Jembatan Kali Kembar Jadi TPS Liar
Jembatan ini mulai dijadikan TPS liar sejak kontainer sampah di selatan Puskesmas Pembantu (Pustu) Lelateng, ditiadakan sekitar dua tahun lalu.
Warga Harap Aparat Tindak Pembuang Sampah Sembarangan
NEGARA, NusaBali
Sejumlah oknum pembuang sampah di seputaran Jembatan Kali Kembar, Jalan Danau Beratan, Lingkungan Terusan, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana, belakangan ini, membuat geram warga sekitar. Warga yang menerima dampak negatif minta pembuang sampah hingga muncul TPS (tempat pembuangan sampah) liar ini, ditindak tegas oleh petugas.
Para pelaku diduga merupakan sejumlah warga dari luar kelurahan setempat. Dari informasi warga sekitar, Jumat (12/7), Jembatan Kali Kembar mulai dijadikan TPS liar, sejak kontainer sampah di selatan Puskesmas Pembantu (Pustu) Lelateng, ditiadakan sekitar dua tahun lalu. Ditiadakannya kontainer sampah di utara jembatan setempat, itu sebelumnya disepakati warga setempat, berkenaan prilaku sejumlah oknum warga yang sembarangan membuang sampah di luar kontainer sehingga membut sampah berserakan, dan menggangu kenyamanan warga sekitar maupun di Pustu setempat. “Yang buang sampah sembarang waktu ada kontainer di sini, juga warga-warga luar. Biasa sampah dilempar dari atas motor,” ujar salah satu warga setempat, I Ketut Suetha,60.
Sejak tidak ada kontainer sampah di lokasi sekitar, kata Suetha, sejumlah oknum warga dari luar kelurahan setempat, itu akhirnya membuang sampah di Jembatan Kali Kembar yang juga berada tepat dengan perbatasan Desa Baluk, Kecamatan Negara. Berbagai upaya juga sudah dilakukan untuk mengantisipasi pembuangan sampah di sekitar lokasi jembatan. Mulai dari memasang plang larangan membuang sampah, termauk sempat berusaha dilakukan penangkapan terhadap salah satu oknum warga yang kedapatan membuangg sampah di jembatan setempat. “Pernah satu pelaku ditangkap pecalang. Kepergok waktu buang sampah siang hari. Sempat dibawa ke Kantor Lurah, tetapi hanya diberikan peringatan dan dihukum berjemur. Tetapi setelah itu, tetap saja ada yang buang sampah di sana,” ucapnya.
Yang paling menjengkelkan, sambung Suetha, sampah-sampah yang dibuang di sekitar jembatan, ini tidak hanya sampah rumah tangga. Tidak jarang ditemukan sampah berisi sisa-sisa pemotongan ayam yang menebar bau busuk. “Setiap ada sampah di sana, sudah selalu berusa dibersihkan. Kalau menurut saya, kalau tertangkap lagi, lebih baik diberikan sanksi lebih tegas. Misalnya suruh dia yang memberihkan sampah, atau kalau memang ada aturannya, ya diproses lebih tegas lagi. Soalnya, kadang dikira warga Lelateng yang membuang sampah di sana, pahadal kita di Lelateng biasa membuang sampah di TPS di Lingkungan Terusan. Mereka malah enak-enak sembarangan buang sampah di sini,” ujarnya.
Kelian Tempek IV Banjar Peken, Lingkungan Terusan, Kelurahan Lelateng I Putu Darma, juga mangaku tidak mengerti dengan pikiran sejumlah oknum yang tetap sembarangan membuang sampah di Jembatan Kali Kembar itu. Biasanya, aktivitas pembuangan sampah, itu dilakukan pada dini hari sehingga memang sulit terpantau, “Biasanya antara pukul 01.00 sampai pukul 04.00 Wita. Sampah dilempar begitu saja dari atas motor. Sebenarnya, memang perlu dicarikan solusi lagi. Kalau dijaga terus, rasanya sulit. Mengkin bisa cari lain, dengan mentata sekitar jembatan, dibuatkan taman, diisi penerangan jalan, bila perlu pasang CCTV. Kalau hanya dibersihkan, rasanya tetap saja akan mubazir,” ujarnya.
Lurah Lelateng I Made Santa Purwa, saat dikonfirmasi terpisah Jumat kemarin, mengatakan, dari pihak kelurahan sudah berusaha meyadarkan sejumlah oknum-oknum pembuang sampah di jembtana teresbut. Setiap ada sampah, warga sekitar termasuk sejumlah komunitas peduli sampah dikerahkan untuk gotong-royong di jembatan yang dijadikan TPS liar itu. “Kami rutin bersihkan, dengan harapan bisa menyadarkan warga yang buang sampah di sana. Tetapi memang setelah dibersihkan, besoknya ada sampah lagi. Padahal sudah jelas ada plang larangan,” ujarnya.
Kedepannya, Santa Purwa mengaku, akan tetap berusaha menyadarkan pelaku sembari memikirkan solusi terbaik. Jika melakukan penataan di areal sekitar, bisa menjadi solusi, pihaknya juga akan segera berkoordinasi ke Dinas Lingkungan Hidup (LH). “Selama ini kami juga terus berkoodinasi ke Dinas LH. Kalau usulan penataan di sana, nanti kami juga akan bersurat ke LH, dan mudah-mudahan memang bisa menjadi solusi terbaik untuk masalah sampah di sana,” pungkasnya. *ode
Komentar