Temuan Mayat dalam Kardus, 6 Saksi Diperiksa
Sepekan lebih identitas mayat mengering dalam kardus yang ditemukan di Banjar Megati Kelod, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan masih misterius.
TABANAN, NusaBali
Namun kepolisian sudah memeriksa 6 saksi guna mengungkap kejelasan kasus tersebut. Kasubag Humas Polres Tabanan, Iptu I Made Budiarta, mengatakan identitas dari mayat tersebut masih belum diketahui. Polisi masih melakukan penyelidikan. "Belum identitas belum, kami masih lidik," ujarnya, Selasa (9/7).
Dikatakannya, untuk mengungkap kasus tersebut sudah ada 6 saksi yang diperiksa. Enam saksi yang diperiksa itu adalah dari unsur pemilik lahan, pelapor, warga dan yang pertama kali menemukan," jelasnya. Diakui, meskipun sudah melakukan otopsi saat ini baru bisa dipastikan bahwa mayat tersebut perempuan.
Penyebab kematian dan lain sebagainya masih lidik. "Jadi sabar dulu, kami masih lakukan lidik," tegasnya. Sementara informasi menurut sumber di kepolisian bahwa selain Polres Tabanan pengungkapkan kasus juga dibantu Polda Bali. Belum lama ini Intel Polda Bali juga ke lokasi kejadian mencari keterangan tambahan.
Seluruh lokasi diperiksa termasuk tumbuhnya rerumputan di tempat mayat mengering ditemukan. "Selain itu pengawet jenis apa dipakai sehingga mayat ditemukan mengering ini masih pemeriksaan forensik," kata sumber. Seperti berita sebelumnya, Minggu (30/6) warga geger karena ditemukan mayat dalam kardus di tegalan Banjar Megati Kelod, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur sekitar pukul 15.00 WITA. Mayat ditemukan pertama kali oleh Nyoman Sudiastawa saat hendak menyabit karena timbulkan bau busuk.
Sudiastawa sempat mengorek dengan kayu kardus yang menimbulkan bau busuk itu. Betapa terkejutnya saat dikorek dia melihat lutut manusia. Dengan kondisi kaki gemetar temuan ini dilaporkan ke Ketut Surayana lalu di laporkan ke Kelian Adat dan baru kemudian dilaporkan ke polisi. Mayat tersebut saat ini sudah dibawa ke RSUP Sanglah untuk dilakukan autopsi guna penyelidikan lebih lanjut. *des
Dikatakannya, untuk mengungkap kasus tersebut sudah ada 6 saksi yang diperiksa. Enam saksi yang diperiksa itu adalah dari unsur pemilik lahan, pelapor, warga dan yang pertama kali menemukan," jelasnya. Diakui, meskipun sudah melakukan otopsi saat ini baru bisa dipastikan bahwa mayat tersebut perempuan.
Penyebab kematian dan lain sebagainya masih lidik. "Jadi sabar dulu, kami masih lakukan lidik," tegasnya. Sementara informasi menurut sumber di kepolisian bahwa selain Polres Tabanan pengungkapkan kasus juga dibantu Polda Bali. Belum lama ini Intel Polda Bali juga ke lokasi kejadian mencari keterangan tambahan.
Seluruh lokasi diperiksa termasuk tumbuhnya rerumputan di tempat mayat mengering ditemukan. "Selain itu pengawet jenis apa dipakai sehingga mayat ditemukan mengering ini masih pemeriksaan forensik," kata sumber. Seperti berita sebelumnya, Minggu (30/6) warga geger karena ditemukan mayat dalam kardus di tegalan Banjar Megati Kelod, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur sekitar pukul 15.00 WITA. Mayat ditemukan pertama kali oleh Nyoman Sudiastawa saat hendak menyabit karena timbulkan bau busuk.
Sudiastawa sempat mengorek dengan kayu kardus yang menimbulkan bau busuk itu. Betapa terkejutnya saat dikorek dia melihat lutut manusia. Dengan kondisi kaki gemetar temuan ini dilaporkan ke Ketut Surayana lalu di laporkan ke Kelian Adat dan baru kemudian dilaporkan ke polisi. Mayat tersebut saat ini sudah dibawa ke RSUP Sanglah untuk dilakukan autopsi guna penyelidikan lebih lanjut. *des
1
Komentar