Dua Desa Krisis Air Bersih
Biasanya krama mengambil air di Desa Pidpid, Kecamatan Abang sejauh 4 kilometer.
AMLAPURA, NusaBali
Desa Nawakerti Kecamatan Abang dan Desa Dukuh Kecamatan Kubu, Karangasem terdampak kekeringan. Imbasnya, krama di dua desa krisis air bersih dan mohon bantuan pasokan air bersih ke BPBD dan PMI Karangasem. Sesuai permintaan, BPBD dan PMI Karangasem memasok air bersih sebanyak satu mobil tangki ke Desa Nawakerti.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan krama Desa Nawakerti mengajukan permohonan pasokan air dua mobil tangki. “Sementara kami kirim satu mobil tangki,” ungkap IB Arimbawa, Jumat (12/7). Satu mobil tangki isinya 5.000 liter. Permintaan krama agar ada pasokan air dari BPBD rutin tiap tahun. “Kami siap melayani,” imbuhnya.
Dikatakan, Desa Nawakerti merupakan daerah rawan bencana III, jauh dari mata air. Lokasinya di lereng Gunung Agung. Rata-rata krama kesulitan air bersih karena cubang air telah kering. Desa Nawakerti yang mewilayahi empat banjar dinas berpenduduk 4.524 jiwa. Perbekel desa Nawakerti I Wayan Putu membenarkan warganya kesulitan air bersih sejak Juni 2019. “Warga kami yang dibantu di Banjar Bau Kangin dan Banjar Bau Kawan. Bantuan datang dari BPBD dan PMI Karangasem,” katanya.
Dikatakan, kesulitan air terjadi tiap tahun. Terutama memasuki bukan Juni hingga Oktober. Setelah itu turun hujan, krisis air bisa teratasi. Belakangan ini cubang-cubang milik warga mulai kering. Biasanya krama mengambil air di Desa Pidpid, Kecamatan Abang sejauh 4 kilometer. “Kami juga melayani warga yang membutuhkan air, hanya dibayar per mobil tangki Rp 60.000 sebagai pengganti biaya operasional saja. Harga normal Rp 150.000 per mobil tangki,” jelasnya.
Perbekel Nawakerti I Wayan Putu berharap agar suplai air dari proyek Sungai Telaga Waja didistribusikan, sehingga permasalahan klasik setiap tahun tidak lagi dialami warga masyarakat Desa Nawakerti. Sebelumnya, BPBD Karangasem distribusikan air bersih di Desa Dukuh, Kecamatan Kubu, Kamis (11/7). Desa Dukuh juga di wilayah KRB III merupakan daerah gersang kesulitan air dan jauh dari mata air. Desa Dukuh mewilayahi enam banjar dinas berpenduduk 5.099 jiwa. *K16
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan krama Desa Nawakerti mengajukan permohonan pasokan air dua mobil tangki. “Sementara kami kirim satu mobil tangki,” ungkap IB Arimbawa, Jumat (12/7). Satu mobil tangki isinya 5.000 liter. Permintaan krama agar ada pasokan air dari BPBD rutin tiap tahun. “Kami siap melayani,” imbuhnya.
Dikatakan, Desa Nawakerti merupakan daerah rawan bencana III, jauh dari mata air. Lokasinya di lereng Gunung Agung. Rata-rata krama kesulitan air bersih karena cubang air telah kering. Desa Nawakerti yang mewilayahi empat banjar dinas berpenduduk 4.524 jiwa. Perbekel desa Nawakerti I Wayan Putu membenarkan warganya kesulitan air bersih sejak Juni 2019. “Warga kami yang dibantu di Banjar Bau Kangin dan Banjar Bau Kawan. Bantuan datang dari BPBD dan PMI Karangasem,” katanya.
Dikatakan, kesulitan air terjadi tiap tahun. Terutama memasuki bukan Juni hingga Oktober. Setelah itu turun hujan, krisis air bisa teratasi. Belakangan ini cubang-cubang milik warga mulai kering. Biasanya krama mengambil air di Desa Pidpid, Kecamatan Abang sejauh 4 kilometer. “Kami juga melayani warga yang membutuhkan air, hanya dibayar per mobil tangki Rp 60.000 sebagai pengganti biaya operasional saja. Harga normal Rp 150.000 per mobil tangki,” jelasnya.
Perbekel Nawakerti I Wayan Putu berharap agar suplai air dari proyek Sungai Telaga Waja didistribusikan, sehingga permasalahan klasik setiap tahun tidak lagi dialami warga masyarakat Desa Nawakerti. Sebelumnya, BPBD Karangasem distribusikan air bersih di Desa Dukuh, Kecamatan Kubu, Kamis (11/7). Desa Dukuh juga di wilayah KRB III merupakan daerah gersang kesulitan air dan jauh dari mata air. Desa Dukuh mewilayahi enam banjar dinas berpenduduk 5.099 jiwa. *K16
1
Komentar