DLH Tabanan Tunggu Mesin Olah Sampah Organik dari Jepang
Pemkan Tabanan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kini sedang menunggu bantuan berupa mesin pengolahan sampah organik dari Jepang.
TABANAN, NusaBali
Pemerintah Jepang kini sedang melakukan lelang untuk pengadaan mesin tersebut. Sesuai rencana pabrik pengolahan sampah organik dibangun di Desa Buwit, Kecamatan Kediri, Tabanan. Kepala DLH Tabanan I Made Subagia menjelaskan Tabanan masih menunggu mesin itu karena pihak Toyama masih menunggu persetujuan dari Pemerintah Jepang. "Seperti di Indonesia, saat ini tahapnya masih tahap pengajuan lelang disana (Jepang)," ujar, Jumat (12/7).
Menurutnya, dalam pengajuan bantuan di Jepang seluruhnya itu ada sistem. Jika seluruh tahapan sudah lolos, maka target 2020 akan terwujud. "Kalau sudah lolos, tahun 2020 targetnya sudah jalan. Karena saat ini masih menunggu persetujuan dari pihak Pemerintah Jepang untuk selanjutnya dihibahkan ke Pemerintah Tabanan," jelasnya.
Mengenai tempat, menurut Subagia disiapkan di Desa Buwit, Kecamatan Kediri. Luas lahan 25 are milik Pemkab Tabanan. "Anggaran untuk pembangunan gedung sedang dirancang, jika sudah siap tahun depan pasti jalan," tandasnya.
Pembangunan pabrik sampah organik ini untuk mengurangi sampah yang dibuang ke TPA Mandung di Kecamatan Kerambitan. Karena setiap harinya kiriman sampah ke TPA Mandung mencapai 80 ton perhari. Atas dasar itulah Pemerintah Tabanan membangun pabrik sampah organik untuk diolah menjadi pupuk.
Seperti diketahui, sebelumnya Jepang juga sudah membantu Tabanan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berjumlah empat alat. Empat alat ini diletakkan di subak Jatiluwih Kecamatan Penebel. Alat tersebut membantu menggerakkan air menjadi tenaga listrik. Sehingga areal tracking dan sekitaran jalan di Desa Jatiluwih sudah diterangi lampu. Dan ini sangat membantu sekali para petani diwaktu malam hari untuk melihat saluran irigasi.*des
Menurutnya, dalam pengajuan bantuan di Jepang seluruhnya itu ada sistem. Jika seluruh tahapan sudah lolos, maka target 2020 akan terwujud. "Kalau sudah lolos, tahun 2020 targetnya sudah jalan. Karena saat ini masih menunggu persetujuan dari pihak Pemerintah Jepang untuk selanjutnya dihibahkan ke Pemerintah Tabanan," jelasnya.
Mengenai tempat, menurut Subagia disiapkan di Desa Buwit, Kecamatan Kediri. Luas lahan 25 are milik Pemkab Tabanan. "Anggaran untuk pembangunan gedung sedang dirancang, jika sudah siap tahun depan pasti jalan," tandasnya.
Pembangunan pabrik sampah organik ini untuk mengurangi sampah yang dibuang ke TPA Mandung di Kecamatan Kerambitan. Karena setiap harinya kiriman sampah ke TPA Mandung mencapai 80 ton perhari. Atas dasar itulah Pemerintah Tabanan membangun pabrik sampah organik untuk diolah menjadi pupuk.
Seperti diketahui, sebelumnya Jepang juga sudah membantu Tabanan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berjumlah empat alat. Empat alat ini diletakkan di subak Jatiluwih Kecamatan Penebel. Alat tersebut membantu menggerakkan air menjadi tenaga listrik. Sehingga areal tracking dan sekitaran jalan di Desa Jatiluwih sudah diterangi lampu. Dan ini sangat membantu sekali para petani diwaktu malam hari untuk melihat saluran irigasi.*des
Komentar