Dua Maskapai Batal Terbang
Jet Star dan Virgin Australia dengan sembilan jadwal penerbangan, batal terbang. Sebanyak 1.480 orang penumpang maskapai tersebut harus menunggu.
Diakui Ardita, dari pantauan tim dari berbagai titik di Bali seperti di wilayah Klungkung, Gianyar, tidak terpantau debu dari erupsi Gunung Barujari. Bahkan dari pantauan citra satelit Himawari, ungkapnya, debu vulkanik tidak ada yang mengarah ke Bali.
Apa pertimbangan dari pihak maskapai melakukan pembatalan penerbangan? “Maskapai punya itung-itungan tersendiri. Kalau aktivitas di bandara sampai saat ini masih normal,” tuturnya.
Pria asal Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, itu menjelaskan, dampak letusan Gunung Barujari tidak separah pada saat erupsi Gunung Raung, sekitar Juli 2015 lalu. Namun demikian, pihaknya tetap melakukan antisipasi. Bahkan, pihaknya tetap melakukan pemantauan membaca situasi dan kondisi. Monitoring dilakukan selama 24 jam untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Akibat canceled ini, ratusan penumpang terpaksa memperpanjang tinggal di Bali selama sehari. “Minimal untuk hari ini (kemarin) calon penumpang memperpanjang tinggal,” imbuh Ardita.
Untuk informasi jumlah penumpang sekitar 1.480 orang. “Total sekitar 1.480 orang, untuk penumpang dua airlines itu,” ujar GM Bandara I Gusti Ngurah Rai Trikora Harjo, secara terpisah.
Sampai kapan pembatalan terbang dari dua maskapai yakni Jet Star dan Virgin Airlines belum diketahui secara pasti. Trikora hanya menegaskan, saat ini penanganannya adalah para penumpang diinapkan dan menunggu jadwal pemberangkatan.
1
2
Komentar