Alat Vital Suami Dipotong Istri
Tolak Diajak Berhubungan Seks
KAMPALA, NusaBali
Seorang istri di Uganda dilaporkan memotong penis suaminya sebagai hukuman karena sang suami menolak saat diajak untuk berhubungan seks.
Diwartakan Daily Mirror, Moses Okot yang merupakan petani di Distrik Apac kini tengah berjuang untuk melewati masa kritis atas insiden yang menimpanya. Kepada harian setempat Daily Monitor, Okot menuturkan istrinya, Beatrice Acen, pulang ke rumah dalam keadaan mabuk dan langsung memotong penisnya.
"Ketika saya kembali ke rumah selepas pergi berburu sekitar pukul 19.00, istri saya sedang tidak ada," ujar pria berusia 45 tahun itu.
Jadi, dia makan bersama anaknya. Selesai makan, Okot pergi tidur. Lalu pukul 22.00 waktu setempat, Acen pulang sambil berteriak-teriak dan memanggilnya supaya membukakan pintu.
Namun Okot mengaku saat itu dia tak mendengar teriakan istrinya karena sudah terlalu lelah. Dia berkata merasakan sakit dan bangun untuk melihat celananya penuh darah.
Okot menyebut perbuatan itu dilakukan Acen dikarenakan dia menolak ajakan istrinya untuk berhubungan seks sebagai hukuman karena si istri pulang dalam keadaan mabuk.
"Sebagai seorang pria, saya tidak bisa memahami perbuatannya. Jadi, saya memutuskan memberikan hukuman supaya dia berubah. Dia selalu menginginkan seks," keluhnya.
Okot kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Utama Apac, di mana polisi menyatakan mereka tengah melakukan pengusutan , Acen diketahui melarikan diri. Adapun pasangan itu telah menikah lebih dari 10 tahun, dan dikaruniai lima orang anak. *
Diwartakan Daily Mirror, Moses Okot yang merupakan petani di Distrik Apac kini tengah berjuang untuk melewati masa kritis atas insiden yang menimpanya. Kepada harian setempat Daily Monitor, Okot menuturkan istrinya, Beatrice Acen, pulang ke rumah dalam keadaan mabuk dan langsung memotong penisnya.
"Ketika saya kembali ke rumah selepas pergi berburu sekitar pukul 19.00, istri saya sedang tidak ada," ujar pria berusia 45 tahun itu.
Jadi, dia makan bersama anaknya. Selesai makan, Okot pergi tidur. Lalu pukul 22.00 waktu setempat, Acen pulang sambil berteriak-teriak dan memanggilnya supaya membukakan pintu.
Namun Okot mengaku saat itu dia tak mendengar teriakan istrinya karena sudah terlalu lelah. Dia berkata merasakan sakit dan bangun untuk melihat celananya penuh darah.
Okot menyebut perbuatan itu dilakukan Acen dikarenakan dia menolak ajakan istrinya untuk berhubungan seks sebagai hukuman karena si istri pulang dalam keadaan mabuk.
"Sebagai seorang pria, saya tidak bisa memahami perbuatannya. Jadi, saya memutuskan memberikan hukuman supaya dia berubah. Dia selalu menginginkan seks," keluhnya.
Okot kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Utama Apac, di mana polisi menyatakan mereka tengah melakukan pengusutan , Acen diketahui melarikan diri. Adapun pasangan itu telah menikah lebih dari 10 tahun, dan dikaruniai lima orang anak. *
Komentar