Sopir Terjebak dalam Tangki BBM
Sebelum dievakuasi, korban Nyoman Nita yang pingsan sempat diberi bantuan Oksigen di dalam tangki BBM yang disalurkan dari atas melalui kompresor
Pingsan Akibat Keracunan Bau BBM, Proses Evakuasi Berlangsung Dramatis
TABANAN, NusaBali
Peristiwa unik yang nyaris merenggut nyawanya menimpa I Nyoman Nita, 46, sopir Truk Tangki BBM asal Banjar Dinas Asak Kawan, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem, Selasa (9/7) siang. Diduga keracunan saat memperbaiki klep (katup) saluran minyak kendaraannya di Bengkel Panca Dana, Jalan Pulau Batam Nomor 43 Tabanan, korban Nyoman Nita terjebak pingsan di dalam tangki BBM.
Informasi di lapangan, korban Nyoman Nita awalnya datang ke Bengkel Panca Dana bersama kernetnya, I Ketut Astawa, Jumat (5/7) sore pukul 16.00 Wita, untuk memperbaiki Truk Tangki BBM-nya yang alami kerusakan bagian mesin. Empat hari kemudian, korban Nyoman Nita kembali datang ke bengkel yang berlokasi di Banjar Dauh Pala, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan tersebut, Selasa pagi sekitar pukul 09.00 Wita .
Korban Nyoman Nita kemarin datang seorang diri ke Bengkel Panca Dana, bermaksud untuk mengecek proses perbaikan Truk Tangki BBM yang dikemudikannya tersebut. Nah, siang sekitar pukul 14.20 Wita, korban Nyoman Nita terlihat naik ke atas kendaraannya, kemudian masuk ke tangki BBM sedalam 2 meter yang dalam keadaan kosong, dengan tujuan untuk memperbaiki klep (karet penutup).
Ketika korban Nyoman Nita naik dan masuk ke dalam tangki BBM, sempat dilihat oleh I Gede Putu Sutawijaya, 51, salah sorang montir di Bengkel Panca Dana. Saksi Putu Sutawijaya mulai curiga terjadi sesuatu, karena korban tidak kunjung keluar dari dalam tangki kendaraannya.
Karena curiga dan penasaran, Putu Sutawijaya pun berinisiatif memanggil-manggil korban, namun tidak ada sahutan. Selanjutnya, Putu Sutawijaya langsung naik ke atas Truk Tangki BBM milik korban. Dia terkejut karena melihat korban Nyoman Nita terjebak tak sadarkan diri dalam tangki BBM sedalam 2 meter. Korban ditemukan pingsan dalam posisi tersandar ke dinding tangki.
Begitu melihat temuan heboh tersebut, Sutawijaya pun langsung teriak meminta tolong. Selanjutnya, peristiwa ini dilaporkan ke Polsek Kota Tabanan yang jaraknya tidak jauh dari lokasi TKP. Tak lama berselang, jajaran kepolisian terjun ke TKP bersama petugas BPBD Tabanan untuk mengevakuasi korban.
Sebuah ambulans juga didatangkan ke lokasi untuk pertolongan Oksigen bagi korban Nyoman Nita. Setelah mendapat pertolongan Oksigen di lokasi TKP, korban langsung dilarikan ke BRUD Tabanan untuk menjalani perawatan intesif.
Kanit Reskrim Polsek Kota Tabanan, Iptu I Nyoman Artadana, menga-takan proses evakuasi korban Nyoman Nita dari dalam tangki BBM berlangsung dramatis selama sekitar 10 menit. Proses evakuasi menjadi alot, karena kondisi di dalam tangki BBM berbau sangat menyengat.
Untuk menghindari risiko, kata Iptu Artadana, korban Nyoman Nita terpaksa ditarik beramai-ramai menggunakan beton yang ujunganya berisi sangket. Baju dalam korban kemudian disangket dengan beton, lalu tubuhnya diangkat ke atas Truk Tangki BBM. "Akhirnya korban bisa terangkat ke atas tangki dengan bantuan seluruh persone. Kemudian, korban langsung dibantu Oksigen dari ambulans BRSUD Ta-banan, sebelum dibawa ke rumah sakit,” papar Iptu Artadana.
Menurut Iptu Artadana, sebelum bantuan Oksigen dari ambulans BRSUD Tabanan datang, Nyoman Nita yang masih berada di dalam tangki BBM sempat diberikan bantuan Oksigen oleh petugas kepolisian dengan bantuan selang kompresor yang disentuhkan dari atas ke mulut dan hidung korban. "Ini kami lakukan bantuan awal sebelum alat bantu datang agar tidak terjadi kejadian fatal," katanya.
Sementara itu, Dokter MOD BRSUD Tabanan, dr Dendra Purana, menyatakan korban Nyoman Nita tiba di rumah sakit, Selasa sore sekitar pukul 15.00 Wita. Saat tiba di rumah sakit, korban sudah dalam kondisi sadar, namun mengeluh pusing dan lemas. Setelah dicek kondisi kesehatannya, tensi korban normal, juga tidak ada sesak napas.
"Pasien lemas, diduga keracunan dan kekurangan Oksigen akibat terlalu banyak menghirup bau BBM. Apalagi, pasien menghirup bau BBM dalam ruang tertutup (tangki)," ungkap dr Dendra Purana.
Disebutkan, jika sesorang menghirup BBM dalam jumlah berlebihan, ada risiko kekurangan Oksigen. Apalagi, korban Ketut Nita berada di ruangan tertutup dalam tangki BBM. “Menurut keterangan polisi, berada dalam tangki BBM sampai selama 10 menit. Beruntung, cepat diketahui," katanya.
Korban Nyoman Nita sendiri, lanjut dr Dendra, sempat 3 jam dirawat di BRSUD Tabanan. Setelah mendapatkan perawatan, pasien yang seharusnya menjalani rawat inap justru minta pulang paksa. Karena kondisinya telah stabil dan pusingnya berkurang, akhirnya korban diizinkan pulang dari rumah sakit, Selasa petang pukul 18.00 Wita. "Pasien pulang dengan dijemput istrinya. Psien diajak pulang ke tempat tinggalnya di kawasan Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Gianyar," papar dr Dendra.
Paparan hampir senada juga diungkapkan Kasubag Humas Polres Tabanan, Iptu I Made Budiarta. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, korban Ketut Nita diduga keracunan dan pingsan karena tahan mencium bau BBM dalam tangki. Lagipula, tangki BBM tersebut dalam kondisi tertutup. "Korban akhirnya jatuh pingsan,” papar Iptu Budiarta. *des
1
Komentar