Temuan Tengkorak dan Tulang Belulang Masih Misterius
Polsek Seririt Cek Laporan Anak Minggat di Celukan Bawang
SINGARAJA, NusaBali
Polisi hingga kini masih bekerja keras untuk mengungkap identitas dari tengkorak dan tulang belulang yang ditemukan di kebun warga Banjar Dinas Tegallenga, Desa Kalisada, Kecamatan Seririt, Buleleng, Senin (8/7) lalu. Unit Reskrim Polsek Seririt saat ini tengah mengecek informasi bocah asal Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, yang dilaporkan minggat oleh keluarganya sejak sepuluh bulan lalu.
Kanit Reskrim Polsek Seririt, Iptu Putu Edy Sukariawan, Kamis (11/7) kemarin dihubungi via telepon mengatakan sejauh ini pihaknya baru melakukan pemeriksaan saksi yang menemukan tengkorak pertama kali. Selain juga berkoordinasi dengan Polsek Kawasan Laut Celukan Bawang soal informasi ada bocah yang dilaporkan meninggalkan rumah pada September 2018 lalu.
“Kami masih menunggu hasil Labfor dan saat ini baru pemeriksaan saksi. Kemarin ada info dari warag Celukan Bawang ada anak hilang kami masih korodinasikan ke Polsek. Kalau memang ada temu dari hasil Labfor, coba nanti akan dicocokkan dengan laporan di Celukan Bawang itu,” ujar Iptu Edy.
Sementara itu ditemui di tempat terpisah, Kapolsek Kawasan Laut Celukan Bawang, AKP Gusti Putu Arnata membenarkan pihaknya pernah menerima laporan dari orangtua bocah yang disebut meninggalkan rumah. “Bukan hilang, tapi laporannya telah meninggalkan rumah itu sudah lama September 2018 lalu,” jelasnya.
Bocah perempuan berumur 14 tahun itu disebut bernama Alicya Cahya Ningrum alias Lilis. Laporan itu dibuat langsung oleh ibunya, Ismu Handyah. Disebut Lilis sudah meninggalkan rumah pada tanggal 15 September 2018 pada pukul 19.00 WITA dan hingga kini belum ada informasi jelas terkait keberadaannya.
Bocah perempuan itu disebut memiliki ciri-ciri berambut hutam panjang, kulit kuning langsat, mata sipit dan wajah bulat lonjong, dengan tinggi sekitar 150 sentimeter dan memiliki tanda bulat hitam kecil tipis di lengan sebelah kanan.
AKP Arnata juga mengaku sudah menindaklanjuti laporan bocah meninggalkan rumah itu. Hanya saja saat pihak kepolisian berupaya melakukan pencarian, kedua orangtua korban yang sudah bercerai tidak kooperatif. “Kami minta keterangan kedua orangtuanya sepertinya tidak ada respons, setelah itu juga karena sudah bercerai susah dihubungi dan tidak tinggal di rumahnya di Banjar Dinas Brombong, Celukan Bawang lagi. Awalnya si anak ini memang diajak ayahnya karena bercerai, keseharian diasuh neneknya,” imbuh dia. Kasubag Humas Polres Buleleng yang juga ada bersama Kapolsek Kawasan Laut Celukan Bawang juga mengatakan sejumlah kejadian baik orang hilang atau orang jatuh yang belum ditemukan di Wanagiri Januari lalu, maupun kasus lainnya bisa saja berkaitan dengan temuan tulang ini.
Namun untuk membuktikannya perlu perlu alat bukti dan hasil laboratorium forensik yang mendukung keterkaitan kasus. “Ya kemungkinan terkait atau tidaknya itu bisa ada bisa tidak. Termasuk kasus lain, tetapi memang harus menunggu hasil Labfor nanti pasti ada hasil yang akan merujuk ke langkah selanjutnya dari penyelidikan,” jelasnya. *k23
Kanit Reskrim Polsek Seririt, Iptu Putu Edy Sukariawan, Kamis (11/7) kemarin dihubungi via telepon mengatakan sejauh ini pihaknya baru melakukan pemeriksaan saksi yang menemukan tengkorak pertama kali. Selain juga berkoordinasi dengan Polsek Kawasan Laut Celukan Bawang soal informasi ada bocah yang dilaporkan meninggalkan rumah pada September 2018 lalu.
“Kami masih menunggu hasil Labfor dan saat ini baru pemeriksaan saksi. Kemarin ada info dari warag Celukan Bawang ada anak hilang kami masih korodinasikan ke Polsek. Kalau memang ada temu dari hasil Labfor, coba nanti akan dicocokkan dengan laporan di Celukan Bawang itu,” ujar Iptu Edy.
Sementara itu ditemui di tempat terpisah, Kapolsek Kawasan Laut Celukan Bawang, AKP Gusti Putu Arnata membenarkan pihaknya pernah menerima laporan dari orangtua bocah yang disebut meninggalkan rumah. “Bukan hilang, tapi laporannya telah meninggalkan rumah itu sudah lama September 2018 lalu,” jelasnya.
Bocah perempuan berumur 14 tahun itu disebut bernama Alicya Cahya Ningrum alias Lilis. Laporan itu dibuat langsung oleh ibunya, Ismu Handyah. Disebut Lilis sudah meninggalkan rumah pada tanggal 15 September 2018 pada pukul 19.00 WITA dan hingga kini belum ada informasi jelas terkait keberadaannya.
Bocah perempuan itu disebut memiliki ciri-ciri berambut hutam panjang, kulit kuning langsat, mata sipit dan wajah bulat lonjong, dengan tinggi sekitar 150 sentimeter dan memiliki tanda bulat hitam kecil tipis di lengan sebelah kanan.
AKP Arnata juga mengaku sudah menindaklanjuti laporan bocah meninggalkan rumah itu. Hanya saja saat pihak kepolisian berupaya melakukan pencarian, kedua orangtua korban yang sudah bercerai tidak kooperatif. “Kami minta keterangan kedua orangtuanya sepertinya tidak ada respons, setelah itu juga karena sudah bercerai susah dihubungi dan tidak tinggal di rumahnya di Banjar Dinas Brombong, Celukan Bawang lagi. Awalnya si anak ini memang diajak ayahnya karena bercerai, keseharian diasuh neneknya,” imbuh dia. Kasubag Humas Polres Buleleng yang juga ada bersama Kapolsek Kawasan Laut Celukan Bawang juga mengatakan sejumlah kejadian baik orang hilang atau orang jatuh yang belum ditemukan di Wanagiri Januari lalu, maupun kasus lainnya bisa saja berkaitan dengan temuan tulang ini.
Namun untuk membuktikannya perlu perlu alat bukti dan hasil laboratorium forensik yang mendukung keterkaitan kasus. “Ya kemungkinan terkait atau tidaknya itu bisa ada bisa tidak. Termasuk kasus lain, tetapi memang harus menunggu hasil Labfor nanti pasti ada hasil yang akan merujuk ke langkah selanjutnya dari penyelidikan,” jelasnya. *k23
Komentar