg new comer) dari Dapil Buleleng.
Sedangkan Hanura meraih 1 kursi DPRD Bali hasil Pileg 2019, melalui I Wayan Arta, caleg new comer dari Dapil Buleleng. Sebaliknya, PSI sebagai parpol pendatang baru hanya meraih 1 kursi melalui Grace Anastasia Surya Widjaja.
Dari hasil Pileg 2019, PDIP merajai perebutan kursi DPRD Bali dengan mendominasi 33 kursi dari total 55 kursi legislatif yang diperebutkan. Sedangkan Golkar berada di posisi kedua dengan perolehan 9 kursi DPRD Bali, disusul Gerindra (6 kursi), dan Demokrat (hanya 4 kursi). *nat
Ketua DPW NasDem Bali, Ida Bagus Oka Gunastawa, mengatakan penjajakan untuk pembentukan fraksi-fraksi di DPRD Bali dan DPRD Kabupaten/Kota se-Bali sudah jalan. Parpol yang dijajaki, antara lain, Hanura, PSI, dan PDIP. "Kita merancang koalisi mirip di Pipres 2019,” jelas Oka Gunastawa di Denpasar, Rabu (3/7).
Berdasarkan hasil Pileg 2019, NasDem hanya memungkinkan bisa membentuk fraksi tersendiri di DPRD Karangasem 2019-2024, DPRD Buleleng 2019-2024, dan DPRD Klungkung 2019-2024. Di Karangasem, NasDem menduduki peringkat ketiga dengan perolehan 9 kursi DPRD Karangasem (di bawaj PDIP yang taih 12 kuri dan Golkar yang raih 11 kursi). Di Buleleng, NasDem meraih 5 kursi dari total 45 kursi DPRD Buleleng 2019-2024. Sementara di Klungkung, NasDem meraih 3 kursi dari total 30 kursi legislatif.
Sedangkan di daerah lainnya, kursi yang diperoleh NasDem tidak signifikan untuk membentuk fraksi tersendiri. Di DPRD Bali 2019-2024, misalnya, NasDem hanya meraih 2 kursi dari total 55 kursi legislatif atau kuasai 3,64 persen suara parlemen. Di DPRD Badung, NasDem hanya meraih 1 kursi dari total 40 kursi legislatif.
Nah, untuk daerah-daerah yang kursinya tidak signifikan, NasDem rancang koalisi seperti Pilpres 2019 untuk membentuk fraksi. Di DPRD Denpasar, misalnya, NasDem yang hanya punya 3 kursi legislatif menjajaki Hanura dan PSI yang masing-masing memiliku 2 kursi.
Sedangkan di DPRD Badung, NasDem yang punya 1 kursi legiasltif pastikan gabung dengan Fraksi PDIP yang berkekuatan 28 kursi legislatif. "Di Badung kita sudah pasti gabung dengan PDIP. Kan sudah sejak awal komunikasi kita bagus dengan PDIP. Sedangkan di masing-masing daerah lainnya, juga sudah penjajakan dan tinggal finalisasi," tandas Oka Gunastawa.
Terkait siapa nanti yang akan merebut posisi ketua fraksi di masing-masing daerah yang sedang dijajaki koalisinya, menurut Oka Gunastawa, hal itu bakal dibahas lebih mendalam. Yang jelas, jatah jabatan ketua fraksi juga melihat jumlah kursi masing-masing parpol, selain juga komunikasinya seperti apa. "Komunikasi politik itu sifatnya dinamis, ada bargaining-bargaining," tegas politisi asal Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem ini.
Sementara itu, Bendahara DPW NasDem Bali, I Gusti Bagus Eka Subagiarta, mengatakan untuk pembentukan fraksi di DPRD Badung, partainya dipastikan akan gabung ke PDIP. "Karena NasDem hanya punya 1 kursi dan pertimbangan koalisi Pilpres 2019 dilanjut, maka sudah final kita merapat ke PDIP di Badung," jelas Eka Subagiarta secara terpisah di Denpasar, Rabu kemarin.
Eka Subagiarta menyebutkan, NasDem sangat dinamis dalam penjajakan koalisi di lembaga legislatif. NasDem mengedepankan berpolitik yang bermartabat dan politik bersih yang selama ini menjadi napasnya. "Makanya, NasDem memilih koalisi dengan parpol yang kira-kira punya visi dan perjuangan yang sama," sergah politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini.
Menurut Eka Subagiarta, untuk DPRD Bali 2019-2024, NasDem yang punya 2 kursi legislatif akan berkoalisi dengan Hanura (punya 1 kursi) dan PSI (punya 1 kursi) untuk membentuk Fraksi Gabungan. Siapa nanti menjabak Ketua Fraksi Gabungan DPRD Bali, masih panjang prosesnya. “Kan kita menunggu proses. Penetapan dan pelantikan anggota Dewan 2019-2024 saja belum," katanya.
Berdasarkan hasil Pileg 2019, NasDem meloloskan 2 caleg ke DPRD Bali 2019-2024. Mereka masing-masing I Wayan Kari Subali (caleg incumbent) dari Dapil Karangasem dan Dr Somvir (caleg new comer) dari Dapil Buleleng.
Sedangkan Hanura meraih 1 kursi DPRD Bali hasil Pileg 2019, melalui I Wayan Arta, caleg new comer dari Dapil Buleleng. Sebaliknya, PSI sebagai parpol pendatang baru hanya meraih 1 kursi melalui Grace Anastasia Surya Widjaja.
Dari hasil Pileg 2019, PDIP merajai perebutan kursi DPRD Bali dengan mendominasi 33 kursi dari total 55 kursi legislatif yang diperebutkan. Sedangkan Golkar berada di posisi kedua dengan perolehan 9 kursi DPRD Bali, disusul Gerindra (6 kursi), dan Demokrat (hanya 4 kursi). *nat
Komentar