Yenny Wahid Imbau Petinggi NU: Jangan Seolah Kita Tuntut Kursi Menteri
Putri ke-4 Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid, memberi imbauan kepada petinggi NU soal kursi menteri.
JAKARTA, NusaBali
Dia tak ingin NU seolah-olah menuntut masuk kabinet. "Saya imbau petinggi NU supaya tidak terjebak pada retorika seolah-olah kita menuntut kursi kabinet atau sebagainya," kata Yenny kepada wartawan di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (10/7), dilansir detikcom.
Yenny mengatakan peran yang harus dijalankan NU adalah peran sinergis dengan pemerintah. NU diharapkan memberi masukan konstruktif dan kritik membangun.
"Jadi NU sesuai khitah tidak boleh berpolitik praktis artinya kita menghindari seolah-olah NU menuntut ada retorika NU menuntut jumlah kursi kabinet alokasi kabinet. Di NU nggak ada itu," ungkapnya.
Dia juga berharap aspirasi warga NU selalu didengar pemerintah. "Tapi tidak kemudian dengan cara bagi-bagi kursi nuntut kursi," tutup Yenny.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj siap menyetorkan nama menteri ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia memastikan banyak kader NU berasal dari kalangan profesional. "Banyak sekali (yang) profesional," kata Said Aqil kepada wartawan di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (10/7).
Sementara itu, Wasekjen PKB Daniel Johan menyebut jatah menteri untuk Nahdlatul Ulama (NU) dan PKB harus dipisah, meski keduanya merupakan bagian dari nahdliyin.
"Memang kan PKB itu dilahirkan oleh NU, tapi kan PKB bukan NU. Tentu itu suatu yang terpisah," kata Daniel Johan dalam diskusi Polemik 'Ribut Rebut Kursi Menteri' di d'Consulate Resto & Lounge, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (6/7). *
Yenny mengatakan peran yang harus dijalankan NU adalah peran sinergis dengan pemerintah. NU diharapkan memberi masukan konstruktif dan kritik membangun.
"Jadi NU sesuai khitah tidak boleh berpolitik praktis artinya kita menghindari seolah-olah NU menuntut ada retorika NU menuntut jumlah kursi kabinet alokasi kabinet. Di NU nggak ada itu," ungkapnya.
Dia juga berharap aspirasi warga NU selalu didengar pemerintah. "Tapi tidak kemudian dengan cara bagi-bagi kursi nuntut kursi," tutup Yenny.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj siap menyetorkan nama menteri ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia memastikan banyak kader NU berasal dari kalangan profesional. "Banyak sekali (yang) profesional," kata Said Aqil kepada wartawan di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (10/7).
Sementara itu, Wasekjen PKB Daniel Johan menyebut jatah menteri untuk Nahdlatul Ulama (NU) dan PKB harus dipisah, meski keduanya merupakan bagian dari nahdliyin.
"Memang kan PKB itu dilahirkan oleh NU, tapi kan PKB bukan NU. Tentu itu suatu yang terpisah," kata Daniel Johan dalam diskusi Polemik 'Ribut Rebut Kursi Menteri' di d'Consulate Resto & Lounge, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (6/7). *
Komentar