PIP Kabupaten Badung Kunker ke Pemprov Sumsel
Matangkan Rencana Pembangunan Stadion Mengwi
MANGUPURA, NusaBali
Pemkab Badung berencana merenovasi GOR Mengwi menjadi stadion bertaraf nasional. Guna mematangkan rencana tersebut, Pekan Informasi Pembangunan (PIP) Kabupaten Badung melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Pemprov Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu (10/7). Rombongan yang dipimpin Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa diterima Gubernur Sumsel H Herman Deru.
Rombongan PIP Pemkab Badung dipimpin Wabup Suiasa didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra IBA Yoga Segara, Kepala Dinas PUPR IB Surya Suamba, Kabag Humas Setda Badung Putu Ngurah Thomas Yuniarta, sejumlah pimpinan OPD terkait serta wartawan. Sedangkan Gubernur Herman Deru didampingi Asisten I Akhmad Najib, Kadisdikpora Ahmad Yusuf, Kaperkim Basyarudin, Kabiro Humas Protokol Iwan Gunawan, Dirut Jakabaring Sport City (JSC) Meina Paloh, Direktur Marketing JSC Bambang Supriyanto, dan staf khusus gubernur.
Wabup Suiasa menjelaskan, Badung saat ini tengah menyusun detail engineering design (DED) pembangunan stadion bertaraf nasional sebagai sport center yang secara fisik akan dikerjakan tahun 2020. “Kami belum memiliki stadion yang memenuhi standar nasional untuk mengembangkan sektor olahraga dengan baik,” ujarnya.
Mantan Wakil Ketua DPRD Badung tersebut mengungkapkan, melalui pembangunan Stadion Mengwi tersebut Badung akan memaduserasikan olahraga dengan sektor pariwisata. Apalagi, Badung memiliki sektor pariwisata yang besar. “Banyak klub-klub yang berminat untuk bisa bermain di Bali. Maka dari itu, kami mencoba mengembangkan sport tourism,” ungkapnya.
Ke depan pihaknya berencana mengonsep stadion di 50 hektare lahan. Stadion tersebut tidak hanya sebagai fasilitas olahraga bagi masyarakat, namun juga akan dibawa ke segi ekonominya. “Kami ke sini ingin meminta petunjuk dan informasi sebagai referensi pembangunan Stadion Mengwi nantinya,” katanya.
Gubernur Herman Deru menyampaikan ucapan selamat datang kepada rombongan PIP Badung. Menurutnya, Jakabaring Sport City merupakan kawasan reklamasi. Kawasan seluas 350 hektare tersebut awalnya merupakan rawa yang dihuni buaya. Pembangunan dimulai 1988, tahun 2004 kawasan tersebut mulai berkembang. “Jakabaring memiliki venue yang lengkap. Kami bercita-cita menjadikan Jakabaring sebagai sport science. Saya sudah bicara ke Kemenpora. Pusat ingin menjadikan ini sebagai sekolah olahraga,” katanya. *asa
Rombongan PIP Pemkab Badung dipimpin Wabup Suiasa didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra IBA Yoga Segara, Kepala Dinas PUPR IB Surya Suamba, Kabag Humas Setda Badung Putu Ngurah Thomas Yuniarta, sejumlah pimpinan OPD terkait serta wartawan. Sedangkan Gubernur Herman Deru didampingi Asisten I Akhmad Najib, Kadisdikpora Ahmad Yusuf, Kaperkim Basyarudin, Kabiro Humas Protokol Iwan Gunawan, Dirut Jakabaring Sport City (JSC) Meina Paloh, Direktur Marketing JSC Bambang Supriyanto, dan staf khusus gubernur.
Wabup Suiasa menjelaskan, Badung saat ini tengah menyusun detail engineering design (DED) pembangunan stadion bertaraf nasional sebagai sport center yang secara fisik akan dikerjakan tahun 2020. “Kami belum memiliki stadion yang memenuhi standar nasional untuk mengembangkan sektor olahraga dengan baik,” ujarnya.
Mantan Wakil Ketua DPRD Badung tersebut mengungkapkan, melalui pembangunan Stadion Mengwi tersebut Badung akan memaduserasikan olahraga dengan sektor pariwisata. Apalagi, Badung memiliki sektor pariwisata yang besar. “Banyak klub-klub yang berminat untuk bisa bermain di Bali. Maka dari itu, kami mencoba mengembangkan sport tourism,” ungkapnya.
Ke depan pihaknya berencana mengonsep stadion di 50 hektare lahan. Stadion tersebut tidak hanya sebagai fasilitas olahraga bagi masyarakat, namun juga akan dibawa ke segi ekonominya. “Kami ke sini ingin meminta petunjuk dan informasi sebagai referensi pembangunan Stadion Mengwi nantinya,” katanya.
Gubernur Herman Deru menyampaikan ucapan selamat datang kepada rombongan PIP Badung. Menurutnya, Jakabaring Sport City merupakan kawasan reklamasi. Kawasan seluas 350 hektare tersebut awalnya merupakan rawa yang dihuni buaya. Pembangunan dimulai 1988, tahun 2004 kawasan tersebut mulai berkembang. “Jakabaring memiliki venue yang lengkap. Kami bercita-cita menjadikan Jakabaring sebagai sport science. Saya sudah bicara ke Kemenpora. Pusat ingin menjadikan ini sebagai sekolah olahraga,” katanya. *asa
Komentar